"Namaku Naruto, Namikaze Naruto yang akan tinggal dirumah itu, siapa namamu?"Sasuke menatap gadis kecil yang mengulurkan tangannya berkenalan,
"Uchiha Sasuke."
"Sasuke kenapa menangis?"
"Hanya menegaskan satu hal dobe. Sejak kapan kau boleh memanggil namaku? Dan aku tak menangis!!"
"Tidak boleh?" tanya Naruto dengan mata berkaca-kaca,
"Bu-bukan se-seperti itu..."
Sasuke gelagapan, tak lucu bukan jika dia menangisi anak orang yang baru dikenalnya,
"Ara... siapa gadis kecil manis ini?"
"Ibu, darimana saja? Ayah dan kakak juga. Aku menunggu kalian begitu lama!! Kalian mengunci rumah dan tak mengajakku!!" seru Sasuke protes,
"Kau tadi main adikku sayang." ujar Itachi keluar dari mobil,
"Waw... Sasuke membawa pacarnya." gurau Itachi
"Namaku Namikaze Naruto, aku tinggal dirumah sebelah, baru pindah hari ini."
Fugaku melihat truk barang yang parkir didepan rumah sebelah mereka.
"Kalian sepertinya seumuran. Mau menjadi teman Sasuke Naru?" tanya Fugaku ramah,
Itachi bersiul.
Ayahnya yang terkenal dingin ramah pada seorang gadis kecil,
"Tentu saja paman. Tapi tadi Sasuke menangis, aku tak suka pria cengeng."
"Aku tak menangis dobe!!"
"Jaga bicaramu Sasuke dia seorang gadis. Tenang Naru, Sasuke baik kok dan tak cengeng dia pria kuat yang bisa melindungimu"
"Benarkah? Baiklah bibi."
.
"Naru kau mau melihat kamarmu tidak?" teriak seorang wanita dari arah truk.
"Iya Ibu." jawab Naruto,
"Kalau begitu aku pamit, paman bibi, Sasuke, dan Nii-sannya Sasuke, aku akan main lagi nanti!!" pamit Naruto berlari menghampiri ibunya.
.
Dan semenjak itu Naruto sangat lengket pada Sasuke,
Dia selalu ingin ikut saat Sasuke akan bermain,
Terkadang dia memaksa Sasuke bermain rumah-rumahan.
Kedua orangtua mereka hanya tertawa jika melihat pertengkaran mereka, Sasuke yang tak mau dan Naruto yang memaksa.
Sekolah merekapun sama,
Sampai masuk kuliah juga sama dengan jurusan yang berbeda.
Mereka terkenal dengan persahabatannya. Naruto yang ceria bak matahari, dan Sasuke yang kalem bak bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love
FanfictionCinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Tapi dengan berada didekat orang yang kau cintai hal menyakitkan itu malah berubah menjadi hal menyenangkan. . Selalu menghabiskan waktu bersama akan menumbuhkan cinta? Apa benar? Entahlah... Tapi...