Hidup bukan tentang mendapatkan apa yg kamu inginkan, tapi tentang menghargai apa yg kamu miliki, dan sabar menanti yg akan menghampiri.
Terkadang, tak peduli berapa banyak orang di sekitarmu, kamu merasa sepi. Hanya karena kamu berharap dia yg kamu cinta ada di sisi.
Pagi yang memelahkan untuk seorang mahasiswa yang baru pulang kerja Part Time sekitar pukul 3 pagi, dan terbangun saat jam masih menunjukkan waktu pukul 6 pagi
Ayolah ini hari minggu dan kuliah libur, tapi bagaimana lagi. Dia terbangun hanya karena suara tukang susu dipagi hari. Padahal suaranya tidak begitu keras, salahkah dia yang terlalu sensitif dengan bunyi
Jung Jaehyun, seorang mahasiswa yang hidup jauh dari orang tuanya, memilih hidup mandiri dengan bekerja sendiri. Walaupun dia kadang masih menerima uang dari keluarganya, tapi setidaknya dia tidak begitu membebani orang tuanya untuk memberinya uang saku yang lebih
Rasa kantuk dan lelah masih menggerayangi tubuhnya, namun sialnya matanya tetap tidak mau terlelap kembali. Mengabaikan rasa lelah dan kantuknya, dia memilih beranjak ke dapur dan memanggang roti untuk menganjal perutnya yang dari kemarin belum sempat terisi karena kesibukannya kerja di sebuah cafe
Baru akan menuang susu pada gelas, indra pendengarannya mendengar suara motor yang tidak asing baginya, suara yang mungkin sudah sangat Jaehyun kenal dan hafal di luar kepala
Jaehyun ingin mengabaikan suara motor itu dan memilih untuk menyantap makanannya, namun mungkin karena terlalu penarasan atau memang kebiasaan Jaehyun yang selalu ingin tau walaupun Jaehyun bisa menebak itu motor siapa, dia tetap memilih untuk mengintip sedikit dari balik gorden rumahnya
Terseyum tipis dengan apa yang baru saja dia lihat, seharusnya Jaehyun sudah bisa menebak apa yang akan dia lihat. Mengingat ini bukan pertama kalinya dia melihat pemandangan sepasang kekasih yang sedang bertengkar tepat di depan rumahnya
Salah, bukan depan rumah Jaehyun, depan rumah pemuda manis yang menjadi tetangga Jaehyun. Dan sialnya pemuda manis itu adalah sahabat Jaehyun sendiri
Kembali menutup gorden rumahnya, Jaehyun kembali mengampiri makanannya yang tadi sempat dia abaikan karena hal sepele
Tok tok tok...
Jaehyun menghembuskan napasnya kasar, ini masih pagi kenapa banyak sekali orang yang ingin merusak hari libur Jaehyun.
Meletakkan kembali roti panggangnya, Jaehyun segera membuka pintu untuk melihat orang yang bertamu kerumahnya sepagi ini
Dan benar saja, tetangganya atau lebih tepatnya sahabatnya kini sedang berada didepannya dengan mata merah dan sedikit berair
Bisa Jaehyun tebak jika dia menangis karena pertengkaran tadi
"Wae?" ucap Jaehyun datar
Tak ada jawaban apa-apa orang itu langsung memeluk Jaehyun membuatnya hampir terjungkal kebelakang karena terkejut
Menarik pemuda itu untuk masuk kedalam rumah, Jaehyun masih mengabaikan rasa penarasannya dan memilih untuk menenangkan pemuda manis itu
"Kalian bertengkar lagi, sekarang karena masalah apalagi?"
"Hiks,, dia marah padaku Jae"
Jaehyun memutar bola matanya, itu bukan jawaban yang Jaehyun inginkan
"Masalah apa, dia selalu marah padamu kan. Kesalahan apa yang kau lakukan Taeyongie?"
Jaehyun melepaskan pelukannya dan menangkup wajah mungil sahabatnya itu, menghapus sisa air mata yang meleleh di pipi tirusnya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY (Oneshoot)
Storie brevikumpulan cerita pendek, cast NCT. bisa siapa aja dan dengan siapa aja! Oneshoot, Jaeyong couple-couple bisa berubah tergantung situasi dan kondisi terbit suka-suka author ya. soalnya kdang inspirasi datengnya tuh mendadak dan tidak menentu rate ama...