🍓Chap. 6🍓

111 18 0
                                    

If I can choose, I prefer dark Darkness, quiet but scary than the crowded but painful light

*+*


Vote sebelum membaca yah para reader yang cantik/ganteng(:
Fix typo klo ada yah maklum, ngebut soalnya.

HAPPY ENJOY READING!!

---++++---


"Jace kemarilah" teriak Isabelle

"Ada apa? " Jace menghampiri Isabelle yang sedang merawat Clary di ranjangnya

"Lihatlah" Isabelle menunjuk Clary yang menutup mata namun bibirnya seperti bergumam menyebutkan sesuatu dan wajahnya terlihat pucat pasi

"Clary, bangunlah. Clary" Jace menepuk pipi Clary, namun masih tak ada respon darinya selain gumaman kata 'Robert' yang keluar dari bibirnya

"Apakah ini karena pengaruh sihir vampire itu ? " tanya Isabelle , tak ada respon dari Jace, Jace beralih duduk di tepi ranjang sembari mengusap pelan punggung telapak tangan Clary, badannya terasa dingin namun Clary juga mengeluarkan keringat , sepertinya ia sedang demam pikir Jace

"Tolong ambilkan air hangat dan handuk kecil"
Segera Isabelle menurut dan mengambilnya di dapur

"Apa yang kau lakukan disini? Lalu bagaimana gadis itu? " tanya Alec yang melihat adiknya mondar mandir di dapur menyiapkan air hangat

"Diamlah "sentaknya lalu berjalan menuju kamar dimana Clary berada , Alec merasa penasaran mood adiknya hari ini sepertinya kurang baik , lantas ia mengikutinya

"Ini"Isabelle mengambilkan handuk itu dan memberikannya pada Jace

"Astaga dia kenapa? "Suara Alec melengking nyaring membuat Isabelle melotot tajam padanya

Jace segera mengompres kening Clary menggunakan handuk basah yang hangat, tangan kirinya ia gunakan menjadi bantalan kepala Clary , tangannya menyugar rambut Clary lalu mengikatnya asal

Jace berpikir mengapa dimalam itu gadis ini sendirian di tengah taman yang sepi itu, dan mengapa dia tak bersama kekasihnya itu, seharusnya dia ada, Jace sedikit curiga namun ia enyahkan pikirannya tersebut

"Jacee.. "Alec memanggilnya dengan sangat pelan takut mengganggu gadis yang sedang terbaring di sebelah Jace, bukannya menjawab panggilan dari Alec Jace malah mendekap tubuh Clary kedalam dekapannya membuat Isabelle dan juga Alec membulatkan mata,

Alec mendengkus kasar, ia tahu Jace secara tidak sengaja pasti untuk mengusir nya dan juga Isabelle,

Sementara adik Alec, Isabelle ia masih tak percaya tidak biasanya Jace bersikap manis seperti ink kepada perempuan, apalagi yang baru dikenalnya kemarin.
Dadanya terasa sesak, ia sedikit kecewa, Isabelle tak kuat berlama lama berada di kamar ini,lantas ia pergi keluar dan diikuti Alec setelahnya

"Apa kau merasa Jace seperti tidak biasanya? " langkah Alec mengekor dibelakang Isabelle yang berjalan ke taman belakang dengan menggerutu tidak jelas

"Apa Jace menyukai gadis itu"langkah Kaki Isabelle terhenti saat mendengar kalimat itu muncul begitu saja dari mulut Alec , ia berbalik menatap sang kakak yang tersenyum kikuk , Alec tahu adiknya pasti kali ini sedang naik pitam mengingat Isabelle diam diam mempunyai rasa terhadap Jace, yang dimana bodohnya Jace tak menyadari akan hal itu

Sebelum Alec menjadi korban amukan adiknya sendiri ia berniat kembali kedalam, namun saat langkahnya berbalik badannya tiba-tiba sedikit terhempas menabrak tembok, memang tidak cukup parah namun ini cukup Sakit mengingat tembok itu terbuat dari beton membuat Alec meringis mengusap lengan kirinya

SHADOW HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang