"Pah"Saut anak Perempuan itu dari balik pintu
"Sini Win. Papah mau kenalin kamu sama Tante Nadi"Tanya Papah Winda
"Kenalkan saya Nadi teman papah kamu"Saut perempuan itu
"Aku Winda anaknya Guntoro"Jawab Winda yang duduk disamping Tante NadiPapah dan tante Nadi berbicara seperti bisa aku hanya melihat mereka dengan tatapan binggung dan sesekali merontarkan pertanyan dikepala
"Apa ini sebabanya mamah pergi, apa ini sebabnya mamah engga pernah pulang"Tanya Winda didalam hati
"Kamu Winda iya"Tanya seseorang dibelakang Winda
"Iya,kamu siapa"Jawab Winda dengan kaget
"Aku Rina panggil aja Rin."Jawab perempuan yang sekitar
"Mau main"Tanya Winda malu-malu
"MAU"Jawab Rina dengan berlari keluar rumahAnak perempuan yang bernama Rina sangat ceria iya sama sekali tidak takut akan apa pun
"Winda Rina sini sebentar"Teriak mamah Rina dari dalam rumah
Mereka berlari kedalam rumah dengan cepat. Sambil berlomba siapa sampai lebih dulu
"Kenapa mah"Tanya Rina
"Sekarang kalian ini"Saut papah Winda dengan seriusKami pun duduk disamping orang tua kami masing-masing. Dan tatapan Papah Winda mulai menuju kearah Tante Nadi.
"Win kamu kagen kasih sayang mamah engga"Tanya Papah Winda yang kakau
"KANGEN"Jawab Winda bersemangat
"Sebenarnya Win tante Nadi ini ibu baru kamu sekarang"Tanya Papah yang memegang tangan tante Nadi
"Ibu. Tante Nadi ibu Winda sekarang"Tanya Winda senang
"Iya"Jawab Tante NadiWinda dan Rina sangat senang mereka sekarang bersaudara. Mereka memeluk kedua orang tua mereka dengan erta.
AFTER 4TAHUN
"Mah..pah"Saut Rina
"Iya sayang. Mamah ada digarasi"Jawab Mamah NadiRina pun berlari kearah garasi membawa komper besar ditangannya. Diperjalan menuju garasi iya melihat Winda berbincang dengan sesorang disebelahnya Rina mulai mendekat ke arah Winda
"Winda kamu mau pindah"Tanya Riza berumur 9 Tahun
"Iya. Tapi aku akan balik"Jawab Winda dengan senyum
"Kapan"Tanya Riza lagi
"Engga tau. Tapi ayo kita janji kalo kita bertemu lagi pas dewasa kita akan jadi pacar"Jawab Winda dengan Senyum
"Iya"Saut Riza semangatRina pun tak percaya apa yang didengar barusan. Winda membuat janji dengan seseorang lelaki yang Rina kenal
"Rin kenapa disitu"Tanya mamah dengan mendekat
"Engga mah"Jawab Rina dengan Gugup
"Iya udah sini"Saut Mamah duduk dibangku Terasa rumah
"Kenapa"Tanya Rina dengan bingung
"Sayang sekarang mamah ama papah udah nikah berapa tahun"Tanya Mamah denga pelan
"Satu..dua..lima tahun"Jawab Rinda dengan cepatMamah hanya tersenyum melihat anak
Perempuannya menghitung. Rina mulaj bingunh kenapa mamah bertanya seperti itu"Sayang sekarang kamu engga usah ikut pindah iya"Saut Mamab dengan senyum
"Iya"Jawab Rina tidak membatahNadi hanya tersenyum melihat Rina. Rina anak yang penurut dan sopan Nadi mulai meningalkan Rina diteras Rumah mereka yang lama
"Nanti kalo ada apa minta bibi aja iya"Saut mamah dengan Senyum dibuat
"Mamah pergi dulu sayang"Saut mamah dengan berjalan kearah mobil
"Winda pergi dulu iya Rina"Saut Rina dari belakang mobil
"Hati-hati iya Rina"Saut papah dari depan pengemudi
"IYA"Jawabku yang sudah menangisMobil milik keluarganya sudah pergi Rina masih saja duduk didepan teras rumahnya Iya sama sekali tidak beranjak dari Teras rumahnya.
"Kamu siapanya Winda,"Tanya sesorang dari depan pagar
"Sekarang bukan siapa-siapa"Jawab Rina sedih
"Buat kamu"Saut Lelaki itu
"Permen"Tanya Rina dengan Mengambil permen itu
"Iya. Kamu kalo sedih mulu cantik kamu ilang loh"Jawab lelaki itu dengan senyumAnak lelaki itu berlari kesamping rumah milik Rina dengan sangat cepat. Rina bingung apa yang tadi terjadi anak lelaki itu bilang aku cantik.
After 2 tahun
"Rina. Ini mamah sayang"Saut Mamah Nadi
"Mamah"Tanya Rina dengan kaget
"Sayang mamah jemput kamu"Jawab mamah nadi dengan kakau
"Mamah...aku kangen mamah"Tanya Rina dengan memeluk Mamah tercintanya
"Mamah juga kangen kamu. Maaf mamah baru bisa jemput kamu setelah 2 tahun"Jawab Mamah Nadi dengan menyesal
"Engga apa-apa"Jawab Rina dengan memeluk erat mamahnyaMereka berdua melepas pelekuan mereka. Mamah Nadi berjalan kerarah dapur dan memasak untuk anaknya,mereka bercerita dengan sangat panjang mamah Nadi bercerita saat Winda belajar naik sepedah sedangkan Rina bercerita tentang sekolahnya
"Mah kapan kita ketemu Papah ama Winda"Tanya Rina dengan tidak sabar
"Besok kita berangkat. Kamu beres-beres baju gih"Jawab mamab sambil mencuci piring
"Siap bosss"Saut Rina berlari kekamarnyaMamah Nadi mencucui piring bekas mereka makan. Setelah itu iya menyalakan tv diruang keluarga
"YA ALLAH"Terika mamah dari ruang keluarga
"Mah ada apa"Tanyaku berlari kearah mamah
"Sayang"Saut Mamah Nadi melihat berita ditv(Kecelakan mobil ditol. Mobil yang diduga rem blong ini masuk jurang koran terdiri satu leleki dan satu lagi anak perempuan)
Tak lama berita itu hp mamah berdering disamping meja. Aku mengambil dan mengakat nomer yanv tertera nomer papah
"Hallo"Saut dengan takut
"Apa benar ini keluarga dari bapak Guntoro"Tanya seseorang dibalik telfon itu
"Iya"Jawabku dengan takut
"Saya mohon untuk keluarga segera menuju kerumah sakit buda dini sekarang"Sautnya sambil menutup telfon
"Hallo..HALLO"Teriakku tidak ada pangilanAku segera mengajak mamah kerumah sakit yang diberitau mamah sangat shok apa yang terjadi pada haru ini. Kami segera berlari keruang UGD tempat anak dan suamainya dioprasi dia melihat dua dokter yang baru saja keluar dari ruang opasi
"Dok suami sama anak saya bagaimana"Tanya Mamah dengan panik
"Ini keluarga dari bapak Guntoro"Tanya Dokter itu
"Iya dok saya istrinya"Jawabnya dengan cepat
"Maaf bu tapi bapak Guntoro tidak bisa kami selamatkan akibat mendarahkan dikepala cukup parah"Jawab Dokter itu
"Suami saya meningal dok"Tanya mamah dengan lemas
"Iya,maaf sekali lagi bu"Jawabnya dengan menundukkan kepalanya
"Bagaimana keadan Winda dok"Tanyaku dengan Ragu
"Anak perempuan itu lagi masa meritis jadi tidak bisa dijenguk dulu"Jawabnya dengan PelanKedua dokter itu pergi meningalkan Mamah dan Rinda didepan Ruang UGD. Rina tidak suka dengan rumah sakit apa lagi darah
"Papah semonga papah tenang Rina akan terus kuat"Sautku didalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm You Him And Promise
RomanceRiza selalu saja mencintai teman masa kecilnya dan disisi lain Winda tidak pernah mencintai Riza. Tetapi semua berubah saat sesorang menyatakan perasaannya didepan umum saat itu bahagia,sedih,duka menjadi satu itu adalah awal dari sebuah penentuan ...