Satu

3.2K 165 9
                                    

Gadis manis itu menatap langit langit kamarnya berharap kematian Jennie hanya mimpi. Dia mengeluarkan setetes air mata kemudian mengusapnya begitu berulang kali.

Dia mengalihkan pandanganya dari atap atap ke arah sebuah bingkai foto yaitu fotonya bersama dengan Jennie. Air matanya kini tidak bisa lagi terbendung.

Dia bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil foto itu kemudian memeluknya sesaat kemudian ia melemparkan foto itu dan menangis tanpa henti. Gadis itu berjalan ke arah serpihan kaca itu tanpa menghiraukan kakinya yang mulai mengeluarkan darah karena serpihan kaca tersebut.

Dia mengambil foto itu dan merobeknya tanpa henti sambil berteriak histeris.
.
.
.
.
.
"Liat yeoja itu mungkin dia alasan Jennie meninggal. Semenjak dekat denganya banyak hal aneh yang menimpah Jennie. Aku sungguh kasihan melihat Jennie. Yeoja yang malang." Bisik seorang gadis pada temannya yang berambut pendek.

Jisoo hanya bisa mendengar tanpa menghiraukan itu semua. Semenjak Jennie meninggal ia tidak pernah berbicara pada siapa pun bahkan ia dianggap tidak ada di kelasnya. Setiap istirahat dia selalu mendapat bullyan dan cibiran dari siswa di sekolahnya.

Ia hanya bisa menangis tanpa seorang pun yang tau. Bahkan ia hampir mengakhiri hidupnya beruntung Sehun menolongnya.

"Jisoo kerjakan tugas ku atau kau akan tau akibatnya!!" Perintah seorang gadis cantik yang bernama Irene, gadis yang menjadi incaran para namja di sekolah ini. Tapi sayang dia hanya menyukai Sehun. Akhir akhir ini perlakuan Irene semakin kasar kepadanya setelahSehun  menolangnya.

"Irene aku tidak bisa. Nanti malam aku harus mencari pekerjaan paruh waktu" Jawab Jisoo gugup takut menyingung perasaan seorang Bae Irene.

"Aku tidak menerima penolakan!! Apa kau ingat apa yang bisa kulakukan kepadamu!!  Bawa ini dan selesaikan" Kata Irene sambil melemparkan bukunya tepat ke arah wajah Jisoo.

"Tapi-..." belum selesai Jisoo bebicara ia sudah mendapat lemparan telur dari belakang. Siapa lagi selain Suho. Namja yang selama ini selalu mengusik Jisoo dengan tingkahnya yang di luar batas kewajaran.

"Yak!! Gadis aneh kau menghalagi jalanku" katanya sambil tersenyum sinis. Jisoo hanya bisa bergerak minggir tanpa membalas perbuatan Suho.

Suho lewat dengan teman temanya satu satu dari mereka melemapar telur kepadanya. Kecuali Sehun. Jisoo hanya bisa menunduk. Ia tau melakukan perlawanan bukanlah hal yang baik untuk dia lakukan sekarang. Irene hanya tersenyum puas menyaksikan bagaimana jisoo dipermalukan oleh Suho di depan siswa lain.

"bodoh" gumam Sehun

"Jisoo aku harus pergi. Jangan lupa kerjakaan atau kau akan menerima hukuman!!" Ancam Irene sambil tersenyum Smirk ke arah Jisoo. Ia lalu lari mengejar Sehun, lalu merangkul tangan namja itu dengan manja. Namun sayangnya Sehun malah menepis tangan Irene.

Jisoo hanya menganguk mengiyakan perkataan Irene. Irene tersenyum melihat tingkah lugu gadis itu. Saat ia menoleh ke belakang.

Jisoo berlari ke arah kamar mandi menghiraukan orang yang menatapnya dengan pandangan jijik. Harusnya Jisoo tau dia tidak pantas berada di sini. Namun ia berusaha keras berada disini karena janjinya kepada Jennie.

"Jisoo...." pangil seorang mahluk berponi pendek dengan senyuman manis Lisa.

"Lisa..... Sejak kapan kau berada di sini?" Tanya Jisoo gelagapan karena berusaha menyembuyikan air matanya yang selalu saja mengalir.

"Sejak kau menangis" kata Lisa sambil berusa meraih tangan Jisoo tapi tidak bisa.

"Lisa... apa aku begitu menjijikkan sampai mereka memperlakukanku dengan kasar. Apa salahku?" Kata Jisoo sambil menanangis tanpa henti. Lisa ingin memeluk Jisoo, tapi ia sadar kalau itu percuma dia hanya mahluk yang tidak bisa di lihat oleh orang normal maupun menyenyuh mereka.

"Jisoo bersabarlah, kau pasti bisa mengahadapi ini" Kata lisa menyemangati sambil mengepalakan kedua tanganya kemudian tersenyum. Jisoo melihat hal itu tapi ia hanya menghiraukanya.

"Lisa jawab aku dengan jujur. Apa aku alasan Jennie meninggal?" Tanya Jisoo kemudian menatap Lisa intens.

"Apa kau lupa. Ia meninggal karena tidak mendengarkan mu. Kau sudah berusaha menghentikan hal itu. Tapi dia masih saja keras kepala. Kau tidak salah malah kau adalah orang pertama yang sangat peduli padanya"
Kata Lisa dengan antusias. Jisoo hanya menatap Lisa mencerna setiap perkataan Lisa.

Jisoo tersenyum mendengar jawaban Lisa. Kemudian Lisa ikut tersenyum.

"Lisa.... aku melihat sesuatu. Aku melihat Suho meninggal.....dan itu karena di bunuh oleh Irene" Kata Jisoo membuka suara.

"Bukankah itu bagus. Jika ia meninggal tidak  akan ada lagi menghinamu dan melemparmu dengan telur  seperti sekrang ini." .Jawab Lisa antusias karena Lisa sangat membenci Suho. Bahkan ia berharap bisa mencelakai namja itu suatu saat.

"Lisa tidak baik berkata seperti itu. Apa yang harus ku lakukan agar menghentikan hal itu" Kata Jisoo membuat Lisa bedecak kesal. Lisa sungguh membenci sikap polos Jisoo. Karena sikap ini ia selalu di rendahkan. Andai ia menjadi Jisoo ia pasti akan membiarkan hal itu terjadi. Sudah berulang kali Jisoo memberi nasehat nasehat kepada orang yang ia liat di mata batinya tapi apa terjadi mereka hanya menghiraukannya. Dan mengatakan Jisoo seorang gadis Gila.

"Apa yang kau liat?" Tanya Lisa

"Irene menyuruh Suho agar ia mendekatkannya dengan Sehun tapi Suho malah memarahi Irene dan sampai memukul Irene tanpa sengaja. Kebetulan Irene membawa sebuah pisau lipat yang tadinya  ingin dia gunakan untuk meluakaiku..." Jisoo terdiam sebentar. Lisa tau betapa sakitnya hati Jisoo saat menyadari ada orang yang ingin melukainya. "lalu... ia menusukan pisau itu kepada Suho sampai berkali kali. Di mimpiku kejadian itu berada di depan mataku. Saat aku ingin membantu Suho. Irene malah menyalahkanku yang telah membunuh Suho sambil berteriak dan menyuruku mengang pisau yang telah di gunakan untuk membunuh Suho dan aku yakin kejadian itu terjadi besok di belakang sekolah" Lisa memperhatikan raut wajah Jisoo yang mulai berubah.

"Jisoo kau baik baik saja?" Tanya Lisa

"Hmmm"

Happy Raeading
Vote and Comment😁😁😁

FAKE LOVE ???? ( TAEHYUNG X SUHO X JISOO X SEHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang