ONE

8.3K 473 4
                                    

Happy Reading!!
Sorry typo
____________________________________

"Paman Ronald, apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Saga. Sekarang mereka berenam sedang berkumpul di ruang keluarga rumah Ronald yang kebetulan menampung kelima pangeran itu sementara.

"Yaampun, panggil aku kakak. Umur kita hanya terpaut lima tahun saja" protes Ronald-anak dari orang kepercayaan Raja Wilshon yang tinggal di bumi

"Lima tahun itu perbedaan yang cukup jauh. Jadi tak masalah kan" timpal Kevin.

"Saga, Kevin. Sudahlah. Apa salahny memanggilnya kakak" sahut Yezra.

"Baiklah" balas keduanya pasrah.

"Lalu. Apa yang akan kita lakukan?" tanya Mischa mengulangi pertanyaan Saga tadi.

"Sekarang kita akan lakukan pengenalan lingkungan. Jadi, kita akan berkeliling sebentar di luar. Tapi ingat, jangan melakukan hal konyol. Jangan membuatku pusing dan malu" pesan Ronald kepada kelima pangeran tamvan itu, terutama Saga dan Kevin si kembar yang tak punya malu.

Mereka berlima mengangguk paham lalu bergegas ke kamar masing masing untuk bersiap siap dan keluar rumah.

"Kak apa ini?" tanya Kevin berbinar menatap sebuah kendaraan beroda empat dihadapannya.

"Ini tuh mobil. Kendaraan yang di pakai di bumi. Nah itu, namanya motor" jawab Ronald sambil menunjuk sebuah motor yang lewat dihadapan mereka.

"Kenapa tidak memakai Kuda saja seperti di kerajaan?" tanya Saga sambil memutari mobil itu bersama kembarnya Kevin. Sementara yang lainnya berdiri sambil mendengarkan penjelasan Ronald.

"Karena di kerajaan belum terkena dampak Globalisasi" jawab Ronald asal.

"Apa itu Globalisasi?" tanya Kevin.

"Emm... Eeh. Sudahlah, lebih baik kita pergi sekarang" ucap Ronald mengalihkan topik.

Mereka mengangguk lalu memasuki mobil dengan sedikit masalah yang tentunya di buat oleh si kembar resek.

Sebulan sudah kelima pangeran itu tinggal di bumi, lebih tepatnya di rumah Ronald. Yang otomatis membuat tingkat kesabarannya meningkat drastis.
Ronald juga mengajari banyak hal tentang kehidupan di bumi terutama tentang pelajaran karena mulai senin depan mereka akan masuk SMA.
Semua urusan tentang pendaftaran sudah diatur oleh Ronald. Karena kebetulan ia adalah salah satu guru disana.

👑👑👑

"Bapak cukup!!" bentak Grace saat melihat Ibunya akan di pukuli lagi.

Plak!!

"Berani beraninya kamu membentak saya! Dasar anak tak tau berterima kasih kamu. Sudah bagus saya mau menampung mu disini" ucap Irfan-suami Laras- dengan suara tinggi.

"Cih! Buat apa saya berterima kasih kepada Anda! Suami tak tau diri yang sudah di hidupi Ibu saya" balas Grace sakratis sambil memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan Irfan.

"Kamu.." geraman Irfan terhenti kala HP nya berdering.

"Halo sayang" ucap Irfan lembut.

" halo beb, come here please. Iam alone and I need you" jawab seorang wanita di seberang sana dengan nada manja yang membuat Grace yang mendengarnya merasa jijik.

"Dasar jalang!" batin Grace jijik.

"Haha. Iya sayang. Aku kesana sekarang. Wait me baby" ucap Irfan lalu pergi setelah memutuskan sambungan telponnya.

Grace menghampiri Laras yang terbaring lemah di lantai dengan luka memar di hampir seluruh tubuhnya. Bahkan di sudut bibirnya keluar darah akibat di tampar berkali kali oleh Irfan.

"Grace.." panggil Laras lirih sambil menahan rasa sakitnya

"Iya bu" jawab nya sambil meraih tangan laras dan meletakannya dipipinya yang mulai di penuhi air matanya.

"Maafin ibu ya nak. Ibu gak bisa lindungin kamu lagi dari bapak"

"Ga papa bu. Harusnya aku yang lindungin ibu"

"Ibu ju..ga mau kasih tau. Se.sebenarnya kamu bukan anak kami. I.ibu nemuin kamu di depan ru.rumah. ibu juga ne..muin kalung kamu. Ibu simp.an di bawah ban..tal ibu.
Jangan jadi..anak yang pendendam.. Ibu sayang ka..mu" ucap Laras lalu menghembuskan nafas terakhirnya.

Grace yang awalnya terkejut mencoba mengesampingkan itu. Ia memeluk Laras erat sambil menangis.

👑👑👑

Sebulan setelah meninggalnya Laras, Grace pindah ke apartement yang di berikan oleh Laras. Sebelum meninggal, Laras pernah manyuruh Grace tinggal di apartementnya. Tapi, karena tak ingin meninggalkan Laras ia lebih memilih menetap bersama Laras.

Selama tinggal bersama Irfan, ia di besarkan dengan kekerasan dan disiksa. Apa lagi seminggu lebih sebelum ia pindah. Orang yang tak sudi ia anggap seorang ayah itu menikah dengan jalang yang menelponnya sebulan lalu. Wanita itu sama kejamnya dengan Irfan, selalu menyiksanya dan memperlakukannya layaknya binatang.

Hidup Grace berubah, kini ia menjadi pribadi yang bad ,dingin, tidak sopan dan sering berkelahi. Namun, ia bisa menjadi gadis yang lembut dan baik hati di waktu tertentu.

Kring!!

Suara alarm membangunnkan Grace dari tidurnya. Gadis berusia 15 tahun ini bergegas ke kamar mandi dan bersiap bekerja.

Seminggu ini, Ia bekerja di salah satu restoran dekat apartementnya. Kebetulan ia masih dalam masa liburan setelah ujiannya di SMP, dan minggu depan ia akan bersekolah di SMA milik pak Ferdi orang yang pernah ia tolong.

"Selamat pagi Grace!" sapa Novi-teman Grace yang juga bekerja di resto itu.

"Hmm" sahut Grace sambil berlalu

Novi menghela nafas pelan mendengar respon Grace.
Seminggu berkerja ditempat yang sama membuat Novi dan teman yang lainnya mengetahui sedikit karakter Grace yang dingin dan datar.

"Grace. Antarkan ini ke meja nomor 12" titah Amel-teman kerjanya, sambil memberikan nampan berisi pesanan.

Tanpa mengatakan apa pun Grace mengambil nampan itu dan melangkah ke meja nomor 12.

"Ini pesanannya. Selamat menikmati" ucap Grace dengan senyum yang dipaksakan. Bagaimana pun ia tak boleh bersikap dingin kepada pelanggannya. Bisa bisa mereka tak betah dan memilih pindah.

"Terima kasih" ucap lelaki yang memesan.

Grace berbalik dan hendak melangkah namun tangannya kirinya di cekal lelaki itu.

"Eh sorry. Kenalin aku ...."

____________________________________

Kira kira siapa hayo???
Next?
Jangan lupa bintangnya ya!!
Komennya juga!!
Salam hangat dari Author...

Bad Girl & 5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang