Menjelang malam saat itu; ber-tepi.
Matahari masih bersinar sembari beranjak pergi.
Menyisakan warna yang berbeda.
orange, kemudian perlahan menjadi merah jambu, lalu; mulai kelabu setelahnya.Malam suka sekali mendatangkan rindu saat ia berganti posisi dengan matahari itu.
Siapapun selalu di usiknya. Termasuk aku.
Namun, rindu tidak melulu sebagai pembawa pesan cinta.
Ia datang bisa untuk siapa saja.Aku penikmat cinta. Tidak.
Aku hanya pengaggum. Bukan.
Aku yang sebenarnya penyendiri,
Terus saja ber-elegi.Tidak. tidak, tidak ada yang istimewa tentangku.
Hanya saja, sedikit lebih nyaman seperti ini.
Bagiku, sepi hanya sebuah pilihan diri.
Itu perihal-ku bersama waktu, dan juga rindu.Tidak. Tidak, tidak apa-apa.
Malam-ku memang sendu,
Keruh dan berdebu.
Itu benar-benar pilu.Benda-benda mati itu berarti.
Seperti kertas dan tinta,
Selalu bisa menceritakan apa saja.
Bahkan perihal kopi pun bisa menjadi fiksi.Sungguh, cinta itu cerita fana.
Rindu lah yang menurutku abadi.23.Mei.2018