Aku sedang menyiapkan sarapan untukku dan juga jimin.
Aku masih canggung dengan jimin karena kejadian semalam, jadi saat itu jimin mengiggau dan menendang nendang ke udara.
Aku terbangun, dari tidurku karenanya. Aku mencoba membangunkan nya tapi dia malah memelukku dengan sangat erat. Lebih lagi dia tidak sengaja menciumku di bibir ahh itu tidak bisa dibilang ciuman tapi kecupan.
Aku melihat pintu kamar terbuka, dan di sana ada jimin dengan muka bantalnya
"Ahh kau sudah bangun ayo sarapan" kataku canggung "hmm" aishh knp sih dia itu bisa berubah sikap secepat ini?"Kau ingin sarapan apa?" aku tidak canggung lagi malinkan dengan nada sedikit kesal, "terserah" singkat, padat, dan dingin.
"Baiklah tunggu saja di meja makan aku akan segera menyiapkan nya"kataku manis, tanpa ada jawaban langsung saja dia berjalan ke meja makan.
Drttt.....
Drttt.....
Drttt....
Hpku berbunyi menandakan ada yg menelpon, aku agak bingung karena nomor yg menelpon ku tak dikenal.
"Halo, ini siapa ya?"
"Ohh hai Tasya ini aku Minhyun"
"ahh ada apa menelponku?"
"Kau tidak ke toko buku sekarang?"
"Sepertinya nanti siang memangnya knp?"
"Bisa kau temani aku nanti?"
"Tentu kapan?"
"Jam satu, nanti tempatnya aku chat saja"
"Hmm baiklah, aku tutup ya"
"Iya"
Bipp...
Baru juga telponnya mati, hampir saja hpku terpental karena kaget "telpon dari siapa?, knp senyum senyum?" ya, itu jimin dia sepertinya suka sekali membuatku kaget.
"Ahh dari temanku" jawabku "teman? Siapa?" aishh sejak kapan dia jadi kepo gini? "Minhyun dia adalh teman baruku" saat setelah aku mengucapkan nama Minhyun alis jimin langsung bertautan.
"Apakah Hwang Minhyun, bagaimana bisa kau mengenalnya?" hah dia kenal dengan Minhyun "kau kenal dengannya?" tanyaku "iya dia adalah saingan terbesarku setelah Taehyung" ahh ternyata dia juga CEO besar toh.
"Oh" jawabku seadanya "aku tidak mau kau dekat dengannya" katanya "ihh terserah aku lah mau temenan sama siapa" kataku kesal "pokoknya aku tidak suka kau dengannya" katanya.
Tin..tin...
Tiba tiba ada suara klakson yg membuatku dan jimin menengok ke arah jendela, disana terpampang jelas ada mobil sport berwarna hitam terparkir dihalaman rumahku.
"Lohh bukannya itu mobil Daniel ya?" kataku pada diriku sendiri, lalu bel rumah beebunyi. Aku segera membukakan pintu dan benar di sana sudah ada Daniel.
"Haii, maaf baru bisa main sekarang"katanya "aishh tidak apa apa kaukan sibuk" kataku sambil senyum "hmm ayo masuk" lanjut ku.
"Ahh ternyata dia juga disini" kata Daniel saat melihat jimin sedang duduk sambil membaca buku "apa yg kau katakan?" kata jimin dingin "tidak aku hanya tidak suka ada bajingan disini" kata Daniel dengan seringainya.
"Aishh sudahlah, ayo duduk niel" kataku sambil menariknya ke taman belakang "kau mau minum apa?" kataku "tidak usah aku hanya ingin bilang sesuatu padamu" katanya, yg aku jawab hanya dengan wajah bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband-Park Jimin
RomansaHidupku ini gk seperti yang diinginkan,, tertawa bersama pasangan pun hanya ada di khayalan saja~Tasya