Typo bertebaran😆
"Kamu gak perlu tau aku siapa,yang perlu kamu tau aku selalu ada disamping kamu dan aku janji akan selalu jagain kamu semampu aku"
***
Semenjak kejadian kemarin Tysa tidak terlalu memikirkan. Yang ia pikirkan ia hanya belajar dengan giat agar mendapat nilai terbaik dan membanggakan orangtua.
"Pagi ayah" sapa Tysa pada ayahnya yang sedang sarapan
"Pagi"
"Aku langsung berangkat aja ya?" Pinta Tysa
"Kenapa gak sarapan dulu?" Tanya ayahnya heran
"Soalnya Tysa hari ini dapat jadwal piket,Tysa harus datang awal." Jelas Tysa
"Tapi nanti kalau kamu laper gimana?" Tanya ayah khawatir
"Tysa udah bawa bekal kok,nih dari Bi Inah" jawab Tysa sambil menunjukkan bekal makannya.
"Yasudah,sekarang kamu berang kat dijemput sama Abdi tuh. Dia lagi diruang tamu" ucap ayah
"Abdi?" Tanya Tysa heran.
Tysa yang penasaran langsung keruang tamu menemui Abdi.
"Kok kamu bisa disini?" Tanya Tysa bingung.
Dari mana Abdi tau rumahnya? Sedangkan mereka kenal aja baru kemarin. Itupun dia yang menyapa langsung dan sok akrab lagi.
"Datang-datang langsung tanya,kamu gak nyapa aku dulu?" Jawab Abdi enteng.
"Aku tanya,kok kamu bisa disini? Trus dari mana kamu tau rumah aku? Kita aja gak kenal,kamu aja yang sok akrab! Trus kenapa ayah bisa izinin kamu masuk?!" Tanya Tysa panjang
Abdi nampak menghela nafas panjang.
"Aku disuruh ayah kamu,aku tau rumah kamu dari ayah kamu. Lagipula aku gak sok akrab,masa kamu lupa sama aku? ..." Abdi menjeda ucapannya sebentar.
"Kalau kamu mau tau apa yang terjadi,nanti aja kamu tanya sama ayah kamu. Sekarang kita berangkat karena kamu kan mau piket" lanjut Abdi.
"Tapi..."
"Udah ikut aja,nanti kamu telat" bukan Abdi menjawab,tapi ayahnya.
"Ayah? Kok ayah bisa nyuruh Abdi jemput aku?" Tanya Tysa heran
"Nanti aja ayah jelasin,cepat sekolah sana. Nanti telat!" Ucap ayah.
"Gak Tysa mau sama pak Ahmad aja." Tolak Tysa
"Ck,pak Ahmad sakit. Cepat sana,nanti keburu telat!" Ucap ayah yang berdecak kesal.
"Yaudah deh,yuk Di" ajak Tysa.
"Saya pergi dulu ya om,Assalamualaikum" pamit Abdi sopan dan mencium tangan Ayahnya Tysa.
Sedangkan Tysa ia sudah keburu kesal tanpa berpamitan dengan ayahnya.
"Waalaikumsalam" jawab ayahnya
Sesampainya di jalan,Tysa tidak banyak bicara,hanya hening yang tercipta.
Tysa hanya berfikir bagaimana ayahnya bisa mengizinkan dia berangkat dengan orang lain? Cowok lagi. Bukannya ayah itu over protektif,kenapa tiba-tiba ayahnya menyuruh Abdi untuk menjemputnya? Dan siapa lagi Abdi? Kenapa ia bisa kenal dengan ayah? Bukannya ia baru pulang ke Indonesia,sudah 2 tahun ia pergi. Tidak mungkin ayahnya bisa percaya begitu saja dengan orang yang baru ia kenal."Tys,udah sampai. Kamu masih mau bengong masalah tadi?" Tanya Abdi.
"Ee..eh,udah sampai ya?" Tanya Tysa bingung. Ia baru sadar kalau dia melamun cukup lama sampai tidak terasa ia sudah sampai di sekolahnya.
Tysa pun segera turun dari vespa Abdi,dan melirik sekilas vespa Abdi. Ia cukup takjub vespanya bersih,malah terlihat baru.
"Ngapain liat vespa aku,bagus ya? Aku kalau udah sayang sama sesuatu,akan aku jaga dan rawat biar dia gak lecet sedikitpun" ucap Abdi dengan senyum tipisnya
Mulut Tysa sedikit menganga,ia merasa apa yang dikatakan Abdi barusan mengarah kesesuatu yang lain.
"Abdi aku mau nanya!" Tysa menggubris pemikirannya tadi.
"Nanya apa?"
"Kok kamu bisa kenal sama ayah aku? Sebenarnya kamu siapa? Tanya Tysa
"Kamu gak perlu tau aku siapa,yang perlu kamu tau aku selalu ada disamping kamu dan aku janji akan selalu jagain kamu semampu aku" ucap Abdi dengan senyum manisnya.
Entah apa yang Tysa rasakan sekarang,jantungya berdebarhebat. Rasanya ia ingin pergi dari sini.
"Tysa,yang perlu kamu tau. Aku Abdi Nugraha,kelas 12 Ips 3. Sekarang kamu ke kelas gih,nanti telat." Lanjut Abdi
"A..aa..aku pergi" pamit Tysa gagap.
"TYSA" teriak Abdi
Tysa yang yang merasa dipanggilpun ia menoleh.
"Iya? Ada apa?" Tanya Tysa bingung.
"Helmnya" ucap Abdi sambil menunjuk helm yang dipakai Tysa.
"Eh!" Tysa yang terkejut langsung berlari kearah Abdi dan memberikannya.
Abdi pun menerimanya dengan senyum tipisnya.
"Nanti pulang bareng ya,ini amanah dari ayah kamu" ucap Abdi
Tysa pun hanya mengangguk,dan langsung pergi kekelasnya. Tysa yang tidak sadar,sebenarnya sudah diperhatikan beberapa siswa di SMA Garuda. Wajar saja Tysa berangkat bersama dengan Abdi,anak dari pemilik sekolah itu dan ia termasuk murid yang disegani dan digemari oleh kaum hawa disekolah tersebut. Dan pasti berita ini akan heboh sepenjuru sekolah.
***
Flashback on
"Halo Abdi,kamu bisa jemput anak saya?"
"Oh iya om,saya akan jemput sekarang" jawab Abdi disebrang sana.
"Ok om,tunggu. Om harap kamu jaga dia ya disekolah,jangan sampai buat dia kecew. Om sudah percaya sama kamu" ucap ayahnya Tysa
"Sip om" balas Abdi
Tut..tutt..tuuttt
Teleponan pun berhenti,Abdi yang disebrang sana pun mengukir senyumnya.
'Akhirnya kita akan dekat lagi Altysa Nafia' gumam Abdi
Flashback off
***
Haii pembaca setia ku😘
Thanks udah baca TYSA
.
.
Tunggu kelanjutannya yaSee you😙😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Tysa [Slow Update]
Teen FictionSeorang gadis berparas cantik Altysa Nafia bertemu dengan seseorang yang tidak ia ketahui siapa. Ia mengaku sebagai teman Tysa,mengantar jemput Tysa kesekolah. Ayahnya pun berubah,dari awalnya posesif tiba-tiba mengizinkan dan mempercayai sosok ters...