"Ikhlas bukan berarti lupa akan suatu hal, namun mengikhlaskan berarti rela menjalani tanpa keluhan apapun"
.
.
.
"Okey, semuanya selesai, tinggal jalan" ucapnya hendak pergi ke sekolah.
Belum beberapa hari di Jakarta, Manda sudah mendapatkan teman yg bisa ia ajak pergi dan pulang sekolah bersama, namanya Annis. Annis satu sekolah dengan Manda, ia bertemu Manda pertama kalinya saat Manda sedang bermenung di dekat sawah rumah Annis.
Annis bukanlah orang yg mudah bergaul, justru ia sangat pemalu. Namun ntah knp, ketika bertemu Manda, rasa malu untuk menyapa nya hilang."Kau suka keheningan?" sapa Annis kpd Manda dan duduk di sebelahnya.
"Hmmm... " jwb Manda simple
"Suka kesendirian? " tanya nya lg
"Hmmm... " Ulangnya
"Yaa, klau begitu kita sama, sekarang kita berteman! " Annis mengajukan tangan kanannya bertanda mengajak Manda bersalaman.
Manda tersenyum dan membalas salam Annis."Aku baru melihat mu, kau tinggal dmn? " Tanya Annis.
"Aku memang baru disini" jwbnya.
"Kau pindah sekolah? Atau memang pindah dengan keluarga mu? "
"Hmmm...??" Manda ragu ingin menjawab nya.
"Kita bisa berbagi cerita, aku bukan oranglain lagi, jadi, jgn ragu untuk mengatakan sesuatu, kita berteman bukan?" Annis tersenyum ke arah Manda.
"Baiklah, aku harap kau bukan teman pada umumnya yg bermuka dua. Kita berteman, dan mngkn akan bersahabat, aku percaya padamu, jgn buat kepercayaan ku hilang" jwb Manda dgn wajah datar.
"Tentu. Ceritakan!! " balas Annis
"Aku dipindahkan kesini oleh orangtuaku, mereka mengantar dan tidak lagi menjemputku, aku tidak tau alasan mereka mengantar ku sejauh ini, tempat yg sangat asing bagiku. Tdinya aku berfikir, mereka juga akan pindah bersama ku, namun fikiranku salah. Mereka hanya mengantar ku, lalu pergi begitu saja." jelas Manda.Annis hanya diam mendengar penjelasan Manda. Annis melihat mata Manda yg sudah berkaca-kaca. Selang beberapa menit, Manda tersadar, matanya yg sudah mengeluarkan airmata. Lalu Manda melihat ke arah Annis dan tersenyum.
"Aku tau, hidupmu tak serumit ini kan? Kau bahagia, jgn sia-sia kan waktu mu untuk bersama dg keluargamu, selagi kau masih tinggal dengan anggota keluargamu yg lengkap, manfaatkan! " ucap Manda.
"Jika kau tidak ingin berpisah dengan keluargamu, knp kau tidak menolak? Knp kau terima? " tanya Annis
"Kau belum tau aku, aku bukan tipe orang seperti itu, aku hanya bisa memendam ketika aku tidak menerima, aku hanya bisa diam ketika aku di perintah, aku orang lemah, bukan golongan orang-orang yang tegar dan kuat". Jwb Manda dan airmatanya terus mengalir.Manda tidak pernah menyangka akan seperti ini jadinya. Ia tidak pernah mengira sedalam inikah masalah yg harus ia tempuh. Ia hanya meyakinkan dirinya, bahwa ia bisa menghadapinya, sendiri.
"Lupakan masalahmu, sekarang kau punya keluarga baru, yaa keluarga ku. Setidaknya kau tidak akan merasa sendiri disini, ada aku, percayalah, aku slalu mendukung mu! " Annis berusaha menguatkan Manda.
Adzan magrib berkumandang, mereka berpelukan. Tak lupa Manda berterimakasih kpd Annis. Begitupun Annis. Mereka pulang.
.
.
.
Gak tau tuhh ceritanya, ada gk nyambungnya, ada juga anehnya. Boleh di koment yaa 😉😉