OO3:; Air Putih

651 78 22
                                    

____________

Hari ini Ryosuke berencana mau ke Balikpapan, katanya Bundanya sakit. Jadi karena Ryosuke adalah anak yang berbakti nan tidak durhaka, Ia pun memutuskan untuk menjenguk Bundanya. Tapi karena Yabu ini orangnya curigaan, dia mengutus Chinen untuk mengawasi Ryosuke agar tidak ada kejadian tidak mengenakkan, kabur misalnya. Kalau Ryosuke kabur anak kos mau makan apa? Masa makan spaghetti carbonara abal-abalan buatan Inoo mulu? Bosen. Mendingan makan obat parasetamol sama air putih.

"Haduh ....gua mau handak bulik aja pake dikawal segala ...," batin Ryosuke nelangsa. Rasanya dia bener bener jadi kayak tawanan kos. Sedangkan Chinen seneng-seneng aja, lumayan kan jalan-jalan gratis sambil refreshing dari skripsi.

Setelah mengunjungi Bunda Ryosuke, karena nanggung, Ryosuke memutuskan untuk ke Samarinda sebentar sekalian nyoba jalan tol baru.

Saat itu sudah jam setengah dua belas malam, mereka dalam perjalanan kembali dari Samarinda. Ditengah tengah perjalanan Ryosuke meminta pamannya, yang menjadi supir dadakan, untuk memberhentikan mobil dan keluar sebentar. Saat itu Chinen tertidur lelap, badannya tadi soalnya sempat meriang gara-gara telat makan, maklum keasikkan main di timezone.

"Eh Chii, ada air putih kah?" tanya Ryosuke.

"Noh ada punya gue, tapi jangan lu minum semuanya ya," jawab Chinen sambil memberikan botol air putihnya.

Ryosuke pun mengambil botol airnya dan mencuci tangannya. Setelah itu kembali ke mobil. Chinen sama sekali gak ngeh dia lagi ngapain, nyawanya masih mengambang.

Beberapa menit kemudian akhirnya Chinen memutuskan bangun sejenak, kepalanya juga sudah tidak pusing lagi begitu juga badannya. Saat Chinen melihat sekeliling dia baru sadar kalau di samping kanan kiri jalan terdapat pohon-pohon dan semak belukar yang lebat.

Dan Chinen menyadari satu hal.












Bahasa Banjarnya pun keluar dengan fasihnya.

"ASTAGFIRULAH ALHADZIMM, RYOSUKE!! IKAM KENCING DI SEMAK SEMAK ITU KAH?? GW DOAIN IKAM PUNYA BARANG BENGKAK DAH!!!" teriak Chinen murka, sambil mencubit paha Ryosuke keras keras. Yang dicubit hanya menangis keras karena cubitan Chinen itu bukan main sakitnya.

Perjalanan pun jadi sangat ribut karena omelan Chinen yang tidak ada berhenti berhentinya.

Setelah sampai di airport, mereka langsung naik pesawat untuk kembali ke Jakarta. Disana sudah ada Yabu dan Inoo yang bertugas menjemput mereka dri airport. Di kursi belakang, Ryosuke dan Chinen sudah tertidur, kecapekan setelah perang dingin di pesawat. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan kembali ke kos mereka, dengan Yabu sebagai drivernya.

"Belok kiri ...," kata Inoo menjadi GPS dadakkan.

"Hah? Kiri?"

"Iya."

"Belok kiri mana?"

"Ini, nih! Nih, nih...tu...belok kiri," pandu Inoo sambil menunjuk papan bertanda belok kiri,

"Yakin?" tanya Yabu.

"Ya iyalah."

"Yang bener nih?" tanya Yabu lagi.

"Iya Yab!! Ah udh kelewatan kan. Mana jalannya one way lagi," kesal Inoo sambil melipat tangannya.

"Lagian bukan belokan yang tadi kali Noo, yang satunya lagi."

"Ck! Yang tadi!"

"Bukan! gua kan udah sering lewat sini!" sewot Yabu.

"Serah lu dah!" Inoo mengalah, lalu mengambil handphonenya, dan melanjutkan main PUBG.

"Ntar setelah pom bensin yang disitu, baru belok kiri ...gua lebih tau! GPS sudah ketanem di otak gua dari bayi!" bual Yabu panjang lebar. Inoo hanya memutar bola matanya malas.

"Sotoy nya se level sama si Yuya," batin Inoo miris.

Setengah jam berlalu, dan mereka malah masuk ke daerah Bogor. Yabu ling lung sendiri.

"Loh? Loh? Mana belokannya? Kok gak ada?" bingung Yabu.

Inoo diam saja, biar kapok si Yabu katanya.

"Lah mana ini?? Kok malah masuk ke Bogor?!" Yabu makin kebingungan.

Inoo masih diam sambil melengos.

"Gimana nih? Nyasar kita ...."

"Ya jelas aja nyasar, GPS di otak lu habis batre!"

Setelah berputar-putar tidak jelas, akhirnya mereka bisa keluar dari kota Bogor dengan bantuan Chinen yang sudah bangun, syukurlah Chinen hapal betul dengan jalan jalan yang ada di kota Bogor. Mereka pun berhasil pulang dengan selamat sentosa.

_____________

Kost Kost an; HSJ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang