Barbie Girl (part 3)

5.9K 87 6
                                    

Setelah kejadian 'gunung coklat dan para burungpun berkicau' tadi pagi, suasana sekolah tidak lantas menjadi lebih riuh daripada yang tadi pagi. Tapi tidak juga menjadi lebih tenang. Karena keributan yang terlalu ribut itu, aku meminjam kunci ruang OSIS pada Neil (aku sudah cerita belum sih kalau Neil itu ketua OSIS?) dan menyembunyikan Chery disana selama jam istirahat. Itu juga atas saran Neil sih.

"Masalah ini harus cepat diselesaiin! Gue nggak mau tau! Kalo nggak sekolah bakal tambah ribut! Hari ini mungkin lo bisa sembunyi disini, tapi besok-besok bakal ketauan juga!" Neil memarahi kami saat menumpang di ruang OSIS. Tapi sepertinya bukan 'Kami' yang dimarahi, melainkan hanya 'Chery' karena tatapan mata Neil tak bisa lepas dari Chery.

"Reaaaa..." Chery merajuk

"Bener kata Neil Barb, lo harus cepet-cepet milih satu diantara mereka. Pilih aja satu apa susahnya sih!"

"Tapi Chery kan nggak cinta..."

Kemarahan Neil memuncak. Ya, aku mengerti posisinya yang sebagai ketua OSIS membuatnya bertanggung jawab atas kekacauan di sekolah. "Emang harus cinta ya? Kalau masalah udah kayak gini bukan cinta yang lo butuhin!"

"Hiks..hiks.." Chery mulai menangis. "Tapi kan harus cintaaa!!"

"Cup cup cup, Barbie, liat gue. Kalau gitu kamu usahain aja jatuh cinta ama mereka. Lagian kamu tau darimana sih soal cinta-cintaan kayak gitu?"

"Dari film Barbie.."

Ya ya ya, kenapa aku tidak menduga sebelumnya. Film Barbie, oke.. Tenang Rea, tenang! AAAAARRRRRGGGHHH, Film Barbie bodoh! Jaman sekarang mana ada cinta-cintaan kayak film Barbie!

"Reaaa..."

Dug! Dug! Dug! Pintu ruang OSIS digebuk (aku bilang 'digebuk' lho, bukan 'diketuk'), "Permisi..permisi.. ada Barbie disana?"

Oh tidak! Kami ketauan!

Dug! Dug! Dug!

"Rea.!.!" Baik Barbie maupun Neil dua-duanya memanggil namaku, tapi dengan nada yang berbeda. Kalau Barbie menyebutnya dengan nada memelas, sedangkan Neil menyebutnya dengan nada membentak. Lho, kok Aku??

"AAARRRGGGHHH!!! Gue nyerah! Gue pusing!"

BAAAAKKK!! Aku membuka pintu ruang OSIS dengan kasar dan marah!

Dari belakang, Neil memegang pundak untuk menenangkanku. Yah, aku sedikit tenang. Setidaknya nafasku tidak 'naik-turun' lagi.

"Semuanya tenang!" perintah Neil. "Barbie udah punya cowok, jadi nggak ada yang boleh ganggu dia lagi!"

"Oh ya?? Siapa?"

"Gue!" Kata Neil.

"What!" Aku sedikit kaget.

"Unbeleivable"

"Nggak mungkin!"

"Impossible"

"Weird."

"Do you believe it?"

Bisik-bisik terjadi disana-sini. Cewek-cewek yang melihatpun kemudian berbisik-bisik kemudian menatap Neil dengan pandangan benci. Sekarang Chery tidak hanya akan memiliki fans club, tapi juga 'haters', aku yakin itu!

"Puas lo pada!"

Satu-persatu dari mereka bubar. Baguslha, setidaknya sekolah akan lebih tenang untuk beberapa dekade kedepan.

"Setidaknya cake aku dimakan ya, Barb."

"Coklat gue juga."

"Permen jahe aku juga."

Barbie GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang