Siang itu di sekolah gue di kerumunin banyak cewe." Sial banget gue," ucap gue dalam hati. Semua cewe disini manggil-manggil nama gue, emangnya gue artis disini. Hah wajar lah mereka suka sama gue, karena gue memiliki paras ketampanan orang Jepang dari bokap gue. Meski begitu yang hanya ada di benak hati gue adalah Alena entah kenapa gue bisa mikirin dia, apa ini yang dinamakan cinta." Ah entahlah jangan di bahas," ucap gue dalam hati.
Ketika gue sedang di kantin bareng teman tiba-tiba seorang cewe datang hampiri gue." Nathan ini buat kamu," ucap cewe yang bernama Marsha itu sambil memberikan sebuah kotak hadiah kepada gue." Apa ini?" Tanya gue." Udah kamu terima aja ya," ucap dia." Sorry gue kaga bisa terima barang dari lu, gue cabut," ucap gue sambil gue pergi dari kantin.
Pada waktu yang sama juga gue ngeliat Alena, kayaknya lagi kumpulan bareng anak-anak OSIS lain. "Hmm gue jailin aja mereka biar tau rasa lu," ide nakal gue. Gue liat disana ada bola basket nganggur tuh, gue lempar ke arah mereka tiba-tiba mengenai vas bunga di depan kelas dan," Braaak.." vas bunga itu terjatuh dan menggagalkan fokus mereka. Dan mereka langsung liat ke arah gue. Ketika gue mau pergi," Tunggu...!" Ucap ketua OSIS Nandan." Ada apa," ucap gue." Main pergi aja tanggung jawab dulu apa yang sudah kamu perbuat," Ucap Nandan." Enak aja lu main perintah-perintah gue, inget ya gue kaga takut meskipun lu ketua OSIS disini," pungkas gue langsung cabut. Setelah gue cabut Alena menghampiri Nandan," Udahlah Nan percuma aja kamu suruh Nathan, orang Pak Galih aja susah nyuruh dia. Dia memang anak yang keras kepala disini," ucap Alena." Iya, yaudah kita lanjut lagi kumpulan nya," ucap Nandan.
***
~Sorry kali ini sedikit dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Stealth Dream
Teen FictionDia yang membawa warna-warna baru di sekolahnya. Aksi dia yang nakal dan jahil tetapi membuat semua cewe baper ketika melihatnya.