ke empat

3.1K 189 8
                                    

"Lohh Minhyun?"

"Ohh, hai Tasya" katanya sambil melambaikan tangan kepadaku "lohh iya elo min, jadi elo bos kita" kata Lisa.

"Ahh iya hehehe sorry gw gk bilang sengaja, biar bisa gw liat kalian kerjanya bagus apa enggak" kata Minhyun menjelaskan "ohh,, kalau kaya gitu tadi aku tidak usah dandan" kata Lisa.

"Haha jadi kau dandan demi ku" kata Minhyun menggoda Lisa "aishh aku kira bosnya ganteng dan ternyata itu kau astaga" kata Lisa, disini aku hanya menyimak percakapan mereka.

"Ohh iya Tasya Lisa bagaimana abis selesai ini kita pergi ke tempat makan aku yg traktir" kata Minhyun, seketika wajah Lisa langsung berseri seri.

"Ahh!!!! Mau sekali aku" kata Lisa antusias "sepertinya aku tak bisa ikut" kataku sambil senyum "knp?" tanya Minhyun dan Lisa barengan.

"Aishh akukan harus membersihkan rumah dan mengurus dia" kataku "ihh kau ini dia saja tidak mengurusmu tapi kau mau mengurusanya" kata Lisa dengan wajah kesal, ya dia paling tidak suka kalau membahas jimin.

"Walaupun dia begitu padaku aku ini istrinya kau ini gmn sih" kataku dengan fake smile, sebenarnya hatiku sakit karenanya dan yg dibilang Lisa benar.

"mana ada suami merahasiakan kalau kau adakah istrinya dan selingkuh dengan wanita di luar sana?" katanya yg aku balas hanya dengan senyum terpaksa, karena omongan Lisa sekali lahgi benar..

"heyy Lisa kalau dia tidak mau jangan di paksa" kata Minhyun. dia memang bisa dibilang lelaki peka.

-------------------------

"Aku pulang" kataku saat masuk ke dalan rumah dan melihat ada jimin. dia seperti tidak melihatku dan hanya fokus pada dokumen dokumennya.

"apa kau sudah makan malam?" tanyaku lembut "knp kau peduli padaku?" katanya ketus yg membuat hatiku perih. "Karena knp lagi kau kan suamiku, tugasku adalah melayanimu" kataku tersenyum.

"Aku tak ingin makan" katanya singkat dan dingin, dari pada aku buat dan makananku di buang dan ujung ujungnya aku menangis lebih baik aku ke kamar.

Jimin POV*

Aku mendengar semua yg Tasya katakan pada teman temannya, jujur hatiku rasanya senang, tapi juga sedih.

Kalau saja aku tidak terlibat dengan perjanjian dengan Daniel sahabatnya aku akan bilang kalau aku mencintainya sayangnya aku tidak bisa.

Akupun kembali ke kamar untuk menenangkan fikiran ku.

Jimin POV end.

Aku sedang berada di kamar sambil menatap langit kamar ku, aku hanya meratapi nasibku yg memiliki suami jutek, dingin, galak, untung sayang.

Aku dari tadi bingung ingin melakukan apa dan tiba tiba hp ku berbunyi.

"Halo"

"Kyaa!!! Tasya kau pasti menyesal tidak ikut" Itu adalah suara cempreng lisa yg dengang di kafe bersama Minhyun,perlu kalian tau sekarang aku lisa dan Minhyun berteman hmm mungkin sahabat.

"Memangnya ada apa?"

"Di sini ada live musik dan yg nyanyi ganteng parah!!"

'' aishh aku kira apa, ternyata cowo lagi"

"Heheh ohh iya tadi kata Minhyun kapan kapan kita bertiga harus kesini"

"Iya iya"

"Ya sudah aku hanya ingin bilang itu aku ingin lanjut lagi ya byeeeee"

"Iya byeee"

Bip..

Aku langsung melempar asal handphonku ke kasur, entah knp ada yg aneh dariku, rasanya aku ingin melihat jimin.

My Husband-Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang