Hai! Ternyata updatenya lebih cepat dari perkiraan aku. Semoga senang dengan chapter ini!
******************************************
Seongwoo melangkah keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambut hitamnya yang basah dengan handuk. Matanya sedang menyeleksi kaos apa yang akan ia gunakan saat tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya. "Seongwoo," ucap Daniel dengan seringai miliknya. Sontak Seongwoo menutupi tubuh bagian atasnya yang tidak berbalut kain apa pun dengan handuk.
"Berhenti muncul secara tiba-tiba! Bagaimana jika aku sedang tidak berpakaian?" teriaknya. Untung saja ia sudah menggunakan celana jeans, kalau tidak pria itu tidak akan segan-segan untuk menendang Daniel yang kini berdiri dengan senyum menyebalkan, keluar dari kamar.
Di sisi lain, Daniel terhipnotis dengan kata-kata Seongwoo. Matanya menjadi lebih fokus kepada bagian-bagian dari tubuh pangerannya yang tidak tertutup handuk.
Kulit putih porselen pria itu terlihat kontras dengan handuk hitam yang ia gunakan. Secara tiba-tiba pria itu bisa merasakan udara di sekitar dirinya menjadi lebih panas dan mungkin mempengaruhi perubahan warna pipi dan pucuk telinganya yang kini bersemu merah.
Daniel secara cepat meninggalkan matanya dari tubuh Seongwoo dan memandang dinding di samping mereka. "Hmm. Lebih baik kau cepat berganti pakaian dan temui aku di ruang tengah. Kita akan memulai latihan." Setelah selesai berkata-kata ia langsung menghilang dari kamar Seongwoo.
Setelah mengganti pakaiannya dengan sesuatu yang lebih nyaman, pria itu menuju ruang tengah. Matanya hampir membelalak saat melihat Daniel tampak begitu... berbeda. Satu pasang pakaian hitam melekat erat di tubuhnya, membuat bentuk tubuh Daniel terlihat jelas. Kulit putihnya bercahaya di bawah balutan warna hitam. Rambut coklat tuanya terlihat kembali bercahaya. Badan Daniel dipenuhi dengan otot-otot yang menonjol dari balik pakaian hitamnya. Tanpa melihat langsung, Seongwoo juga tahu bahwa badan Daniel begitu kekar dan maskulin. Mungkin hasil dari latihan fisik selama seumur hidupnya. Beda dengan badan kurusnya yang seperti orang tidak pernah makan.
Seongwoo harus mengutuk dirinya berkali-kali agar detak jantungnya kembali berirama normal. "Ehem," Pria itu membersihkan tenggorokannya yang serasa tercekat.
Daniel berbalik badan. "Kau kenapa Pangeran? Apa kau sakit? Wajahmu merah sekali," ujarnya sambil menjulurkan tangannya yang langsung ditepis oleh Seongwoo.
"Aku tidak apa-apa." Daniel mengernyitkan wajahnya dan mengangguk singkat.
"Apa kau siap dengan latihanmu? Ikuti aku." Mereka berdua berjalan menuju satu pintu yang terletak di paling belakang dalam apartemen.
"Apa kau yakin kita akan latihan di gudang? Tempat ini sempit seka.." kata-kata itu langsung terbungkam saat sebuah ruangan terang dengan luas tanpa batas menyambut mereka di balik pintu. Seongwoo yakin sekali bahwa sebelumnya tempat ini adalah gudang pribadi miliknya yang luasnya tidak lebih dari 1x2 meter dan berisi barang-barang bekas.
Daniel menjentikkan jarinya dan tersenyum. "Sihir dasar yang kau pelajari saat di sekolah adalah mengubah sebuah ruangan. Jadi berhentilah membuka mulutmu selebar itu saat kau kaget." Seongwoo memberikan tatapan maut kepada Daniel.
"Aku akan menjadi mentormu dalam membangkitkan kekuatan alami yang kau miliki. Selain itu, aku juga akan mengajarimu teknik dasar dalam berkelahi menggunakan senjata ataupun tangan kosong. Perlu kutekankan sekali lagi, jangan melihatku sebagai orang yang lemah. Aku ingin kau mengeluarkan seluruh kemampuanmu saat melawanku. Lihatlah pria yang berdiri di depanmu ini sebagai kepala prajurit Kerajaan Skotenos yang bisa mengalahkanmu dengan hentakkan jari." Daniel mengeluarkan sebuah kertas dari tas yang terlampir di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince of the Darkness (ONGNIEL)
FantasyDalam setiap manusia, tersembunyi sosok iblis. Tetapi untuk seorang Ong Seongwoo, dia adalah iblis itu sendiri.