OO1:; Ikhlas gak nih?

1.2K 98 5
                                    

______________

Dulu waktu Keito pertama kali masuk kost kost an, ada anak kost lain yang bilang, "Eh, kalo lu dikasih makanan sama si Hikaru liat dulu tanggal expirednya, biasanya sudah kadaluwarsa."

Tapi kata kata itu hanya masuk ke telinga kanan, keluar di telinga kiri, sampai akhirnya Keito sendiri mengalami kejadian itu. Hikaru ngasih dia buah yang sudah pada peot peot, permen yg sudah lengket di bungkusnya, dan lapis legit yg sudah expired 2 bulan!

Keito sudah tidak tahan lagi, akhirnya dia ngasih tau si Hikaru, tapi malah dijawab, "Hah? Emang beneran? Perasaan lu aja kali Ket," ujarnya santai. Sotoy banget kan?

Tujuh hari berikutnya, temennya si Hikaru dateng dari Bogor. Karena Keito banyak bantu dia nyari tiket pesawat dan sebagainya, "Makasih lho sudah mau bantuin, ntar deh gua  bawain oleh-oleh dari Bogor," katanya ramah yang ditanggapi tolakkan halus Keito seperti semua manusia normal lainnya.

Tapi karena teman Hikaru itu maksa, akhirnya Keito anggukin aja. Dan bener aja, esoknya orang itu bawa banyak makanan yang enak-enak. Keito sudah senang banget, wajahnya bener bener sumringah. Akhirnya dia langsung comot aja itu makanan, lumayan makanan gratis. Pas mau buka mulut, eh tidak sengaja Keito ngeliat expired date nya ....

14 Januari 2018

"Gusti Nu Agung, ini orang mau ngebunuh gue apa?? Udah expired empat bulan malah dikasih ke orang! Temen kok sama aja," kesal Keito yang dilanjutkan dengan misuh-misuhnya dan membuang makanan tadi yang nyatanya sudah expired empat bulan. Kan gila tuh sudah expired empat bulan malah dikasih ke orang, gak ngotak.

Akhirnya, Keito pun berjalan lesu ke dapur. Disana ada Ryosuke yang sedang asik dengan kompor, "Lesu amat itu muka ket, habis ditolak cinta?" tanya Ryosuke nyengir, sambil menghidangkannya sebuah calzone panas yang menggoda iman.

"Ngawur lu, gue tadi dikasih makanan sama temennya si Hikaru, pas gue liat tanggal expirednya sudah expired empat bulan dong. Kan bangke," curhat Keito sambil mengambil potongan calzone yang ada di depannya. Ryosuke hanya manggut-manggut mendengar curhatan temannya itu.

Baru datanglah si Chinen, di tangannya ada buah yang besar banget. Mukanya sumringah, "Eyy, liat nih gue bawa apa!" semangat Chinen, sambil nyodok nyodok buah itu ke wajah Ryosuke.

"Buset ini anak main nyodok-nyodok aja," batin Ryosuke di dalam hati.

"Yaudah, dicuci dlu buahnya, baru nanti makan bareng," kata Ryosuke menjauhkan buah nangka yang tadi Chinen sodokkan ke mukanya.

"Siap bos!" Chinen pun langsung kucluk-kucluk membawa buah nangka tadi ke tempat cuci piring,

Sambil nunggu Chinen yang sedang mencuci nangkanya, Keito tidak sengaja melihat teman sekamarnya yang sedang duduk di halaman belakang. Entah ada apa anak itu yang masih memakai kaos kutang dan tangannya sibuk menggosok-gosok batu.

"Ngegosok apaan lu Yut?" tanya Keito mendatangi Yuto yang lagi sibuk menggosok-gosok itu batu.

"Ini Ket, gua ketipu. Beli ikan tenggiri tapi kulitnya hitam hitam," keluh Yuto sambil terus menggosok.

"Lah, terus kenapa lu gosok gosok itu ikan?" tanya Keito lagi. Ikannya sudah klepek-klepek digosok sama Yuto.

"Biar bersih, terus gak ada item itemnya lagi gituu," jelasnya masih terus menggosok gosok ikannya.

"Yassalam, ini anak memang gatau apa goblok? Khawatir juga gue lama lama, apa jangan jangan dia bego stadium empat??" batin Keito miris,

"Yut, itu ikan tongkol. Kulitnya memang hitam," kata Keito sambil menahan tangannya yang sudah gatal banget pengen nyakar muka ganteng Yuto.

"Ini ikan tenggiri, kan udah gua bilangin tadi, begimana dah," balas Yuto.

"Buset dah ini anak ngotot banget jadi orang, dibilangin ikan tongkol masih ngotot ikan tenggiri," batin Keito dalam hati sambil mengelus dadanya agar terus sabar.

Tiba tiba, datang si Chinen yang kucluk kucluk bawa buah nangka tadi yang sudah dicuci. Niatnya sih baik, mau bagi bagi sama Yuto. Tapi sayangnya, nangka itu tak sengaja jatuh menimpa ikan yang sudah klepek klepek kayak habis disetrum listrik.

"Bukan salah gue," kata Keito angkat tangan. Sedangkan Chinen bungkuk-bungkuk minta maaf ke Yuto.

"Gapapa kok Chii, Ket, lagian ikan tenggiri itu kulitnya hitam, banyak racunnya gua gak mau beli lagi," kata Yuto santai sambil meninggalkan mereka berdua di halaman belakang.

Keito sebenarnya pengen menghajar Yuto, tapi jangan, Keito kan anak baik-baik. Pada akhirnya mereka pun kembali ke dapur dan memakan buah nangka tadi bersama-sama.

_____________

HALO!
jadi nanti setiap bulan akan ada lima chapter yang sudah saya revisi yang saya publish! Tapi publishnya gak langsung serentak semua, satu hari satu chapter.
kenapa saya publishnya gak saat beres revisi semua chapternya?
karena saya pegel nanti nge publish satu satu, jadi lebih enak kalau saya publishnya bertahap:'D

juga mempertimbangkan kalian yang mungkin kangen baca fanfic ini /ge'er.
bisa jadi juga bukan setiap bulan saja, tergantung apakah author sibuk nugas atau tidak:D

baiklah segitu dulu pemberitahuan dari saya, jangan lupa tekan simbol bintangnya dan tinggalkan jejak ya!

sampai jumpa lagi!

-hyu

Kost Kost an; HSJ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang