(17)

1.3K 138 6
                                    

Umji terus berlari mengikuti arah perginya wendy. Umji terus berteriak memanggil nama wendy, namun wendy semakin jauh meninggalkannya.

Chaeyon tiba tiba menarik tangan umji agar berhenti mengejar wendy.

"Biarkan saja dia!!, dia pasti butuh waktu untuk sendiri". Ucap chaeyon sambil terengah.

Umji hanya bisa diam dan menatap punggung wendy yang semakin menjauh. Umji menatap teman temannya secara bergantian, dan kemudian pergi meninggalkan mereka.

Baru saja changsub hendak menyusuli umji, tangannya sudah di cegat oleh eunha.

"Biarkan dia!!, dia pasti butuh waktu untuk sendiri". Ucap eunha yang dibarengi oleh anggukan chaeyon.

☆☆☆☆

Umji berjalan menyusuri setiap trotoar yang ia lewati. Entah kenapa Langkahnya terasa sangat berat. Apa ini pengaruh masalah yang bertubi tubi menimpanya hari ini?, entahlah semakin umji memikirkannya langkahnya semakin berat. Umji bahkan belum pulang kerumah hari ini, dia merasa tidak ada yang dapat menyelesaikan masalahnya disana.

Umji kembali mengusap air mata yang mengalir di sisi matanya untuk kesekian kalinya. Entah kenapa air matanya tak henti hentinya mengalir.

Umji semakin bingung di malam hari yang semakin mencekam ini, ke mana kakinya akan membawanya. Yang pasti dia sudah pasrah akan tujuannya kali ini.

Tiba tiba langkahnya terhenti kala melihat sebuah restoran ramen yang sederhana yang di dalam restoran itu ia mendapati seseorang yang baru di jumpainya hari ini, namun dia sudah merasa nyaman bersama orang itu. Umji memandangnya dari kejauhan, tampak orang itu sedang membersihkan meja meja yang ada disana.

Umji kembali menghapus air matanya, ia tak mau memperlihatkan kesedihannya di depan orang itu. Umji kemudian melangkah mendekat.

"Apa oppa bekerja disini?".

Sontak orang itu terkejut dan mentapa heran ke arah gadis yang ada didepannya.

"Kenapa kau ada disini?". Tanya jacson.

"Memangnya tak boleh?, ya sudah aku pergi".

"Bukannya begitu, maksudku kenapa kau masih ada diluar malam malam begini?".

"Aahhh.. ta-tadi aku pergi bermain game di mall, dan aku tak sadar kalau ternyata sudah malam". Ucap umji sambil menggaruk tengkuknya berharap kakaknya akan mempercayai kata katanya.

Jackson menatap umji dengan tatapan menyelidik mencari kebenaran di mata adiknya itu. Ia tau kalau adiknya sedang berbohong padanya, tapi ia lebih memilih diam dan tidak menanyakan lebih jauh karna ia tau berapa banyak masalah yang menimpa adiknya hari ini.

"Masuklah!! Di luar terlalu dingin". Pinta jackson.

Umji duduk sambil menunggu kakaknya memyelesaikan pekerjaannya. melihat betapa keras kakaknya bekerja sendirian, membuat umji merasa kasihan padanya.

Setelah jackson menyelesaikan urusannya dengan meja meja, ia kemudia menutup restorannya dan membuatkan umji satu mangkuk ramen hangat.

"Makanlah!!, kau pasti lapar". Pinta jackson.

Tanpa menunggu lama umji lengsung melahap ramen tersebut.

"Apa ini restoran ini milik oppa?". Tanya umji di sela sela makannya.

Jackson hanya mengangguk.

"Kalau begitu, apa eomma ada disini?".

Jackson langsung tersentak dengan pertanyaan umji barusan. Apa ia harus menceritakan semuanya pada umji?, belum lagi jika mengingat masalah umji, Jackson merasa ini bukanlah saat yang tepat.

The Story of Umji✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang