8

1.6K 82 2
                                    

WARNING
FOR TYPO, NAMA PERAN YANG BELUM TERGANTI ATAU SEBAGAINYA.
INI FF MILIK KAK SANTHY AGATHA, SAYA HANYA ME-REMAKE FF INI.

.

.

Happy Reading

Unforgiven Hero Bab 8

"Lihat, Alfred menggila, dia memasak begitu banyak kue untuk sarapan." Jaehyun mengoleskan mentega lembut ke permukaan muffin panas, membuatnya meleleh dan berkilauan dengan aroma manis yang harum ke seluruh penjuru dapur.

Alfred yang sedang mengaduk sesuatu di dalam panci hanya tersenyum mencela dan melanjutkan kegiatan memasaknya. Mereka sarapan di dapur yang menghadap ke timur, tempat sinar matahari pagi langsung masuk dan menghangatkan mereka.

Menu sarapan mereka luar biasa, Muffin madu, biskuit kacang dan kelapa, telur orak-arik yang rasanya fantastic dan satu Loyang besar pie apel hangat yang baru dikeluarkan dari oven.

Memang benar kata Jaehyun, Alfred menggila dalam memasak. Sepertinya dia terlalu senang karena tuannya datang, dan akhirnya ada yang bisa dia buatkan masakan istimewa.

Pagi ini seindah pagi-pagi yang lain. Doyoung sampai tidak sadar bahwa mereka sudah melewatkan beberapa hari di pulau indah ini. Berbulan madu. Begitu kata orang-orang.

Memang itulah yang terjadi. Mereka benar-benar bersenang-senang sepanjang hari, makan, mengobrol, membaca, bercanda, dan bercinta dengan begitu panas di malam harinya.

Pipi Doyoung memerah, mengingat malam-malam panas mereka. Jaehyun benar-benar lelaki yang sangat bergairah. Di pagi hari, saat mereka sudah bercinta semalaman, lelaki itu masih bangun dengan kejantanan mengeras dan mereka bercinta lagi. Seperti kata Jaehyun kepadanya dulu, lelaki itu memang selalu bergairah kepadanya.

"Alfred tampaknya sedang memasak besar hari ini." Doyoung berbisik pelan sambil melirik ke arah Alfred yang tampak sibuk.

Jaehyun tersenyum simpul, "Memang, aku memintanya untuk menyiapkan makanan kita untuk seharian."

"Seharian?" Doyoung mengernyit. Alfred biasanya selalu ada setiap saat di rumah ini. Begitu juga dengan para pelayan lainnya. Mereka selalu ada untuk mempersiapkan seluruh kebutuhan mereka, setiap saat.

"Aku meliburkan semua pelayan mulai nanti siang sampai besok pagi mereka baru kembali. Alfred juga. Karena itu Alfred memasakkan kita makan siang dan makan malam untuk dihangatkan nanti malam."

"Kenapa kau meliburkan semua pelayan?"

Jaehyun tersenyum nakal, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Doyoung dan berbisik menggoda, "Karena aku ingin hari ini kita di rumah seharian, hanya berdua."

Pipi Doyoung memerah. Apa sebenarnya yang direncanakan oleh Jaehyun?

.

.

.

Rumah benar-benar benar sepi ketika para pelayan tidak ada di rumah, biasanya setiap saat Doyoung akan berpapasan dengan para pelayan yang lalu lalang mengerjakan sesuatu di rumah ini. Sekarang suasana hening, tidak ada suara percakapan di lorong, kesibukan di dapur maupun suara langkah kaki orang-orang yang lewat.

Doyoung dan Jaehyun menghabiskan hari itu dengan di perpustakaan. Jaehyun mengatakan akan menyeselesaikan beberapa perkerjaan sedangkan Doyoung memilih untuk membaca.

Perpustakaan di rumah pantai itu cukup lengkap, dengan berbagai bacaan ringan di sana, koleksi milik ayah Jaehyun. Sepertinya ayah Jaehyun benar-benar berniat untuk bersantai ketika mengisi buku-buku untuk perpustakaan ini.

UNFORGIVEN HERO (JAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang