03 ~ Percaya

9 8 0
                                    


"Mempercayai seseorang itu,gak harus lihat tampangnya doang. Kita harus lihat dari hatinya dan perbuatannya"

***

Sejak kejadian tadi pagi,seluruh siswa & siswi SMA Garuda heboh. Pasalnya seorang Abdi Nugraha tidak pernah membawa perempuan kesekolahnya kecuali ibunya atau kakaknya sendiri.

"Tys,lo bener diantar kesekolah sama Abdi?" Tanya Ania penasaran.

"Iya,emang kenapa?" Tanya Tysa heran.

"Lo sadar gak sih,lo itu jadi buah bibi di SMA Garuda! Dan hebohnya lagi lo itu orang pertama yang diantar kesekolah terkecuali nyokapnya Abdi sama kakaknya!" Ucap Ania heboh.

Tysa meneguk ludahnya
'Masa sih aku yang pertama?'
Ucap Tysa dalam hatinya,dan menepis pemikiran itu.

"Hello! Lo masih disini kan?" Tanya Ania heran

"Eh.. iya" jawab Tysa gelagapan.

"Lo mau tau gak kelanjutannya apa?" Tanya Ania yang membuat Tysa langsung mengangguk cepat.

"Berita ini udah kesebar sampai ketelinganya kak Finy ! Dan katanya dia mau ngelabrak lo,tapi gue a tau kapan." Ucap Ania khawatir.

"Emang apa hubungannya kak Finy sama Abdi?" Tanya Tysa bingung.

"Karena.." belum sempat Ania menjawab sudah ada yang memotong omongannya.

"ITU KARENA LO UDAH NYEROBOT PACAR GUE!" jawab seseorang dari arah pintu masuk kelas.

Dan ternyata itu adalah Finy dan kawan-kawannya. Tanpa di tunggu lagi Finy langsung berjalan kearah meja Tysa.

"ASAL LO TAU,ABDI ITU PUNYA GUE! GAK ADA YANG BOLEH AMBIL DIA DARI GUE. TERMASUK LO!" Bentak Finy ke Tysa.

"Tapi dia cuma antar saya kak,lagipula tadi pagi saya udah nolak untuk diantar. Masalahnya dianya maksa,terpaksa saya ikut." Ucap Tysa ketakutan,ia sangat takut jika sudah dibentak seperti ini. 
Tubuhnya sudah  gemetaran,rasanya ia ingin segera menangis.

"Ngelunjak lo yah?! Kenapa gak cari alasan? Dasar cewek bitch!" Ucap Finy dan melayangkan tamparan kewajahnya Tysa,tapi sebelum itu tangan Finy sudah dicekal oleh seseorang. Dan ternyata itu adalah Ica sahabatnya Ania sekaligus Tysa.

"Kak,jangan beraninya ramai-ramai. Kalau kakak ramai-ramai datangnya kita juga berani sekelas lawan kakak." Ucap Ica datar.

Finy yang terkejut pun menghempaskan tangannya dari cekalan Ica.

"Dasar gak sopan,ADIK KELAS APAAN LO?! MAU JUGA LO TEMENAN SAMA CEWEK MURAHAN KAYAK GINI?!" Bentak Finy sekaligus meremehkan

"Sebaiknya kakak pulang terus ngaca,kalau gak ada kaca aku beliin deh. Gimana?" Jawab Ica datar.

Mendengar penuturan Ica barusan,semua siswa yang menyaksikan perdebatan tersebut menahan tawa.

"Emang lo ya!" Ucap Finy yang sudah menahan malu.

"Sebaiknya lo pergi,atau lo gue keluarin dari sekoalh ini." Ucap seseorang di balik perdebatan itu.

"Abdi?" Ucap Finy terkejut

"Apa? Masih mau ngomel kayak ibu-ibu kontrakan yang nagih duit udah nunggak 3 bulan?" Jawab Abdi datar.

"Bub..bu..k..kannya gitu Di" ucap Finy gelagapan

"Udah lo pergi aja deh,muak gue liat muka lo!" Usir Abdi dengan tatapan tajam.

Tanpa menjawab Finy langsung pergi keluar kelas dan diikutin teman-temannya.

"Lo gak papa?" Tanya Ania Khawatir.

Tanpa menunggu jawaban,Ania pun langsung memeluk Tysa. Dan tanpa diduga Tysa yang sudah menunduk,langsung menangis dipelukan Ania.

"Sst.. Udah gak usah nangis,untung jam pertama sampai ketiga kosong." Ucap Ica menenangkan Tysa dengan mengelus pundak Tysa.

"Kita ke taman belakang aja yuk,gak enak diliatin terus" ucap Abdi.

Tanpa menduga Tysa,Ica,& Ania langsung mendongak dan melihat kearah Abdi.

"Lo pergi aja deh,ganggu pemandangan" ucap Ica sinis.

"Pedes banget mba omongannya,muka ganteng gini gak ganggu pemandangan kok" jawab Abdi santai

"Ya udah yuk,kita ke taman aja. Benar kata Abdi,gak enak dilihatin terus" ucap Ania pada Tysa.

Tysa pun hanya mengangguk dan berdiri.

***

>skip taman belakang

" Nih minum dulu" ucap Ica sambil memberikan sebotol air minum ke Tysa.

"Thanks" jawab Tysa

"Kamu pulang aja, aku anter" ucap Abdi datar

"Gak usah,nanti ribet urasannya sama pacar kamu" jawab Tysa lesu

Abdi terkekeh pelan

"Kamu percaya? Finy itu cewek yang suka ngejar-ngejar aku. Wajar aja dia sok ngaku jadi pacar aku." Jawab Abdi enteng

"Iya,benar kata Abdi. Dia memang suka ngejar Abdi." Ucap Ania

"Tapi,gue gak yakin lo pulang sama Abdi" lanjut Ania

"Segitu gak yakinnya lo sama gue?" ucap Abdi dramatis.

Dan tanpa sadar Tysa yang sudah menahan senyum tertawa karena kelakuan Abdi barusan.

"Jadi gimana,kamu mau gak pulang sama aku?" Tanya Abdi

"Iya aku mau,soalnya ini amanah dari ayah." Jawab Tysa.

"Yaudah aku mau ambil tas kamu sama aku." Ucap Abdi dan langsung pergi kekelasnya dan Tysa.

"Lo yakin mau pulang sama Abdi" tanya Ania memastikan

"Gue berusaha percaya sama dia" jawab Tysa dengan senyum tipisnya.

"Mempercayai seseorang itu gak harus lihat dari tampangnya doang. Kita harus lihat dari hatinya dan perbuatannya" Ucap Ica.

"Wow bijak" ucap Ania yang terkejut dengan penuturan Ica barusan.

"Ck,gue gak mau aja Tysa nyesal.  Percaya dengan seseorang yang baru dikenal dia. Walaupun bokapnya udah izinin" jawab Ica kesal

"WHATT!! Ayah Hendri udah izinin lo? Kok gue gak tau? Secarakan Ayah Hendri itu posesif banget" ucap Ania yang terkejut

"Sorry,aku baru cerita ke Ica. Aku juga gak tau,kenapa ayah bisa Izinin Abdi jemput aku. Kalau mau tau ceritanya kamu tanya aja ke Ica" ucap Tysa dan langsung menghampiri Abdi.

"Udah ngomongnya?" Tanya Abdi

Tysa pun langsung mengangguk,dan langsung pergi kearah parkiran bersama Abdi

"Kamu gak usah takut " ucap abdi

"Hm?" Tanya Tysa keheranan

"Mau kamu percaya atau gak,aku akan tetap jagain kamu."

Tysa pun tersenyum mendengar penuturan dari Abdi barusan. Dan mereka berdua langsung pergi dari SMA Garuda.

***

Hufft😥 gimana ceritanya?

Semoga tetap nunggu ya.

Sorry typo bertebaran😅

I love you all😘😘😙😍😍😍


Tysa [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang