6

5 0 0
                                    

Mohon maaf lahir batin karena telat up sekilan bulan🙇

"Jika bertahan menyakitkan, maka jangan lakukan. Karena ku tak ingin melihatmu terluka"

Permintaan gila Arya membuat Azka bingung bagaimana cara mewujudkannya. Menjaga Keisya? Hell! Dia nggak usah dijaga juga gak apa apa gak ada mau culik anak kayak Keisya. Perhatian? Tapi masak iya? Dari musuhan tiba-tiba perhatian?? Yang ada di sleding sama Keisya atau di bawa ke rsj.

"Ka"

Azka tetap diam tanpa mau melirik Krisna.

"Eh! Kenapa kok lo selalu berantem sama Kei?"

"Pengen" jawab Azka asal. Krisna mecibirnya pelan.

"Serius!"

"Gue duarius"

"Kenapa nggak sekalian Darius Sinatria?!"

"Gak doyan, gue bukan homo"

Krisna mengacak rambutnya. Sebenarnya Krisna ingin mereka berdamai, mereka hanya akan kompak saat membully orang lain. Setiap mereka bertengkar Krisna lah yang bingung akan berada di sisi siapa dan bingung bagaimana melerainya. Mereka itu bagaikan gas bocor sama pematik api. Kalau satunya nggak mancing nggak bleduk!

"Na! Bawa buku Atlas punya Bu Ani yuk" Azka berdecak mendengar suara yang menyebabkan kepalanya pusing 7 keliling. Apanya yang harus di lindungin sih?! Nih anak kan titisannya hulk! Anaknya wonder women sama joker, muridnya si avatar. Siapa yang berani haaaa?? Siapaaaa? Di aduin ke mak lampir tau rasa!

"Bawa sendiri!" sahut Azka.

"Kagak ngomong sama lo banci karawang!"

"Perempuan kok bar-bar"

"Cowok kok nyinyir!"

"Bacot!"

"Na mending... Loh na? Kok krisna ilang?" Azka juga menoleh melihat keadaan sahabatnya hilang ditelan bumi. Benar benar sahabat yang baik. Hilang saat Azka kesusahan. Ada gitu ya sahabat sejenis Krisna? Waa ha... perlu di basmi.

"Ka, kok Krisna ilang?"

"Ya mana gue tempe!"

"Lo manusia! bego! Heran gue! Mak lo kok ngakuin anak kek gitu! Kalo gue jadi mak lo udah gue masukin perut lagi. Mit amit jabang baduttt." sinis gadis berambut sepunggung itu. Azka sendiri hanya mengangkat bahunya acuh. Gak guna menjawab Keisya, gak akan ada habisnya. Maklum lah mulutnya Keisya pakek batray Alkalin jadi awet dan tahan lama.

Telinga Azka sudah terlatih mendengar kata-kata tajam Keisya. Jika tidak terlatih ya buat apa Arya milih Azka. Ga guna!

Anak galak, judes, cerewet, rakus, pemalas, pendek, pesek kek Keisya siapa juga yang mau ngambil? Siapa juga yang mau suka? Kalau sampai ada yang suka sama Keisya, Azka yakin 1000% matanya udah kena glukoma, katarak, rabun jauh, rabun dekat, sama silinder!!!

Heran aja bagaimana bisa cewek jelmaan medusa seperti Keisya bisa disukai Arya yang notabenenya termasuk idola, tampan, dan pinter. Apalagi Keisya sering gonta ganti warna rambut, yah kayak ayam warna warni yang di jual depan sd. Cinta memang gila, buta, tolol, dan apapun itu. Arya pintar dalam segala hal, kecuali cinta. Dan Keisya terlalu peka pada teman bahkan orang asing membuatnya cepat mengerti masalah dan keadaan tanpa harus mendengar penjelasan apapun, kecuali dirinya sendiri apalagi tentang cinta. Hah!! Arya memang gila, bodoh, atau apapun itu.

"Ayo!" Azka mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban. Gini nih kalau ngomong sama Keisya. Yang satu irit ngomong yang satunya males buat minta tolong. Kalau ngomongkan jadi susah nyambungnya. Ya kurang lebih keadaannya kayak lagi ngawinin kucing sama tikus aja... Ya kayak gitu...

Kayaknya...

"bawa atlasnya Bu Ani ke perpus, anoa" subahanaullah.... Minta tolong aja masih sempet ngejek. Untung cantik Kei, tapi cantikan Elly Sugigi dari pada Keisya. Eh cantik siapa si? Ya kurang lebih sama la. Kayak belah duren lah. Keisya kulitnya, Elly sugigi isinya.

Tanpa banyak kata Azka berjalan dan mengambil satu buku Altas lalu berlalu. Eh? Tadi ambil berapa buku si? Satu ya? Keisya masih berkedip bodoh.

"ANOA IDUP! BAWAIN SEBAGIAN!! GA CUMA SATUUUU!!!"

"Pokok bantu Kei."

Bangsat!

"Serah njing serah!" seru Keisya dengan nada kesal yang sengaja tidak di sembunyikan.

Sementara Azka terkekeh lalu kembali dan membawa semua buku yang tersisa.

"Manja njing." gumam Azka. Membuat Keisya semakin tenggelam dalam lautan emosi.

Tuhan sebenarnya Azka makan apaan si? Kok bisa sangat baikkkkk. Lebih baik dari Joker lo Tuhan.

"Cowok apa banci sih sat?!"

"bidadara"

"najisin!!"

"tapi ngangenin" Keisya memasang ekspresi datar yang membuat Azka tertawa terbahak bahak.

"kei?" Azka melirik siapa yang memanggil Kei.

"hai Kak Rei" Azka mengangkat alisnya mendengar nada riang Keisya.

"mau kemana perlu bantuan?" Azka semakin menunjukan sikap juteknya mendengar buaya lagi ngomong. modusan buaya!

Ingin rasanya segera pergi dari lorong terkutuk berisi buaya dan sang mangsa. Heleh Keisya di kasih basa basi ya di ganyang kamuu. ia mah peranakan mak lampir. Tahan gombalan dari rayuan tapi kan keisya masih cewek ya? Baperan nggak si? Ah bodo amat.

Jagain Keisya ya.

Bangsat! Kenapa omongan Arya keinget gitu aja?! Ck susah kan. Tapi sekarang Keisya nggak dalem bahaya kok. Iya nggak. Paling ya di gombalin terus di tinggalin. Ya sewajarnya lah.

Lah tapi kalau ntar Keisya nangis gara gara di php? HA HA! MATI! Oke sekarang harus bawa Keisya pergi demi ke selamatan harta, benda, negara,dan nyawa

"hooh, lagi butuh banget..." Azka melangkah mendekati Reihan dan tersenyum miring.

"...makannya..." Azka mengambil satu tangan Reihan.

"..bawain!" ujar Azka lagi sambil memindahkan tumpukan atlas di tangannya dengan kasar. Reihan bisa saja tersungkur bila kesimbangan tubuhnya buruk. Baru saja Reihan tersadar karena pekikan Keisya.

"anak anoa!! Di bawa kemana bukunya woi?!" mengabaikan pekikan Keisya, Azka malah dengan santai kembali meletakkan atlas di tangannya ke tangan Reihan seperti tadi. Sementara Reihan? Hanya bisa memandang sinis Azka.

"kalau emang niat bantu. Tuh bawain, eh balikin. Makasih. Bye byeeee" Azka tersenyum sini lalu berbalik dan menyeret Keisya ke kantin. Mengabaikan upatan yang di keluar dari Keisya.

"bolos, gue beliin bakso!" terimakasih Arya dan mulut embernya yang suka nyeletuk ngomongin Keisya jadi sekarang tau cara apa yang bisa bikin keisya diem.

"beneran?!" taanya Keisya antusias.

"gak." sontak saja Keisya langsung menarik tangannya yang ada di digenggaman Azka.

"iya iya gue beliin." poor you Azka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang