02

78 7 2
                                    

"Kehidupan berjalan sesuai aturan, bukan sesuai keinginan, jika kita memang ditakdirkan untuk berpisah, baik sementara ataupun slamanya, apa yg bisa kita perbuat, semua sudah jalanya"
.
.
.

"

"Perkenalkan nama saya Shilah Amanda Renantda, biasa dipanggil Manda, saya berasal dari sdn angkasa sumatra barat, terimakasih " jelas Manda saat perkenalan awal sekolah.
Sayang, Manda tidak sekelas dengan Annis. Namun walau begitu, beda kelas tidak jadi masalah untuk mereka tetap pergi dan pulang sekolah bersama.

Hari demi hari berlalu. Rasa benci akan kesendirian, rasa takut akan ditinggalkan, rasa resah, rasa kesepian, semua dilalui Manda dan ia pendam bersama airmata.

Sejak Manda bertemu Annis, Manda sering berbagi cerita denganya. Rasa kesepian yg ia alami berkurang karena kebiasaan. Hari hari tlah ia lewati sendiri. Manda mencoba untuk tetap bisa tersenyum di sekolah, meskipun sebenarnya banyak tangis yg ia simpan.

"Haii... Aku Lia.. " ucap seorang gadis yg duduk di sebelahnya.
"Haiii juga.. Aku Manda... " balasnya
"Tadi... Nama lengkap mu siapa? Aku mendengarnya kurang jelas! " tanya Lia
"Shilah Amanda Renantda" jwbnya
"Baiklah, aku memanggilmu Renand, boleh kan? " ucap Lia
"Hmmm... Aku anggap itu panggilan spesial untukku. Aku jg boleh tau dong nama lengkap mu Lia??" balas Manda
"Tentu saja. Nama ku Fanelia Rahayu Azmal" jwb Lia.
"Azmal, panggilan ku untukmu"
Mereka saling tertawa. Mendengar itu, dua orang yg duduk didepan mereka melihat kearah mereka dan tersenyum. Mereka pun juga berkenalan.
"Aku Humairah Ijja', panggil saja aira " jelas aira, orang yg duduk didepan Lia.
"Dan aku Cica Ramadhani, panggil saja Cica" balas orang yg duduk didepan Manda. Mereka berempat saling tersenyum.

Dari hari itulah keempat orang itu berteman hingga menjadi teman akrab. Dan ternyata Aira, rumahnya juga berdekatan dengan Manda, mereka juga sering pulang barengan. Aira san Cica adalah salah satu anak guru di Sekolah nya. Meski anak guru, mereka tetap bergaul layaknya anak biasanya. Berbeda dengan Lia. Lia adalah anak seorang saudagar kaya. Lia pernah bercerita pada Manda bahwa setiap libur panjang ia pergi keluar kota untuk berlibur. Namun di balik itu, Lia tidak pernah menyombongkan dirinya pada Manda.

Dilain cerita, saat keluar main, hujan begitu deras, orang seperti Manda tentu suka dengan hujan. Ia melepas sepatunya dan bergegas keluar untuk bermain dengan hujan. Manda berlari kesalah satu jembatan yg ada di depan kelasnya. Disana ia duduk dan melihat keindahan sekolahnya saat hujan. Dari kejauhan Manda melihat sesosok laki-laki memakai payung berjalan melewati jembatan kecil itu. Saat mulai dekat, Manda mengenali wajah lelaki itu. Dia adalah kakak kelas yg membina nya saat MOS siswa baru beberapa bulan lalu.

Sekilas, lelaki itu melihat kearah Manda, dan memayungi Manda.
"Ngapain d sini? Gk baik hujan-hujanan dek, ntar sakit lhoo" lelaki itu memperingatkan Manda.
"Ngk bg, gpp" balas Manda dan mereka saling tersenyum.
"Ayo abang antar ke kls nya" tawar lelaki itu.
"Hmmm," manda mengangguk dan ikut dgn lelaki itu menuju kelasnya.

Sesampai di kelas, tak lupa Manda berterima kasih pada kakak kls nya itu. Lelaki itupun pergi dan menghilangkan jejak nya.
"Cieeeeeee ...." teman-teman Manda yg melihat hal itu tertawa serentak. Manda hanya tersenyum.
"Abang nya lumayan ganteng tuh... " ucap Azmal.
"Ekhm, mau tau namanya gak? " tawar cica pada Manda. Manda tersenyum lagi. Ntah knp ia sedikit risih dgn kejadian barusan.
"Namanya Arkam bin ayahnya" jwb aira. Lalu mereka tertawa bersama.

Kring... Kring.. Kring
Bel berbunyi menandakan pulang sekolah.
"Aku duluan yaa teman-teman." ucap Manda kpd ketiga temanya, dan bergegas keluar karena sudah ditunggu Annis.

Manda sudah melihat pucuk hidung Annis lalu melambaikan tanganya pada Annis. Annis melambai balik.
Mereka mulai berjalan untuk pulang. di perjalanan, seperti biasanya mereka saling bertukar cerita ttg kejadian yg ia alami d sekolah. Mereka berencana ingin ketemuan di sawah tempat pertama kali Annis bertemu dengan Manda.

Di sawah, Annis sudah melihat Manda yg duduk di pondok tengah sawah tengah merenung. Yaa Manda sering seperti ini, padahal tadi di sekolah sepertinya ia senang dan terlihat baik-baik saja.
Mata Manda kembali berkaca-kaca.

"Kau selalu bersikap seperti ini Manda, kau menyembunyikan semuanya saat bersama dengan teman teman mu disekolah. Kau bisa berbagi cerita pada teman-teman mu itu, agar bebanmu bisa berkurang dan kau akan sedikit lega. " Annispun duduk di sebelah Manda.
"Hmmmm... " Manda terus melanjutkan airmatanya.
"Baiklah. Mulai hari ini, aku sendiri, tidak memiliki siapapun, tidak memiliki keluarga, aku terima kenyataan bahwa aku ditakdirkan untuk menjalani tragedi ini. Aku coba menerima semua ini Nis. sudah hampir 2bulan aku disini, dan orangtua ku tak sekalipun mengabari. Ntah apa yg mereka inginkan, mungkin mereka membenciku, oleh karena itu merekaa mengantarku sejauh ini. Aku akan mencoba untuk terbiasa dengan hidup seperti ini. Tanpa dukungan keluarga dan tanpa dampingan orangtua. Aku pasrah. Aku tidak memiliki siapapun lagi, saat ini hanya ada kau. " Manda berbicara.
"Jangan begitu, dunia luas. Kau bisa pergi kemanapun yg kau mau. Kau bisa marah pada siapapun, satu hal, kau tidak akan pernah ku biarkan menyerah " dukung Annis.
"Tapi Nis, aku sudah lelah dengan ini. Setidaknya mereka menanya kabarku. " Manda kembali menangis.
Annis diam. Ia sangat mengerti yg dirasakan Manda. Jauh dari orangtua itu sulit.

Annis mencoba menenangkan Manda, hingga akhirnya Manda berhenti menangis. Dan seperti biasanya, mereka pulang saat sudah terdengar adzan magrib.

Jam 20.18
Jeng jeng jeng
Hp Manda berdering, bertanda ada yg menelfon. Tampak dilayar hp nya, seorang yg tertulis "Ayah". Manda ragu untuk mengangkatnya, namun karena rasa rindu yg jg ia rasakan, ia mengangkatnya, ia rindu akan suara-suara itu.
"Assalamualaikum " angkat Manda
"Wa'alaikumussalam " jwb orang d seberang telfon.
"Apa kabar nak. Kau baik-baik saja disana? " Tanya Ayah
"Ya" jwb Manda singkat
"Sekolahmu menyenangkan? " tanya nya lg
"Sangat" balas Manda
"Kau mendapatkan teman baik kan? " tanya Ayah lg
"Banyak" singkat Manda lgi.
Terus begitu jawaban dari Manda, singkat. Meskipun sebenarnya ia ingin banyak bicara, banyak yg ingin ia tanyakan, namun dilain sisi ia tidak ingin membantah dan berdebat dengan ayahnya. Karena ia takut, jika berdebat dengan ayah, penyakit ayah bisa kambuh, ia tidak ingin itu terjadi.

Beberapa mnggu kemudian,

"Nis, minggu lalu ayah menelfon" cerita Manda pada Annis ketika hendak berangkat sekolah.
"Benarkah?? Lalu?? " Annis ikut senang.
"Tidak ada, mereka menanya dan aku jawab apa adanya" jelas Manda.
"Hmmmm" Annis tak menjawab apapun lagi. Cerita Manda ini terlewatkan hingga sampai si sekolah.

Di gerbang sekolah, tidak sengaja Manda bertemu kakak kls yg memayungi nya kemaren, tak ada yg harus dilakukan Manda selain menyapa lelaki itu.

Bel masuk berbunyi.
Sesampai di kelas, Manda merasa sedikit pusing hingga tidak fokus belajar. Ia merasa kan dadanya sesak dan pernapasan nya tersumbat. Manda tau, penyakitnya kambuh. Ia meminta izin keluar berniat ingin ke toilet mencuci muka nya sekaligus membeli air ke koperasi untuk meminum obatnya. Belum di pertengahan jalan menuju kelas kembali, wajah Manda benar-benar memucat, kepalanya pusing, dadanya begitu sesak. Tak ada lagi, Manda pingsan.

Seseorang yg melihatnya langsung memanggil guru terdekat dari sana. Manda di bawa ke UKM dan di beri bantuan di sana. Hanya Annis yg tau banyak tentang Manda, Azmal yg mengetahui itu, lnsung menemui Annis ke kelasnya. Annis bergegas menuju UKM dan melihat Manda yg masih terbujur lemah. Guru di UKM itupun bertanya pada Annis ttg penyakit Manda.
"Maaf manda, aku harus memberitahunya agar kau bisa segera di beri obat yg jelas" bathin annis.
"Dia menderita asma dan sakit kepala meningitis bu" jwb annis pada guru yg ada. Yaa penyakit asma tentu tidak asing lagi. Namun sakit kepala meningitis ini sangat jarang, sakit kepala meningitis adalah pembengkakan pada selaput otak yg disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dll yg sangat berbahaya dan mayor nya mengancam nyawa seseorang.

.
.
.
.
.
Ceritanya kacau dikit yaa 😂 ntah dapat inspirasi darimana lah akunya 😄 ohhh yaa Annis itu cewek yaa, bukan cowok. Dan tiga teman Manda yg lainya juga cewek. Disini baru ada satu tokoh cowok yaitu kakak kelas Manda. Jdi jgn smpai salah 😉 koment 😉👌

Jeng Jeng Jeng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang