05. Again

8.4K 1.4K 54
                                    



"Yoora, mencari bunga Smeraldo lagi?"

Suara bibi Lee menyapa Yoora saat gadis itu baru saja memasuki tokonya yang baru saja buka.

"Iya, Bibi. Bunga dirumah sudah mulai layu, jadi aku ingin menggantinya dengan yang baru."

Senyum Yoora terkembang, saat bibi Lee keluar dari balik meja dan berjalan ke salah satu sudut tokonya.

"Beruntung kau datang hari ini. Ada beberapa stok bunga yang datang fajar tadi. Dan aku telah memesan secara khusus bunga Smeraldo untukmu, sayang."

Yoora berputar, mengikuti bibi Lee hingga tiba di depan bunga Smeraldo yang telah tertata rapi di tempat bunga.

Ya, selama setahun ini Yoora telah menjadi pelanggan tetap toko bunga bibi Lee. Dengan alasan bahwa dirinya begitu menyukai bunga Smeraldo, setiap dua atau tiga hari sekali, gadis cantik itu akan datang untuk membeli bunga Smeraldo untuk penghias kamarnya.

Bibi Lee pernah bertanya, kenapa Yoora hanya membeli bunga Smeraldo? Apa gadis itu tidak menyukai bunga yang lain?

Yoora pun menjawab dengan senyumnya, karena bagiku, Smeraldo adalah yang terindah, Bi.






Setelah menyiapkan bunga Smeraldo, Yoora kembali mengikuti bibi Lee kembali ke balik meja kasir. Terlihat mengikat bunga Smeraldo menjadi lebih rapih agar bisa dengan mudah dibawa Yoora pulang.

"Hari ini, karena kau begitu terlihat cantik, aku akan memberikan diskon untukmu."

Yoora mengangguk tersenyum, saat Bibi Lee memberikan kembalian yang lebih padanya. Ya, perempuan lanjut usia itu memang dikenal begitu baik pada pelanggannya.


"Terima kasih, Bi."

"Sampaikan salamku pada Nenekmu. Katakan padanya untuk mampir kesini, aku akan memberikan bungan terbaik untuknya."

Yoora mengangguk, dan sekali lagi berterima kasih sebelum melangkahkan kaki keluar. Pulang kembali kerumah yang telah ditinggalinya selama setahun ini bersama neneknya. Tepat setelah Yoora memutuskan pergi dari Seoul untuk menghindari seseorang.








Namun nyatanya, bunga Smeraldo masih terus menemaninya. Memberikan satu fakta untuknya bahwa perasaannya yang dulu masih ada.







* * *

"Yoora, ayo antar nenek." Suara nenek sore itu mengambil alih atensi Yoora yang tengah berfokus merapihka kamarnya. Ada bunga Smeraldo baru di nakas dekat ranjangnya, yang baru saja dia beli pagi tadi.

"Nenek mau kemana?"

"Ibu kamu mengirim barang untuk kita. Jadi kita harus mengambilnya di pusat desa."

"Ah, baiklah. Aku akan bersiap-siap sebentar, Nek."

Nenek Yoora mengangguk, mengatakan bahwa dia akan menunggu Yoora di ruang depan. Dan segera berlalu setelah mengingatkan Yoora, "Jangan lupa minum obatmu, sayang. Kita akan berangkat setelah kau menghabiskannya."

Satu rengutan kesal Yoora muncul saat menyadari bahwa dia belum meminum obatnya sore ini. "Iya, Nek. Aku akan menghabiskannya dan memperlihatkannya pada Nenek."















"Jadi, ibu mengirimkan apa, Nek?"

Yoora menggandeng tangan Neneknya, berjalan sepanjang jalan setapak menuju pusat desa. Desa yang ditempatinya bukanlah desa terpencil. Hanya saja, semua akses untuk kebutuhan dan keperluan di desa itu akan terpenuhi di pusat desa. Kebanyakan yang menghuni adalah orang tua, jadi pemerintah sepakat untuk memberikan pelayanan terpadu untuk mempermudah warganya.

UNDELIVERED TRUTH ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang