"jadi dia akan tinggal disini?" ucap jennie
"hn" jawab taehyung.
"kenapa kau tidak menyuruhnya agar tinggal diapartemen? Aku tidak suka dia ada disini bersamamu." ucap jennie.
"suka atau tidak dia akan tetap disini." ucap taehyung.
Jennie kesal karena taehyung tidak mau menurutinya, "aku hanya risih saja ada gadis lain dirumah ini."
"dia bagian dari keluargaku, bukankah kau sibuk? Pulanglah, aku masih ada beberapa urusan dengan pelanggan tattoku." taehyung hanya beralasan agar jennie pergi dari rumah ini.
"aku memang selalu sibuk." kata jennie, setelah itu ia pergi namun sebelum pergi ia mengecup singkat bibir kekasihnya.
Taehyung hanya diam dan tak berniat membalas ciuman tersebut bagi dirinya bibir irene lebih manis daripada bibir jennie.
Jennie keluar dari kamar taehyung, ia berpapasan dengan irene.
"jangan coba-coba mendekatinya, dia miliku, kau harus tahu posisimu disini." ucap jennie.
Setelah jennie pergi irene merasa lega. "jadi dia kekasihnya, kupikir dia ibunya, galak sekali, kalau aku pacarnya aku tak akan betah dengan wanita seperti itu, sudah aku putuskan sejak awal, huh, nenek sihir menyebalkan!" oceh irene.
"akan kuadukan kau padanya."
Mendengar ucapan itu, irene terkejut, lalu ia menoleh kearah sumber suara, benar saja saat ia mendongakan kepalanya keatas ia melihat taehyung berdiri diatas dengan seringai khas miliknya.
'ommo, dia mendengar semua ucapanku, bagaimana kalau dia benar-benar mengadukanya pada kekasihnya' batin irene
Taehyung menuruni tangga dan menghampiri irene yang masih terkejut.
"kehhh, menurutmu dia galak?" tanya taehyung yang sudah ada didepan irene dengan kedua tangan disaku celananya.
"embb, mianhe karena aku menghina kekasihmu." ucap irene dengan raut wajah penuh penyesalan.
Taehyung hanya menyeringai melihat tingkah irene. "saranmu bagus juga, mungkin aku akan memutuskanya."
Mendengar perkataan taehyung irene menatap wajah taehyung dengan tatapan tak percaya.
"kenapa kau memutuskanya, kalian berdua bukanya saling mencintai?" tanya irene.
Bukanya menjawab taehyung malah tertawa menanggapi perkataan irene.
"haha, kau pikir jika sepasang kekasih itu saling cinta?" kata taehyung.
"lalu kalau bukan karena cinta mengapa menjadi sepasang kekasih?" tanya irene dengan nada tinggi.
Sedetik wajah taehyung berubah datar. Ia melangkah mendekat kearah irene.
"kau masih kecil, kau akan tahu nanti jika kau sudah dewasa."
Cup
Irene teridam saat taehyung mengecupnya singkat.
"sepertinya aku menyukai bibirmu." taehyung menyeringai lalu pergi meninggalkan irene yang masih mematung ditempatnya.
"apa maksut ucapanya tadi, dasar aneh." kata irene saat taehyung sudah tidak nampak lagi.
Skip
Taehyung dengan teliti mengukir lengan pelangganya.
"apa 2 hari ini kau sibuk, aku sudah 2 kali kemari tapi kau tidak ada." ucap pelanggan tersebut.
"hmmm, aku sedang ada urusan." kata taehyung.
Saat sedang mentatto entah kenapa taehyung mengingat wajah irene didalam pikiranya.
"kau aneh, apa kau sedang jatuh cinta, kupikir disini tidak ada yang lucu, tapi kau selalu tersenyum sendiri."
"hmmm, bukan apa-apa." taehyung lalu melanjutkan mentatto lagi.
'aku sudah tak sabar bertemu denganya lagi.' batin taehyung.
.
.
.Diruangan yang sangat mewah, seaeorang tengah duduk dikursi dengan seseorang lagi berdiri disampingngnya.
"apa kau belum mengetahui dimana hyungmu sekarang?" kata seokjin
"aku sudah mencarinya tapi sepertinya dia tidak ada dibusan" kata jungkook.
"baiklah, terus cari, sampai ketemu, walau bagaimanapun dia tetap bagian dari keluarga kita." ucap seokjin.
"nde appa." ucap jungkook.
Jungkook merupakan anak adopsi keluarga kim, dia diadopsi karena taehyung tak kunjung ditemukan, istrinya park min young menangis setiap malam ketika taehyung memilih untuk pergi.
Sedikit terobati memang dengan hadirnya jungkook, namun bagaimanapun park min young merindukan putra semata wayangnya itu.
"hyung, aku akan terus mencarimu, aku tahu kita akan dipertemukan oleh takdir suatu hari nanti."kata jungkook.
Skip
Dalam perjalanan pulang taehyung berhenti disebuah toko pakaian, ia sengaja membeli beberapa pakaian untuk irene, bahkan untuk dalamanya. Dengan melihat tubuh irene ia sudah langsung tahu ukuran irene.
"kau membelikanku semua ini?" tanya irene kepada taehyung saat taehyung menyuruhnya membuka tas besar yang dilemparkan taehyung kearahnya.
"itu semua tidak gratis." kata taehyung.
"aku tidak menyuruhmu membelikanku semua ini, bahkan sampai ini pun(dalaman wanita) kau yang membeli?" tanya irene.
"lalu kau akan memakai pakaian itu terus hmm, tanpa menggantinya, kau gadis terjorok yang pernah aku temui." kata taehyung.
"aku bisa mengambil pakaianku dirumah." kata irene.
Langsung saja sorot mata tajam taehyung mengarah kearahnya.
"kau bodoh! Bukankah rumahmu sedang tidak aman, dimana sebenarnya otakmu, kau mau mati ditembak oleh orang yang sedang mengincarmu saat ini." tiba-tiba saja taehyung mengomel pada irene.
Ini pertama kalinya taehyung berbicara panjang lebar.
Takut karena taehyung terus mengomel akhirnya irene meneemrimanya dan membawanya ke kamar.
'kenapa aku tampak bodoh didepanya, diluar dugaanku aku mengomel padanya.' batin taehyung.
Irene mengambil handuk dan pergi untuk membersihkan diri, setelah itu ia mencoba memakai pakaian yang dibelikan oleh taehyung.
"daebakk, dia bisa tahu semua ukuranku, bahkan ini sangat pas ditubuhku."ucap irene.
Irene berinisiatif mengucapkan terimkasih kepada taehyung, ia bergegas menuju kamar taehyung.
Merasa tidak terkunci irene memberanikan diri untuk masuk.
"astaga..... "teriak irene saat melihat tubuh taehyung bergetar hebat.
"taehyung apa yang terjadi padamu?" tanya irene.
"diamlah bodoh, aku sedang..."taehyung tidak bisa mengucapkan dengan benar kata-katanya.
"katakan sesuatu, apa yang harus kulakukan." irene kepanikan pasalnya ia tidak tahu apa yang terjadi pada taehyung.
Sepertinya ia sedang over karena menyesap serbuk sabu yang tinggal sedikit, seharuanya jennie mengirimkan barang itu.
"embbb.... " irene terkejut, taehyung menyambar bibirnya dan melumatnya rakus.
'sepertinya dia memang obat penawarku.' batin taehyung disela-sela ciuman mautnya.
Irene terdiam saat taehyung mengeksploitasi mulutnya, bahkan posisi saat ini irene terindih tubuh taehyung yang berada diatasnya.
Tubuh taehyung berhenti bergetar kala ia mencumbu bibir irene.