Irene menangis sesenggukan kala taehyung menghentikan ciumanya, taehyung menyeringai melihat irene menangis, pasalnya ini baru pertama kalinya ia berciuman dengan seorang namja, beruntungnya taehyung mendapatkan first kissnya irene.
"kau bilang, kau ingin melakukan apapun yang aku inginkan, padahal aku hanya ingin mengujimu saja, apakah kau layak untuk ku jual." kata v sambil merapikan kemeja yang dipakai irene.
'sepertinya aku salah meminta bantuan, namja ini lebih berbahaya daripada mereka, kalau aku melarikan diri dari sini, apa aku akan selamat, jika aku tetap berada disini, apa aku akan selamat juga.' batin irene.
"haaaaaaaahhh, kau masih belum berpengalaman, kalau kujual pun harga mu sangat murah, itu artinya aku tidak mendapatkan untung darimu."kata taehyung.
Irene mengeratkan kemeja yang ia pakai, ia takut jika namja itu melakukanya lagi.
"seumur hidupku aku tak pernah melakukan ini, oleh sebab itu aku terkejut saat kau melakukanya." kata irene.
"hmmmm, benarkah, bukankah remaja seusiamu seharusnya menjalin hubungan atau semacamnya yang lebih intim?" tanya taehyung penasaran dengan irene.
"appa dan eomma melarangku, mereka sangat keras mendidiku."jelas irene.
Seketika itu juga taehyung teringat kedua orangtuanya, mereka juga melakukan hal yang sama pada taehyung.
Taehyung menyeringai, ia berfikir orangtua itu sama saja, memaksa kehendak anaknya untuk menjadi yang mereka inginkan.
"apa yang terjadi padamu malam itu?" tanya taehyung.
Irene menceritakan semua kisahnya, taehyung mengamati setiap ekspresi yang irene keluarkan.
"bukankah kau seharusnya senang, kedua orangtuamu telah tiada dan tidak ada lagi yang mengekangmu" kata taehyung.
"mungkin kau benar, tapi aku masih menyayanginya." kata irene.
Taehyung terdiam, ia mencerna kaliamt terakhir dari irene.
'menyayangi ya,... ' batin taehyung
"kenapa kau mentatto bahuku, apa ini pekerjaanmu? Tapi kupikir kita seumuran." kata irene
"aku menyukai bahumu." kata taehyung.
Dalam hatinya irene berfikir apakah lelaki ini normal, atau dia memang gila, melihatnya secara fisik saja irene yakin dia adalah sosok yang tempramen.
"apa kau sedang merayu?" tanya irene.
"kehh, merayu katamu,..." taehyung mengambil minuman dimeja, irene mengamati setiap langkah taehyung.
"lantas apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya taehyung.
"balas dendam mungkin, dan kurasa orang-orang itu masih mencariku sampai detik ini, karena aku saksi mata satu-satunya." jelas irene.
Taehyung hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"kupikir aku perlu mengajarimu, ikutlah denganku."kata taehyung.
"dengan pakaian seperti ini?" ucap irene sambil memegangi kemeja taehyung.
"embb, kalau kau mau, terserah." ucap taehyung sambil menyeringai.
Taehyung menunggu irene dari luar mobil, sedangkan irene sedang mengganti pakaianya didalam mobil.
Pakaian tersebut taehyung yang membelinya bahkan taehyung sendiru yang memilihnya, ia tak mungkin membawa irene masuk ke dalam toko dengan pakaian seperti itu.