Part Winda

9 2 0
                                    

Pagi yang cerah Winda hanya duduk manis dikamarnya. Iya melihat keluar jendela dan melihat Rina dan Riza sedang berbincang.

"Riza sama Rina"Saut Winda didalam hati

Winda menghempaskan tubuhnya kekasur dan mulai menutup matanya dengan pelahan.

"Winda kamu cantik deh"Saut anak perempuan itu
"Rin juga cantik"Jawab Winda malu
"Aku cantik hahahhah Winda lucu"Tanya Rina dengan tertawa
"Iya kamu cantik"Jawab Winda tersenyum
"Winda aku punya permintan"Saut Rina mulai berbicara serius
"Apa"
"Kamu harus tersenyum seperti itu iya"Tanya Rina tersenyum lebar
"Siap kapten"Jawab Winda semangat

Winda yang tadinya tertidur dengan pulas mulai membuka matanya karena mendengar suara aneh dari balik pintu.

"Win"Teriak sesorang dari balik pintu
"Kenapa"Jawabku membukakan pintu
"Mau ikut kejalan-jalan engga"Tanya Rina dengan senyum hangat
"Boleh. Tunggu sebentar aku mau ganti baju dulu"Jawabnya sambil menutup pintu

Setelah Winda menganti pakiannya Winda menuruni tangga dengan cepat dan berjalan menuju keruang tamu.

"Rin ayo aku udah siap"Saut Winda mencari Rina
"Tumben bilangnya Aku biasanya elu gue"Tanya Riza yang sedang duduk disofa
"KAMU..EH maksud gue elu kenapa disini"Tanya Winda panik
"Mau jalan sama Rin"Jawabnya sambil berdiri

Kami berdua pun hending sementara hanya ada ketegangan diantara Winda dan Riza semenjak Winda menolak Riza tanpa ditembak dulu

"Kalian udah siap ayo berangkat"Saut Rina dari arah dapur

Aku pun berjalan dibelakang Riza aku bingung harus berkata apa kepada Riza minta maaf atau pura-pura lupa akan kejadian itu

Kepala Winda sakit iya tidak bisa berpikir jernih. Iya masuk kedalam mobil milik Riza dengan tatapan kosong

"Win kamu duduk didepan iya"Tanya Rina yang membuyarkan lamunan Winda
"Ha kenapa gue kan elu bisa duduk didepan gue dibelakang"Jawab Winda yang kaget tidak main
"KAMU DUDUK DIDEPAN"Tany Rina dengan nada tinggi yang dibuat2

Winda tidak bisa berkutit iya menuruti apa kata Rina iya duduk disebelah Riza dengan sangat tegang dan bingung

"Ayo kita berangkat"Teriak Rina dibelakang

Mobil mulai berjalan kami bertiga hanya terdiam tak bersuara

"Kita mau kemana Rin"Tanya Riza pada akhirnya
"Mau keDufan"Jawab Rina dengan cepat

Mobil mulai dipercepat karena sudah tau akan kemana Riza hanya fokus mengandarai mobilnya sedangkan Rina hanya melihat kearah luar jendela mobil

"Aku bosen nih mau main engga"Saut Rina yang tersenyum lebar
"Main apa"Tanya Winda dengan terseyum
"Kita main jujur berani mau engga"Tanya Rina dengan Bersemangat
"Boleh"Saut Riza dengan senyum

Rina pun mulai mencari pulpen didalam tasnya dan menaruh pulpen itu dan memutarnya. Pulpen yang ditunjuk adalah Winda

"Winda harus jujur"Teriak Rina senang
"Iya oke. Jujur apa"Tanyanya dengan senyum
"Apa yang elu takutin"Tanya Riza
"Gue takut balon ama buah naga"Jawabnya dengan malu
"Hahahaha buah naga"Saut Rina dengan tertawa
"Elu masih sama kaya dulu iya"Saut Riza yang memecahkan tawa Rina kami bertiga pun terhening dengan perkatan Riza tak mau tertingal Rina pun mulai berbicara

"Win tolong jujur. Siapa nama cinta pertama kamu"Tanya Rina dengan senyum dibuat arti
"CINTA PERTAMA"Tanya Winda dengan panik
"Cinta pertama kamu siapa"Tanya Rina sekali lagi

Winda bingung apa yang harus Winda jawab sebenarnya cinta pertama Winda itu adalah Riza tapi itu dulu kalo sekarang Winda kurang yakin

"Cinta pertama gue itu.....Riza"Jawabnya dengan pelan

Rina dan Riza hanya terdiam apa yang barusan winda jawab adalah sebuah keberutungan bagi Riza dan musibah untuk Rina

"Tapi itu dulu"Saut Winda dengan menatap Riza dengan mata yang tidak pantas untuk dicintai

"Happy reading"

I'm You Him And PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang