mencoba mencari banyak kegiatan dan membuat relasi baru, tidak menjamin rasa itu hilang total bukan? sebanyak apapun kegiatan yang saya lakukan. pada akhirnya, saya sendiri. selalu sendiri, dan selamanya sendiri.
karena nyatanya, saya tercipta atas ketidak adilan. memang pada awalnya, saya merasa seperti bintang diantara kegelapan. namun semua itu hanya angan belaka. mimpi yang tak akan pernah tercapai oleh saya. karena saya adalah sebuah kegagalan yang berhasil hidup sampai saat ini. tapi saya sendiri tak tau sampai kapan saya bertahan. karena saya tak sekuat itu. saya lemah, dan tak sekuat itu.
dan bahkan, orang-orang terdekat saya tak tau apa yang saya rasakan. yang mereka tau, saya hanyalah orang naif yang memiliki seribu kegiatan dan terkesan sering mengacuhkan mereka. membuat mereka tidak nyaman dengan sifat arogan dan kasar saya. padahal nyatanya, saya bersifat seperti itu demi menutupi kesakitan yang saya rasakan akhir-akhir ini.
semua kegiatan saya dari pagi hingga malam, tak menjamin saya bahagia selamanya bukan? karena nyatanya, setiap saya pulang, saya selalu merasa sepi dan selalu merasa sakit. ingin menyerah, tapi disatu sisi saya takut dengan 'kematian'
ingin bercerita ke orang, namun saya tak yakin dengan tanggapan mereka. karena mereka semua melihat keadaan saya dari kacamata yang mereka pakai, bukan menggunakan kacamata yang saya kenakan. mereka semua berceloteh mengenai keimanan, dan berbagai nasihat. namun, mereka enggan merasakan sehari menjadi saya. mereka hanya menuntut, namun enggan melaksanakan.
jujur, saya tak butuh nasihat ataupun perhatian anda. yang saya butuhkan disini adalah pelukan, pengertian, dan dukungan. bukannya tuntutan atau kekangan yang malah membuat mental saya tertekan. apakah kalian tau rasanya tertekan? hal seperti itu membuat seseorang semakin mantap untuk melancarkan aksi gila. tolong, mengerti saya dan mereka yang sama seperti saya. ini juga salah satu alasan, mengapa saya enggan bercerita dengan siapapun disekitar saya. karena mereka tak akan pernah mengerti, apa yang saya rasakan dan kesakitan apa yang membunuh saya secara perlahan.
karena rasanya kesepian, dan berteman dengan depresi tidak semudah itu, kawan.
kalian harus berusaha hidup meskipun berada di ujung tanduk. terombang ambing dengan kenyataan, dan berusaha melawan hingga tanpa sadar, kalian akan lenyap dengan perlahan. lenyap termakan oleh rasa lelah dan sakit yang terus dipendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about depression
Poetrycuma cuitan seseorang yang sedang mengalami fase rendah dalam hidupnya. jika tidak menyukai hal-hal berbau depresi, silakan di skip saja, jangan menghina. karena, kalian tak akan tau rasanya tersiksa dengan rasa 'itu'