10. Bukan Berarti Aku Mencintainya

7.7K 316 43
                                    

#Nino POV

Aku melepas bibirku dari bibir Zee, Zee menatapku dengan tidak percaya bahwa aku menciumnya. Memang cara itu tidak benar untuk menghentikan ucapan Zee, apalagi dihubungan kami yang sangat tidak baik. 

Kuangkat tanganku untuk mengusap pipinya yang basah karena air matanya. Wajahnya sedikit menghindar saat aku hendak mengusap pipinya.

"Apapun yang kamu sebutkan tadi itu tidak benar, aku benar benar peduli padamu, aku juga sedih dengan kepergian Ayah yang begitu mendadak, apalagi melihatmu begitu kehilangan Ayah. aku teringat pada ucapan Ayah dihari pernikahan kita, beliau menitipkanmu padaku untuk terus membimbing dan berada disampingmu jika beliau sudah tidak ada." Kataku menjelaskan padanya, dia hanya diam menatapku masih dengan tetesan air mata.

Tanganku masih sibuk menghapus air matanya sambil terus menjelaskan semuanya. "Aku minta maaf selama ini aku tidak melaksanakan permintaan Ayahmu, tapi mulai saat ini aku akan berusaha. Jadi tolong, kasih aku kesempatan dan jangan berprasangka buruk padaku hanya karena aku tiba tiba berubah jauh dari sebelum Ayah meninggal, itu karena aku sedang berusaha untuk mengabulkan permintaan Ayah. Kasih aku kesempatan ya?"

Aku menunggu jawaban Zee sambil menatapnya sungguh sungguh, tak lama Zee mengangguk memberi kesempatan untukku. Aku tersenyun kecil kemudian memeluknya "terimakasih, Zee.."

Zee mengangguk lagi didalam dekapanku.

***

Tanganku sedari tadi masih tidak berhenti menepuk nepuk punggung Zee yang sekarang sudah tertidur didekapanku. Walaupun tertidur, Air matanya masih sering menetes keluar. Dia seperti itu sudah dari hari pertama kami kembali kerumah.

Sedari tadi pula aku terus memikirkan ucapan Mama yang disampaikannya saat Mama datang melayat. Sebenarnya itu permintaan, Mama memintaku untuk menjaga Zee yang sekarang sudah tidak ada sosok Ayah -ibaratnya aku mengganti sosok Ayahnya karena aku Suaminya- dan juga memintaku untuk terus mempertahankan rumah tanggaku walau banyak rintangan nantinya. Mungkin aku bisa mulai mencoba untuk menjaga Zee tapi untuk mempertahankan rumah tanggaku dengan Zee? aku tidak bisa. Karena sebelum Mama meminta, runah tanggaku dengan Zee tidak berjalan dengan baik, bahkan dari awal pernikahan tidak berjalan dengan baik.

memang aku akui ini salahku dan Qia yang membuat rumah tanggaku dengan Zee tidak berjalan baik. Tapi rasanya aku tidak bisa memaksakan bersamanya dalam status menikah. Rasanya masih sangat tidak rela, karena seharusnya aku dan Qia lah yang menikah ditanggal dan ditempat yang indah dengan dekorasi pilihan Qia itu. Semua yang dipersiapkan matang matang olehku dan Qia untuk pernikahan kami yang sangat dinantikan langsung hancur hanya karena perjanjian perjodohan gila ini.

Bagaimana aku tidak terkejut dan tidak menentang? disaat semua urusan pernikahan sudah rampung, hanya tinggal menunggu  hari H 5 bulan lagi, Mama memberitahuku kalau aku tidak bisa menikah dengan Qia -hubungan kami berjalan 9 tahun, dimulai dari kami SMA kelas 2- dan harus menikah dengan wanita lain yang bahkan aku sama sekali tidak mengenalnya dan tau wajahnya.

Bukan hanya aku yang harus berkorban, tapi Qia juga, dibalik sikap kami seperti ini sebenarnya karena ada alasan yang sangat membuat kami sakit hati. Aku tidak tau, apakah Zee mengetahui ini semua atau tidak. Tapi aku tidak mau membahasnya didepan Zee, karena kelihatannya Zee tidak tau dan aku tidak mau membuatnya merasa bersalah.

Aku mengatakan ini semua bukannya untuk membela diri, hanya saja aku tidak ingin orang orang menyalahkanku. Walaupun memang aku masih tetap salah memperlakukan Zee dengan buruk.

Lamunanku buyar saat Zee menggeliat dan matanya terbuka setengah. "Nino, aku akan memberimu kesempatan tapi ada satu syarat. Tolong jangan biarkan Qia masuk kedalam rumah tangga kita." Katanya dengan suara parau karena masih mengantuk. Aku terdiam cukup lama, namun akhirnya aku hanya bisa menjawabnya dengan anggukan.

"Tidurlah, Zee.." kataku sambil mengeratkan pelukanku.

Sebenarnya, aku tidak bisa melepaskan Qia dari rumah tangga kita, Zee. Karena ada satu permintaan dan janjiku pada Qia. Yang tentu tidak bisa aku beritahukan itu padamu.

Mungkin nanti, semua akan terungkap.

X
***

Yap!! Segitu aja ya POV dari Nino. Seenggaknya tau lah ya Nino sikapnya ke Zee begitu banget gara gara apa.

Kalau kalian diposisi Nino bagaimana? Apa yang akan kalian lakukan ke rumah tangga kalian sama istri yang gak dicinta dan apa yang kalian lakukan ke pacar kalian yang masih kalian cinta?

A Little Bit Of Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang