Keduanya kini tengah menatap layar laptop masing-masing dengan serius, tak ada satu atau dua patah kata yang keluar dari mereka saking fokusnya.
Ruang rapat begitu mencekam sekarang ini, bahkan untung bernafas saja sulit.
Yaps. Hari dimana mereka akan berkencan gagal sudah dikarenakan hal mendadak ini.
Mereka bahkan harus membatalkan cuti mereka dan langsung bergegas ke Tokyo untuk hal mendesak ini.
"Kenapa kalian bisa kecolongan disaat kami tak ada? Kenapa kalian begitu ceroboh?" tanya Sasuke memecah keheningan,
Orang-orang yang ada disana menunduk takut, mereka hanya menatap meja rapat, tak bisa membuat alasan yang sedikit bisa meredam amarah sang general menager.
"Kami akan memperbaiki semuanya, kalian berusaha sebisa mungkin, kami akan terbang ke China besok untuk mengambil proyek yang gagal ini." putus Naruto akhirnya,
Sasuke yang setuju hanya mendengus.
Bukan masalah pekerjaan saja yang membuatnya kesal, tapi kencan mereka juga dibuat gagal karena kecerobohan anak buahnya,
Proyek yang mencapai 500 juta yen hilang begitu saja.
Pemecatan masal bisa terjadi jika mereka tak berhasil meyakinkan klien kembali.
"Aku minta pada kalian siapkan hati kalian jika kami gagal, proyek ini benar-benar harus didapatkan kembali!!" seru Naruto,
"Aku akan berbicara pada atasan, Naruto aku serahkan padamu." ujar Sasuke keluar dari ruang rapat.
•
"Naruto-san, nasib kami?" tanya salah satu karyawan dengan pandangan memelas,
"Persiapkan diri saja, bukan aku menakuti kalian, tapi ini kesalahan paling fatal, ini proyek cukup besar dan kalian membuat semuanya kacau." ujar Naruto memendam rasa kesalnya,
Sungguh. Mereka belum sampai tiga hari cuti tapi kejadian seperti ini terjadi.
"Ka-kami akan melakukan yang terbaik."
Naruto mendengus dan merapihkan dokumennya, "Rapat selesai, sampai jumpa lagi, entah berapa lama aku di China untuk membereskan kekacauan ini."
•
Hinata langsung mengejar Naruto saat wanita itu keluar ruangan,
Rapat tadi membuat kepalanya serasa mau pecah.
"Tunggu Naru, maafkan aku tak bisa mencegah kekacauan ini." ujar Hinata setelah bisa menyamakan langkah,
"500 juta, bisa kau bayangkan murkannya atasan pada kita, tidak pada Sasuke." keluh Naruto dengan nada khawatir yang terlihat jelas.
"Naru aku siap jika harus meminta uang pada ayah untuk mengganti kerugian." ujar Hinata sungguh-sungguh.
"Ah ya aku sampai lupa, kau itu Nona Hyuuga yang tak ingin memakai nama ayahmu meski perusahaan ini juga miliknya." Naruto mengangguk-ngangguk,
Sedangkan Hinata mengembungkan pipinya kesal.
"Aku serius Naru."
Naruto menepuk bahu Hinata dan tersenyum, "Kau pikir siapa aku? Aku yakin bisa mengembalikan klien kita. Do'akan aku."
"Do'akan yang mana ini? Lancar hubungan dengan klien, atau lancar hubungan dengan Sasuke."
Wajah Naruto memerah, temannya ini selalu saja menggodanya. Tapi berkat Hinata moodnya sedikit membaik.
.
.
Sasuke tersenyum melihat Naruto yang menunggunya didepan rumah, terlihat wajah wanita itu cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love
FanfictionCinta bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Tapi dengan berada didekat orang yang kau cintai hal menyakitkan itu malah berubah menjadi hal menyenangkan. . Selalu menghabiskan waktu bersama akan menumbuhkan cinta? Apa benar? Entahlah... Tapi...