time for the moon night : #12 she said sorry
••
sayup-sayup alfa mendengar dua orang sedang berbincang. alfa ingin membuka mata, tapi rasanya enggan sekali untuk membukanya.
"kamu gapapa 'kan malvin? ada yang sakit nggak?"
jika telinga alfa masih bekerja dengan benar, kalimat itulah yang alfa dengar.
dan itu seperti suara luna.
pelan-pelan alfa membuka matanya. dan benar saja, gadis yang akhir-akhir menginap di rumahnya itu sedang berbincang dengan malvin. malvin dengan senang hati mengajaknya ngobrol santai dengan mata yang berbinar-binar. sesenang itukah?
"aku udah sehat kok. ga ada yang sakit lagi. apa lagi udah dibesuk sama kamu, aku tambah sehat." malvin berujar.
kalo aja lo tau wujud asli luna gimana vin... udah salto kali lo. kata alfa dalam hati.
luna tertawa kecil diikuti dengan malvin yang tertawa renyah.
"luna, kalo alfa menyakitimu. bilang sama aku. nanti, alfa akan hilang."
luna mengangguk-angguk lucu.
"dan aku, yang akan menggantikannya."
alfa kembali membuka matanya hanya untuk memutar bola matanya jengah karena mendengar gombalan malvin. dasar. udah punya cewe juga.
••
malam ini seperti malam-malam biasanya. setiap alfa pulang dari rumah sakit, luna pasti sedang duduk di meja belajarnya, menunggunya pulang.
walaupun alfa masih takut melihat wujud asli luna, setidaknya alfa sudah lebih berani untuk berbicara jika luna mengajaknya ngobrol.
seperti ini,
alfa membuka lemarinya untuk mengambil pakaiannya, saat membuka lemarinya, wangi melati menyerbak mengisi ruangan.
apa luna baru saja bersembunyi di dalam lemarinya?
"kamu cepat ganti baju. aku mau masuk ke dalam lemari kamu."
"untuk apa?"
"kamu mau aku intip???"
"o-oh, enggak luna."
"pake baju ini." luna menunjuk kaos biru navy bergambar bumi untuk alfa kenakan.
dengan senang hati, alfa menuruti keinginan luna.
••
alfa lapar, jadi alfa pergi ke dapur untuk memasak nugget yang dibelinya di mini market tadi siang.
masih dengan luna yang mengikuti di belakang, luna duduk di kursi sambil memperhatikan alfa yang sedang memasak.
seandainya aku bisa ngeliat keadaan ini saat aku masih manusia... luna membatin.
"luna,"
"iya, alfa?"
"aku mau tanya, kamu ga bisa jadi luna kayak yang aku liat pertama kali di makam nenek ya?"
alfa tersentak saat luna sudah berdiri di sampingnya, memperhatikannya memasak lebih dekat.
luna memang suka sekali membuat jantungnya berdegup kencang seperti hantu di film horror."kamu takut ya sama aku?"
alfa terdiam sejenak. ingin berkata yang sejujurnya, tapi rasanya ragu. takut luna sakit hati dan mengerjainya atau bahkan mencelakainya habis-habisan.
"sekarang kamu sudah tau, kalo aku bukan manusia... aku ngerti. pasti kamu takut liat aku."
mendengar luna, membuat alfa tak enak hati. seharusnya memang alfa tidak membahasnya ke permukaan.
"maaf ya aku buat kamu takut. tapi karena kamu udah tau kalo aku arwah, aku ga bisa balik ke luna yang normal."
alfa menatap mata luna yang sedih dan mengangguk pelan atas pernyataannya.
karena kamu udah tau kalo aku arwah, aku ga bisa balik ke luna yang normal.
pantas saja selama ini malvin melihat luna bukan dalam wujud aslinya, tapi masih luna yang menjadi manusia.
itu semua karena malvin belum tahu jika luna adalah orang yang sudah meninggal.
"alfa..." panggil luna pada alfa.
"kenapa?"
"malvin memang bisa liat makhluk seperti aku ya?"
mungkin maksud luna seperti indigo? tapi alfa tidak tahu tentang malvin yang bisa melihat makhluk-makhluk halus.
"aku ga tau, dia ga pernah cerita. memangnya kenapa?"
tiba-tiba luna sudah duduk lagi di kursi meja makan.
"hari pas dia kecelakaan, dia lihat aku. karena dia liat aku, dia jadi banting setir dan nabrak pohon." luna menjelaskan.
"iya, dia cerita kalo dia liat cewek nyebrang. aku juga mikirnya itu kamu."
"maaf ya, tapi aku ga ada maksud untuk buat malvin kecelakaan. kayak yang kamu sangka..."
alfa yang sudah selesai menggoreng nuggetnya kini duduk berhadapan dengan luna di meja makan, sedang menangis dengan air mata darahnya.
sekarang alfa tak merasa takut lagi, alfa malah merasa kasihan telah membuat luna menangis. rasa takut itu terus menipis sejak luna mengaku jika alfalah penyebab meninggalnya luna.
atas segala takdir yang telah terjadi, alfa merasa bersalah.
"karena aku arwah, aku pikir aku bisa masuk ke mobilnya malvin tanpa ketahuan. taunya malvin bisa liat aku, karena dia nyangka aku manusia, dia jadi menghindari aku dan kecelakaan.
maaf ya alfa. aku buat sahabat kamu kecelakaan. "alfa mengiyakan. lalu hatinya terasa kosong saat luna tiba-tiba menghilang dari hadapannya.
tbc
a. n
seperti biasa, setiap akan end aku selalu stuck:")
fyi, chapter sebelum ini diprivat jgn lupa bacaaaaaa yaaaaaciao!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] time for the moon night; mingyu x eunha
Horror[trigger! warning : horror pics] in which alfa got a messege from the longing moon every night. lemonhugs©, 2018 warn! local-au; lowercase-intended genre : horror-romance ever ranked #66 in horror [16/05/18] ever ranked #1 in eungyu [31/05/18]