9. Perpustakaan Negara

13 2 0
                                    

Kembali ke kota semula lagi, di Washington DC. Kota yang menuliskan tentang hidup kayonna dan saksi kehidupan pahit, bahagia, dan terpuruk. Kayonna merasa kesepian di apartemennya tak lama dia menelpon Emma.

"Hallo" [Kayonna]

"Iya, ada apa kayonna?. Tumben kamu nelpon aku, biasanya jarang banget kamu telpon aku." [Emma]

"Ya udah, gue tutup aja deh telponnya" [Kayonna]

"Ya jangan gitu dong. Oke oke, ada apa kayonna yang cantik?" [Emma]

"Hahaha......, Emma lo bisa nggak ke apartemen gue?. Soalnya gue lagi kesepian banget nihhh. Please."[Kayonna]

"Iya deh, nanti gue kesana" [Emma]

"Serius?, oke deh gue tunggu ya. Sekalian ikut gue ke perpustakaan negara lagi." [Kayonna]

"Hah, ke perpustakaan negara lagi lo gak bosen lihat buku terus apa?, gue aja suntuk dan lo malah ingin lihat buku lagi. Bener bener kutu buku lo" [Emma]

"Hehehehehe" [Kayonna]

Kayonna hanya membalas dengan tawanya yang manis. Setibanya Emma di apartemen Kayonna, Kayonna langsung menggandeng tangan Emma. " loh, kita udah mau berangkat" tanya Emma sambil melihat Kayonna mengunci pintu apartemennya. " Iyalah, lo mau cuma disini doang. Sepi, suntuk, gak ada apa apa lagi" jawab Kayonna yang sudah mengunci apartemennya itu.
"Nahh, dah ayo kita berangkat sekarang" sambung kayonna.

Mereka berdua berangkat ke perpustakaan negara dengan mobil Emma. Sesampainya di perpustakaan negara Kayonna dan Emma melihat lihat buku sekitar yang mungkin bisa menarik perhatian mereka untuk dibaca. Ya, yang sebenernya Emma bosan sihh lihatnya tapi Emma akhirnya tertarik juga.

Saat Kayonna melihat sebuah buku yang berjudul my life, dimana buku itu yang pernah dibaca devian waktu dia melihatnyya di restoran. Emma nyamperin kayonna yang sedang membaca deskripsi cerita dibalik buku itu.

"Mau baca buku apa lo?" tanya Emma.

"Oh, ternyata kamu Emma aku terkejut " jawab Kayonna.

"Yah, lo kira gue setan?" cemberut Emma,

"Iya maaf maaf, jangan marah kalik" Kata Kayonna.

"Udahlah, Ngomong - ngomong itu buku apaan?, sampulnya gak menarik perhatian sama sekali warna abu - abu cuman ada garis hitam doang ini buku apaaan, na?" tanya Emma.

"Ini buku yang pernah dibaca devian waktu dia makan bareng keluarganya di restoran tempat aku kerja" jawab Kayonna.

"Oooh, jadi gitu. Hah (seketika langsung Kayonna terkejut) makan di restoran loh serius?, mata lo gak buram kan? Gila!" kata Emma.

"Emma, pelan kan suara mu disini perpustakaan bukan lapangan sepak bola. Yang seenaknya bisa teriak" bisik Kayonna.

Emma yang terkejut mendengar hal itu, dia langsung berfikir,
"Berarti, Devian tahu kalau kayonna seorang pelayan restoran?" batin Emma yang seketika melamun.

"Emma...Emma...Emma" Kayonna memanggil namanya dan dia masih aja gak jawab.

"Eh iya, na" Respon Emma.

"Kamu kenapa, ma?. Kok jadi bengong begitu" heran Kayonna.

"Oh enggak kok, cuman mikirin hal yang kelupaan aja. Hehehe...." jawab Emma.

Emma berbohong karna dia ingin tahu apakah devian benar - benar akan menerima hidup kayonna yang seperti itu atau enggak. Juga apakah devian tahu kalau kayonna seorang restoran?. Setelah beberapa jam disana mereka sudah membaca banyak buku yang mereka baca dan hari sudah mulai sore, mereka hanya diperpustakaan negara tidak ke tempat lain.

Setelah selesai Kayonna dan Emma pulang, Kayonna langsung melepaskan tas kecilnya dan terbaring di atas tempat tidur nya. Dan Kayonna terlelap tidur sampai keesokannya.

DEVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang