3

1.4K 142 5
                                    

Unforgiven Hero Bab 3


Happy Reading

.

.

.

Seperti seorang pengintai yang mengawasi dari jauh..

Jaehyun membatin, setengah benci kepada dirinya sendiri yang berlaku seperti pengintai, mengawasi Doyoung dan Rowoon. Mereka berdua sedang berkencan, tentu saja. Dan Jaehyun disini, mengawasi mereka.

Jalanan ini memang dikondisikan bagi pejalan kaki yang ingin menikmati berjalan-jalan sambil berbelanja.

Café-café yang cozy bertebaran dengan nuansa ala barat, berpayung eksotis di pinggir-pinggir jalan, menawarkan suasana makan yang berbeda. Ada juga penjual bunga di sana, dan beberapa penjual cenderamata lainnya.

Jaehyun terus mengawasi ketika Rowoon mengajak Doyoung berhenti di depan penjual bunga, lalu memberikannya setangkai mawar putih. Perbuatan sederhana yang membuat pipi gadis itu merona merah.

Dada Jaehyun terasa panas. Kurang ajar Rowoon. Lelaki itu merusak semua rencananya dengan mendekati Doyoung. Jaehyun semakin mantap untuk menyingkirkan lelaki itu, dengan langkah yang cukup elegan tentu saja.

Suara tawa pelan membuat Jaehyun mengalihkan perhatian dari pesangan yang berbahagia itu. Jaehyun menoleh ke arah Hyuna yang duduk di dalam mobil disebelahnya,

"Kenapa kau tertawa?"

Bibir Hyuna yang berwarna merah mencebik, "Karena tatapanmu itu, kau seolah-olah ingin membunuh laki-laki itu."

"Memang."

Hyuna mengkerutkan alisnya, "Jadi dia yang harus kuincar? Dia tampak jatuh cinta kepada gadismu itu, kau yakin dia bisa tergoda olehku?"

"Semua laki-laki normal akan tergoda olehmu kalau kau memutuskan merayu, Hyuna. Karena itu aku meminta tolong kepadamu." Gumam Jaehyun tenang.

Hyuna tertawa lagi, "Kau tidak tergoda olehku, apakah ada sebab khusus atau memang kau bukan lelaki normal?"

"Ada sebab khusus." Jaehyun langsung menutup diri, "Kau sudah setuju untuk membantuku dan tidak bertanya-tanya."

"Oke, aku tidak akan mengganggumu dengan pertanyaan-pertanyaanku." Hyuna tersenyum menggoda, "Apakah sebab khususmu itu itu adalah gadis itu?"

"Hyuna..." Nada suara Jaehyun penuh peringatan. Membuat Hyuna mengangkat bahunya dan menyerah, tidak bertanya lagi. Lelaki ini memang tidak bisa diajak bercanda, batinnya dalam hati.

"Jadi kapan aku harus melaksanakan rencanamu itu?"

"Akhir pekan ini, aku akan mengadakan pesta akhir tahun, mengundang beberapa kenalan dan karyawanku di rumahku. Kau dekati Rowoon saat itu."

"Oke, Jaehyunie. As You Wish."

"Pesta tahunan yang diadakan oleh Mr. Jeffrey selalu meriah." Sooyoung tersenyum sambil duduk di depan meja Doyoung. Dia sudah tampak kepayahan membawa perutnya yang semakin membesar, cuti hamilnya tinggal beberapa hari lagi, tetapi dia tampak bersemangat.

"Makanannya benar-benar kelas tinggi, Mr. Jeffrey benar-benar tidak pelit kepada kami, para karyawannya. Kau tidak boleh melewatkannya."

Doyoung tertawa dan memainkan pena di tangannya, "Apakah semua karyawan diundang?"

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang