Ini Bukan Pertanda

15 3 0
                                    

Hari minggu itu aku hanya diam dirumah. Aku perjalan kedepan rumah sambil membawa selang air,aku mulai melihat kearah rumah disebelah kananku dan mencari sesorang disana.

"Kalo mau cari winda dia engga ada"Saut sesorang yang menghampiri Riza
"Gue engga cari dia"Jawabku dengan menghalingkan pandangan

Gadis disebelah rumahku adalah anak baru disekolahku. Dia baru pindah dikomplek sini.

"Dia pergi kemana"Tanyaku sibuk menyiram bunga
"Siapa"Tanyanya balik
"Jangan pura-pura bego dah. Winda lah"Sautku sambil melihat kearahnya
"Dia pergi sama pacarnya"Jawabnya tanpa ekspersi
"PACAR"Sautku dengan hebo

Perempuan itu hanya tersenyum  dan berjalan kearah pintu rumahnya. Aku hanya bisa terdiam dan membatu ditempat .

"Winda udah punya pacar"Tanyaku sambil berjalan kedalam rumah

Riza hanya terdiam duduk diruang tamu. Sambil melihat kearah Tv. Tak lama setelah dia galau bel rumah miliknya berbunyi.

"Riza mau jalan-jalan engga"Tanya Perempuan itu
"Rin mau apa kamu kesini"Tanyaku balik
"Ajak kamu jalan-jalan"Tanyanya sekali lagi

Riza melihat Rin dari atas kebawah. Rin jalan-jalan hanya memakai pakian kaos dan celana lebis

"Kamu mau jalan-jalan pake pakian kaya gini"Tanyaku dengan jutek
"Iya"Jawabnya dengan terseyum
"Oke tunggu 10 menit aku mau ganti baju dulu. Masuk dulu aja"Sautku dengan membukan pintu untuknya

Aku berjalan kearah kamar dan memilih baju yang lebih nyaman dipakai. Tak lama dimemilih baju Riza langsung turun menghampiri Rin

"Ayo. Kita mau kemana"Tanya Riza sambil mengambil kuci motornya
"Mau ketoko buku"Jawabnya dengan santai
"Jangan ketoko buku dah. Kemana gitu biar galau gue ilang"Tolak Riza dengan cemberut
"Lah emangnya kamu galau. Emang kenapa"Tanya Rin tidak bersalah
"Lah elu kesini mau hibur gue"Tanya Riza pede
"Hahahah. Iya engga lah aku kesini mau ngajak kamu jalan-jalan doang"Jawabnya sambil tertawa
"What"Tanya Riza malu
"Oke karena kamu lagi galau aku ajak kamu ketempat yang bagus"Saut Rin dengan menarik tangan Riza
"Kemana"Tanya Riza
"Ikut aja"Jawab Rin dengan naik keatas motor

Diperjalan Riza hanya mengikuti arah yang diunjuk Rina. Sesampainya Ditempat yang dibilang Rina Mata Riza ditutup dengan kain.

"Kenapa harus ditutup matanya"Tanya Riza dengan panik
"Biar nanti kamu terpukau"Jawabnya dengan berlari kearah depan
"Coba kamu buka penutupnya dengan perlahan"Sautnya dengan berteriak

Riza membuka penutup mata dengan perlahan. Mata Riza yang tadinya gelap gulita sekarang mulai disenari cahaya dengan bercikan air.

"Cantikkan"Saut Rina dengan mendekat kearah Riza
"Iya"Jawabnya singkat
"Udah engga galau"Tanya Rina dengan duduk dibangku taman itu
"Sedikit. Gue boleh tanya engga"Tanya Riza mulai serius
"Boleh"
"Hubungan elu sama Winda itu apa. Seinget gue pas kecil Winda itu engga punya sodara atau sepupu"Tanya Riza dengan menjelaskan masa kecil Winda
"Engga ada hubungan apa-apa. Cuma Ayahnya Winda dan Ibu aku menikah dan kita jadi sodaran deh"Jawabku ragu
"Terus kenapa sikap Winda berubah"Tanya Riza sekali lagi
"Karena Ayahnya Winda meningal dunia. Karana kecelakan 6 Tahun lalu"Jawabnya Murung

Aku hanya terdiam mendengar cerita dari Rina. Rina mulai meneteskan air matanya secara pelan-pelan dan aku mulai merasa bersalah.

"Kamu ada orang yang disuka"Tanya Rina balik
"Ada"Jawab Riza tidak ragu
"Siapa"Tanya Rina sekali lagi
"Winda seriwija"Jawabnya Tegar

------------^3^----
Hello semua maaf iya kalo ada salah disetiap kata-katanya. Aku harap kalian suka dengan cerita iya aku buat  >_< sampai ketemu lagi di Jilit 3

I'm You Him And PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang