selamat datang kembali,
rasa sakitku.mengapa?
mengapa engkau datang kembali,
disaat aku sudah hidup dengan tenang.sakit,
terlampau sakit.lagi?
lagi lagi rasa itu datang.
layaknya tertusuk oleh ribuan jarum.
dan berenang diantara samudera yang terisi oleh bongkahan es.
dingin, kelam, dan sakit,
itu yang aku rasakan sekarang.ku coba menatap langit.
berharap,
langit membawakan seberkas cahaya.
namun,
nihil yang kudapatkan.
gelap,
semua gelap,
tak ada yang dapat kulihat.apakah ini sebuah labirin yang tak berujung?
lagi?
lagi?
lagi?
mengapa?mengapa aku kembali terjebak disini?
siapa?
siapa yang mengajakku kembali kesini?
aku tak mau!
aku ingin keluar.
aku ingin terbebas,
aku ingin bernapas tanpa merasakan rasa sakit.tapi,
bagaimana caranya?
aku kembali bertanya pada diriku sendiri.apakah aku pantas untuk berbahagia?
pertanyaan yang sampai saat ini hanya dapat kuingat, namun tak dapat ku temukan jawaban dari pertanyaan itu.tunggu,
aku melihat sesuatu diantara kegelapan.
apakah dia manusia sepertiku?
ataukah,
dia monster yang mengajakku kembali ke tempat ini?ah,
dia terang.
namun,
semu.siapakah dia?
dia berusaha menggegam tanganku!
siapa?
siapakah dirimu?
engkau sungguh mirip denganku.apakah, kamu itu aku?
persetanan dengan siapapun dirimu.
yang kutahu,
kamu,
mengenggam,
tangan,
ini,
dan tak membiarkanku terperosok terlalu dalam.dia membantuku!
akankah dia terus menolongku?
dan, membantuku mencari ujung dari labirin ini?semoga,
ini bukan hanya menjadi harapan semu ku saja.
namun,
menjadi kenyataan yang ter realisasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about depression
Poetrycuma cuitan seseorang yang sedang mengalami fase rendah dalam hidupnya. jika tidak menyukai hal-hal berbau depresi, silakan di skip saja, jangan menghina. karena, kalian tak akan tau rasanya tersiksa dengan rasa 'itu'