Bab 4 : Romansa ala kerja?

790 137 9
                                    

Sasuke memegang kepalanya terasa sakit, ini akibat alkohol sepertinya dan kurang tidur karena menemani Naruto mungkin.

Langkah yang bagus untuk memulai hubungan baru bukan?

"Sasuke? TEME!! Kau mendengarku?" seru Naruto,

"Ah ya? Maaf apa tadi?"

"Aku bilang, kita harus pergi untuk memperpanjang kontrak."

"Naru boleh aku jujur?"

"Hm? Kenapa?"

"Kenapa aku melihatmu semakin cantik setiap harinya?"

"Hahh... Dan kenapa kau menanyakan hal yang tak perlu? Tentu saja aku cantik kau saja yang buta selama ini." jawab Naruto cuek,

Sasuke terkekeh dan mengangguk seolah mengiyakan. Yaps... Dulu dia tak begitu memperhatikan si dobe ini karena mereka selalu bertemu.

"Baiklah. Kita pergi, akan kemana kita?"

"Perusahaan Sabaku, ayo." ajak Naruto yang berjalan terlebih dahulu.

"Tunggu Naru. Cintaku, sayangku, tunggu!!"

"Gila. Cepatlah!!"

Hinata hanya menggeleng, mereka pikir ini dunia milik mereka sendiri? Tak sadar menjadi tontonan orang-orang yang ada disana?

"Naruto-san benar-benar menjadi kekasih Sasuke-san? Aku tak terima, malaikat divisi kita harus jatuh kedalam pelukan pria iblis itu." bisik salah satu pria yang berkumpul disana.

"Mereka teman masa kecil dan Naruto-san mencintainya dulu. Itu gosip yang kudengar dari para wanita," bisik pria lainnya,

Hinata membuang nafas dan menatap  mereka.

"Yang penting mereka bahagia bukan?" tanya Hinata menatap gerombolan rekan kerjanya yang tengah bergosip,

"Tapi yang kudengar Uchiha Sasuke memiliki banyak mantan kekasih, bagaimana jika dia hanya mempermainkan Naruto-san?"

"Maka aku akan membunuhnya." jawab Hinata kalem tapi sarat akan ancaman.

"Aku sudah menunggumu Naru."

"Aaaa.. Gaara~" seru Naruto memeluk Gaara penuh rindu,

Sasuke yang dibelakangnya hanya menatap tak suka,

"Gaara perkenalkan dia General Manager yang baru, namanya Uchiha Sasuke."

Gaara menatap Naruto mengerenyit tak suka tapi tetap berjabat tangan.

"Sabaku Gaara, aku disini sebagai direktur eksekutif."

"Uchiha Sasuke."

Keduanya bertatapan sebentar dan memalingkan wajah, dan Naruto tahu jika keduanya tak akan akur.

"Ah benar. Tadi Hinata memintaku memberikan ini, katanya ini kue kering buatannya yang dipenuhi dengan bumbu cinta untuk menemanimu lembur yang tak punya waktu untuknya." ujar Naruto memberi kotak yang sedari tadi dibawanya,

Entah kenapa Sasuke mengulum senyum saat menyimpulkan sesuatu.

"Aku bukan melupakannya, hanya saja memang sulit membagi waktu. Nanti aku akan kerumahmu untuk mengajaknya kencan. Baiklah, kita langsung ke ruanganku membahas kerjasamanya." ajak Gaara yang menggandeng Naruto akrab.

Sabar Sasuke. Gaara bukan siapa-siapa Naru,

Tunggu. Dia juga bukan siapa-siapa bukan? Atau lebih tepatnya belum menjadi siapa-siapanya Naru.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang