🍓Chap. 3🍓

181 18 4
                                    

Clary mengerjapkan matanya, ia menggeliat menatap jendelanya yang terbuka , cuaca hari ini sungguh menyejukkan ditambah kicauan burung yang bertengger di pohon dekat kamarnya

"Bau apa ini" gumam Clary beranjak keluar kamar menuju sumber yang ia yakini ini pasti perbuatan Robert di dalam dapur

Dan benar seorang laki-laki berdiri di dekat kompor, sepertinya ia sedang memotong sayuran pikir Clary diam memperhatikan Robert yang sedang fokus memasak

Tiba-tiba Robert merasa ada yang memperhatikannya ia pun berbalik

"Kau membuatku kaget saja " ujar Robert mengelus dada, ia memandang Clary yang berantakkan
Robert menggeleng
"Sana mandilah, setelah itu sarapan pasti sudah akan siap di meja " Robert berbalik lagi melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti

Bukannya pergi ke kamar mandi Clary malah berjalan ke depan mendekati Robert, ia menyejajarkan tubuhnya di samping Robert berniat untuk membantu Robert memasak

"Tidak usah, biar aku saja Clary kau mandi saja sana"Clary melotot menatap Robert tak percaya

"Kau selalu bilang begitu, aku kan juga ingin sepertimu Robert, yang pandai memasak apalagi aku ini perempuan "cerocos Clary tak terima dengan usiran Robert

Robert tak memperdulikan ucapan Clary, ia tetap fokus memasak

"Hei nanti bagaimana jika seandainya calon ibu mertua ku menanyakan ku tentang masakkan, lalu nanti akan aku masakkan apa calon suamiku dan calon anak-anakku"

"Kau tidak perlu repot memasak, nantinya juga aku saja yang akan memasakk "ucap Robert memotong wortel

"Apa maksudmu? "Clary tak mengerti apa Yang Robert ucapkan

Robert menghentikan aktivitasnya, Ia diam sejenak lalu tersenyum "ah tidak apa-apa lupakan"
Clary mengernyit tak mengerti menatap Robert yang masih tersenyum

Clary akui Robert memang tampan , terkadang Clary terbuai dengan senyuman Robert namun tak bisa disangka bahwa selama ini Robert masih sendiri padahal banyak sekali teman-teman wanitanya yang tergila-gila pada Robert namun Robert bersikap acuh - tak acuh , Clary sempat menanyakan tentang status nya mengapa ia tak memilih salah satu diantara jutaan wanita yang ia kenal diluaran sana namun Robert selalu menjawabnya dengan
"Tidak penting, buang -buang waktuku saja''

"Aku tahu aku memang tampan, tapi jangan menatap ku seperti itu terus Clary "Robert mencelos dengan percaya diri seketika membuat Clary tersadar dari lamuannya pipinya merah bersemu ia malu lagi-lagi ia ketahuan menatap Robert sambil melamun pasti Robert berpikir Clary sedang membayangkannya

"Baiklah kau boleh melihat, tapi jangan merusuh oke? " Clary mengangguk mengerti

"Setidaknya berilah aku pekerjaan memasak yang ringan-ringan saja " Clary mengambil alih pisau yang Robert pegang dan wortel yang sempat Robert potong , dengan segera ia memotongnya

Robert berdiri di depan kulkas ia seperti mencari sesuatu namun tak ditemukannya lalu ia berniat berbalik menghampiri Clary untuk bertanya, saat ia berjalan kearah Clary mata Robert melotot ia melihat darah mengalir dari tangan Clary dengan panik ia Memegang tangan Clary lalu Robert menghisap darahnya dan memuntahkannya di wastafel berulang -ulang sampai darah itu sedikit mengurangi membuat Clary meringis kesakitan

"Sakiiittt"lirih Clary

Dengan segera mengambil kotak P3K Robert menarik tangan Clary untuk duduk di sofa, Robert mengambil air ia berjongkok duduk di depan Clary dengan telaten Robert membersihkan darah Clary lalu memberinya obat merah dan membalut lukanya dengan kassa steril , Clary menatap Robert yang berada di depannya ia merasa selalu merepotkan Robert setiap hari ,Clary menunduk terdiam di sofa

SHADOW HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang