Love Tint - 3

2.7K 417 29
                                    

vote dulu okay?

be a good readers yaa









part ini sudah direvisi





Karin melepas earphone yang menyumpal kedua telinganya. Dia gulung kabel berwarna putih itu lalu dia masukkan ke dalam tasnya.

Hari ini karena salah jadwal, dia jadi berangkat kampus kepagian. Harusnya masuk jam 9, tapi yang dia liat malah jadwal besok yang jam 7.

Dia vcall Guanlin tadi--yang kelihatan banget baru bangun tidur--tapi masih sempat ngakak sambil bilang, "Sukurin. Lagian rajin banget Yang, aku aja baru bangun," kata cowok itu dengan suara seraknya.

Kalau Guanlin di sampingnya aja udah dia cubit berkali-kali.

Lagian salah Guanlin juga maksa dia ikut begadang nonton bola.

Udah setengah jam Karin nunggu di depan kelasnya yang masih dipake itu. Tadi dia di gazebo kampus, tapi karena rame jadi dia langsung ke kelas.

Somi nggak dateng-dateng juga. Dia spam chat Somi, nyuruh cewek itu datang cepat-cepat biar dia nggak sendirian.

Karin melipat kedua tangannya dan dia sandarkan pada tembok pembatas di depannya.

Dari lantai tiga ini dia bisa liat pemandangan kampusnya yang udah mulai kelihatan sibuk.

Parkiran udah penuh. Banyak mahasiswa juga yang nongkrong di taman kampus.

Karin skrol ignya yang isinya cuma itu-itu aja. Soalnya udah dia buka berkali-kali saking bosannya.

Lagi asik baca dm yang masuk ke ignya, seseorang menempelkan sesuatu yang panas ke pipinya.

Karin yang kaget sontak menoleh, kemudian berteriak saat sadar benda di tangannya sudah meluncur bebas.

"HAPE GUE!" Teriaknya.

Atensi orang-orang di sekitarnya beralih padanya.

Pun sama halnya dengan tersangka utama penyebab hapenya jatuh.

Somi. Cewek itu turut melebarkan matanya.

Karin dengan panik menatap hapenya yang meluncur di genteng kampus lalu terjun bebas.

iPhone 8s+ nya yang dia minta sampe ngemis ke Mama.

Yang dia pake belum sampe sebulan karena dia minta hape itu sebagai hadiah udah diterima di universitas negeri.

Orang-orang di bawah--yang tampak kaget juga dengan jatuhnya benda itu ikut mendongak.

"Awas! Please hape gue!" teriak Karin panik.

Seseorang yang tengah berjalan tepat di bawahnya mendongak ke atas.

Dan cowok itu reflek menengadahkan kedua tangannya menyambut benda persegi itu.

"DAPET! DAPET!" Teriak cowok itu sambil memeluk benda itu erat-erat.

Orang-orang dibuat melongo.

Cowok itu berdiri sambil mengatur nafasnya.

Dia yang kaget masih mencoba menetralkan detak jantungnya.

"Hape siapa, nih?" tanyanya sambil mendongak.

Karin melongokkan kepalanya ke bawah. "Gue! Gue! Hape gue!" teriaknya nggak nyantai.

"Buruan turun. Aman nih hape lo," kata cowok itu setengah teriak.

[2] Love Tint ❣ Guanlin ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang