pertama

7.5K 299 8
                                    

Aku bangun jam 05:00 biar bisa bikin sarapan buat suami, ehh aku ralat maksudnya bosku. Dan sekarang ia masih berada di dalam kamarnya.

Ia memang suamiku namun sikapnya tetap seperti bos ku. Dingin, angkuh dan sombong.

Aku adalah sekretarisnya. Kalian mau tau kenapa aku bisa di jodohin dengannya? Baiklah akan ku ceritakan.

*Flass back*

Tokk tokk tokk

"Masuk"katanya dari dalam

"hmm ini pak,bapak harus tanda tangani dokumen ini"kataku memberikan dokumennya

"Hmm taruh saja di situ"katanya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya

"tapi maaf pak klien maunya sekarang"kataku.

Tiba tiba di bangkit dari duduknya lalu mendekat ke arahku dan menatapku dengan tatapan dingin.

Apa ia tersinggung dengan ucapan ku? Ohh tuhan bagaimana seorang lelaki bisa sangat sensi?

Ia berjalan menghampiriku dan Ia menghapus jarak di antara kami,, aku memundurkan tubuh ku. Bahkan sekarang tubuhku sudah mentok(?) Di dinding.

"Sudah ku bilang nanti aku akan menandatanganinya kau tuli atau gimana?'' kata dia dengan tatapan mematikannya itu dan membuatku sesak nafas,, jarak kami hanya sedikit dan pasti kalau di lihat dari belakang terlihat kami seperti sedang ber 'cup'

Ia tak kunjung memberi jarak kembali sampai tiba-tiba pintu terbuka dan di situ ada nyokap nya pak Jimin,aku reflek langsung dorong pak jimin menjauh agar tidak ada salah paham.

"Tidak apa-apa lanjutkan saja,dan kau Jim kenapa tidak pernah bilang jika memiliki kekasih?"kata ibunya Jimin sambil tersenyum manis

"hmm bukan seperti itu tan--"ucapan ku terpotong oleh pak Jimin yang tiba-tiba menyela omonganku

"ya bu maaf tidak memberi tahu"kata dia dengan wajah datarnya.

Seketika mataku langsung terbelalak mendengar jawaban pak Jimin.

"Aishhh kau ini,karena kau sudah tidak bilang pada ibu maka ibu akan memeberimu hukuman" kata ibunya jimin dengan seringai kecil di wajahnya.

"Apa?"jawab jimin santai

Kenapa perasaanku tidak enak ya?

"kau harus menikah dengannya minggu depan, dan juga karena kebetulan ibu mengenal ayahnya jadi ibu akan menghubunginya bagaimana?" kata ibu Jimin yg membuatku kaget untuk yg kedua kalinya

"hmm baiklah aku akan menikahinya minggu depan"jawab Jimin santai.

Kaki ku rasanya lemas, jika sudah seperti ini aku tidak akan bisa melawan nyonya besar Park.

Dan kini aku hanya menunggu nasibku saja.

*Flass back off*

Jangan salahkan aku kenapa aku menerimanya, salahkan kenapa ayah harus memiliki hutang dengan keluarga Park dan akrab dengan mereka?

Dan terlebih lagi mereka memang dari dulu sudah sepakat untuk menjodohkan kami.

Ayahku memiliki hutang Budi dengan Nyonya besar Park. Aku memang tak beruntung sepertinya. Impianku dulu saat menikah adalah saling mencintai. Bukan cinta sepihak yang sekarang ku jalani.

Pernikahan kami sudah empat bulan lamanya, namun tidak ada perubahan padanya. Tetap menjadi manusia es.

Setelah berkutik dengan beberapa bahan makanan. Aku telah selesai membuat sarapan. Aku melihat pintu kamar Jimin terbuka dan kini tampaklah dia yang mengenakan kemeja putih, dasi biru,dan juga jas hitam. Ia terlihat sangat elegan. Dan dengan rambut berwarna abu-abu nya itu membuat ia terlihat sangat tampan.

My Husband-Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang