🍓Chap. 8🍓

83 15 0
                                    

Vote ⭐sebelum membaca yah para reader yang cantik/ganteng(:
Fix typo klo ada yah maklum, ngebut soalnya.

HAPPY ENJOY READING!!

*+*









Sedikit menelan salivanya saat mata Isabelle menatap Clary tajam, seolah-olah Isabelle akan menerkam nya saja membuat Clary sedikit memundurkan langkahnya

"Ha-.. Hai.. " sapa Clary tersenyum kikuk mendapati Isabelle yang tengah berdiri didepannya dengan wajah datar

"Yang dikatakan si bodoh tadi tentangku jangan di hiraukan. " Setelah mengatakan itu Isabelle berjalan meninggalkan Clary sendirian di taman

"Lalu aku? Sekarang.. Disini? .." tanya Clary pada dirinya sendiri bingung harus berbuat apa setelah ini

Terbelenggu kedalam dunia fantasy nyatanya membuat seorang Clary Fray banyak bungkam dari sudut apapun, merasa asing dengan dunia baru, teman-teman baru membuatnya harus beradaptasi mau tidak mau . Menjejali kehidupan memang bukan keahliannya, karena jujur Clary Fray selalu bergantung kepada orang lain. Ia masih tak bisa hidup mandiri , hidupnya selalu tercukupi, hampir tak pernah ada kekurangan hanya saja terkecuali saat ibunya meninggal . Jika begitu akankah mampu Clary menjalani kehidupan yang normal lagi setelah mengetahui semua situasi yang menimpanya kini ? Ataukah gadis itu akan menyerah kepada sang takdir?..

"Kapan kita akan memulainya? "

"Setelah ia sadar akan tanda yang ada di tengah pundak belakangnya"

"Jadi tanda itu sudah ada? " tanya Alec antusias

Jace mengangguk.

"Eh.. Lalu bagaimana kau bisa tahu? "

Tidak ada jawaban dari Jace

Merasa jawabannya tak mendapat respon dengan geram Alec mengambil buku tebal di atas meja lalu melemparkannya kearah Jace, namun seketika buku itu jatuh tepat sebelum mengenai wajah Jace

"Kau telat" Jace menyeringai

'Ckk' Alec berdecak sinis

Jace menoleh kesamping mendapati Clary yang berjalan kearahnya dengan perasaan gugup, sedikit..

"Boleh aku pinjam ponsel sebentar? " pinta Clary yang sudah berdiri didekat Jace

"Untuk apa" jawabnya tanpa menoleh kearah Clary .
Clary diam tak menjawab lalu beralih menatap Alec berharap lelaki itu dengan sukarela meminjamkan ponsel padanya

"Maaf, aku juga bertanya. Untuk apa? " pertanyaan Alec membuat Clary menghela nafas panjang

Apa tidak bisa mereka ini sekali saja tidak mencampuri urusan pribadi Clary, menyebalkan

"Bukannya kami mencampuri urusanmu. Hanya saja sekarang kau ini adalah tanggung jawab kami" Alec berkata seolah-olah mengerti isi pikiran Clary karena memang Alec dapat mengetahui isi pikiran orang lain dengan cara menatapnya saat sedang berpikir, dan sepertinya Clary lupa akan hal itu .karena pikirannya hanya terfokus satu yaitu Sahabatnya Robert..

Clary menunduk lemas
"Aku hanya ingin menelfon temanku.. Robert" lirihnya

"Teman? "Alec memincing

"Aku hanya ingin memastikan keadaannya saja! Tidak lebih dari itu "kesal Clary

Melihat raut wajah Clary yang berubah 180° membuat Alec menahan tawa, gadis ini tidak bisa ditebak, terkadang sedih, tak lama kemudian marah, lalu tertawa. Clary adalah gadis yang.. Unik menurutnya

SHADOW HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang