TWO

7.5K 425 5
                                    

"Eh sorry. Kenalin aku Kevin" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Grace mengernyit menatap lelaki itu tanpa membalas uluran tangannya.

Dengan tak tau malu Kevin menarik tangan Grace. Namun, dengan cepat di lepaskan karena melihat tatapan horor dari Grace.

"Jangan sentuh gue" ucap Grace dingin.

"Kenapa emang? Tangan aku gak bau kok. Nih coba cium" ucapnya sembari mengulurkan tangannya ke hidung Grace. Grace menepis kasar tangan Kevin.

"Minta nomor ponsel kamu ya?" pinta Kevin.

"Gak"

"Ayolah. Pleasee"

"No!"

"Kamu gak kasian liat wajah memelas ku ini?"

"Gak sama sekali"

"Oke kalau kamu gak kasih aku bakalan teriak teriak gak jelas di sini. Aaa.."

"Oke fine. Sini ponsel lo" ucap Grace. Setelah menerima ponsel Kevin. Grace memasukan nomer nya, ralat deh maksudnya nomer musuhnya. Dengan senyum devilnya, ia mengembalikan ponsel Kevin lalu pergi tanpa mengatakan apapun. Kecuali membatin. "Selamat bersenang senang"

Kevin yang mendapat nomor Grace tersenyum senang. Ia lalu pulang ke rumah untuk memberikan nomor ini kepada kembarannya. Sebenarnya, ia sudah tau jika nomor itu bukanlah nomor Grace karena Kevin dapat melihat isi pikiran seseorang termasuk pikiran Grace yang membayangkan wajah dan bentuk tubuh orang yang sebenarnya musuhnya itu saat memasukan nomor HP tadi.

👑👑👑

"Kau kenapa?" tanya Yezra heran ketika melihat adiknya itu seperti orang gila yang tersenyum sendiri.

"Ah tidak kak. Aku hanya senang saja. Aku baru saja mendapatkan nomor cewek yang caantik banget, body goals pula!" serunya dengan suara yang sengaja di besarkan untuk memancing Saga yang sedang memainkan ponselnya.

Ketahuilah Saga dan Kevin ini adalah saudara kembar tak identik. Namun, sifat playboy dan suka menggoda cewek sangatlah mirip.

Benar saja, sekarang Saga berlari menghampiri kedua kakaknya itu dengan wajah berbinar.

"Benarkah? Mana? Berikan padaku juga" ucap Saga tak sabaran.

"Ini simpanlah dan ajak dia kencan"

Yezra yang melihat tingkah kedua adiknya itu hanya menggelengkan kepala lalu pergi ketempat sepupu dan calon adik iparnya.

"Kak bagaimana kita akan menemukannya? Bahkan kita saja tidak tau dia seperti apa" keluh Mischa lesu.

"Bersabarlah perjuangan kita belum seberapa di banding ayahmu dia sudah berusaha selama belasan tahin ini" ucap Yezra.

"Apa kau tau ciri ciri adikmu itu?" tanya Gerald.

"Kata ayah dia punya tanda lahir sepertiku didada" jawabnya sambil memperlihatkan tanda lahirnya.

"Itu cukup sulit. Tidak mungkinkan kita melihatnya bisa bisa kita di amuk lagi" canda Yezra yang tidak ditanggapi oleh keduanya.

"Oh ayolah. Mending kita jalan jalan sekarang sekaligus mencari Princess" ajak Yezra seraya berdiri.

Dengan menghembuskan nafas berat Mischa mengangguk lalu mengikuti Yezra disusul oleh Gerald.

Bad Girl & 5 PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang