Ribut

21 7 0
                                    

Keesokan harinya gue datang terlambat ke kelas." Permisi Bu maaf saya telat," ucap gue langsung duduk." Habis dari mana kamu Nathan?" Tanya Bu Nina. "Semalem begadang Bu," jawab gue." Ya sudah cepat kamu buka buku hal.12 terus kamu kerjakan ya!" Perintah Bu Nina." Baik Bu," ucap gue.

Kriing...kriing..kriing. Bel istirahat berbunyi.

Tiba-tiba Alena menghampiri gue dan berkata" Bisa ga sih kamu kalo ngomong sama guru itu pake etika, aku cuma ngingetin" ucap nya. "Kenapa sii lu ngusik hidup gue aja? Heran gue," ucap gue ke Alena. Saat itu datang cowo ga dikenal menghampiri gue." Kamu pasti Nathan ya? Tanya nya." Iya kenapa? Tanya gue." Di suruh ke kelas XII IPA sama Rey," ucap nya. Setelah dengar itu gue langsung otw ke kelas XII IPA itu.

Sesampainya gue disana gue di sambut para bajingan sekolah ini." Brengseek," ucap gue dalam hati." Jadi ini Rey yang lu bilang si jagoan yang blagu di kelas lu? Tanya cowo yang memaki topi tersebut." Lu siapa anjiir?" Tanya gue dengan nada pelan tapi pasti." Hah kenalin gua Ben basis kelas X temannya Rey, salam jari tengah," ucap nya blagu. Jadi gimana Ben kita habisi aja dia," ucap Rey sambil mengepalkan lengannya." Pengecut lu Rey berani nya keroyokan kalo berani sini by one sama gue," ucap gue tantang Rey." Bacot lu, sini maju kalo berani," ucap Rey

Gue maju dan langsung gue hantam mereka berdua. Mereka tergulai di lantai, gue bangunin Rey terus gue hajar lagi dia, tiba-tiba Ben nyerang dari belakang, mukul gue pake kursi gua terpental ke lantai. Dan anak-anak yang lain juga bantuin mukulin gue, termasuk Rey juga yang sudah bangun. Gue hanya tertidur dilantai sambil merasakan cucuran darah yang seakan tumpah. Gue terbangun sambil menahan rasa sakit dan berteriak" Anjiiiir lu semua," teriak gue. Tiba tiba gue terjatuh lagi dan Anjiiiir nya mereka semua menertawakan gue.

Tiba-tiba datang Alena Bu Nina dan satu orang guru yang gue kga kenal." Hey sudah-sudah hentikan, kalian berantem main keroyokan lagi ayo ikut bapak ke ruang BP" ucap guru tersebut." Kalian semua ikut ke ruang BP dengan pak Galih, sedangkan Ibu dan Alena pergi ke ruang UKS dulu untuk merawat Nathan", tambah Bu Nina. " Ga usah Bu saya gapapa saya bukan pengecut seperti mereka," pinta gue ke Bu Nina." Sudahlah Nathan ikut aja ke ruang UKS, kondisi kamu sekarang sedang tidak baik," Alena meyakinkan gue." Iya Nathan setelah kondisi kamu membaik baru kamu akan kami sidang juga di ruang BP," ucap pak Galih. Setelah itu kami semua meninggalkan kelas dan pergi ke ruangan tadi yang di perintahkan oleh guru

***

#Maaf masih amatir

Stealth DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang