Jessie membuka matanya perlahan, dia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum beranjak dari tempat tidurnya, sekilas dia melihat jam weker yang berada di atas nakas tempat tidurnya menunjukkan pukul lima pagi. Dengan cepat Jessie masuk ke dalam kamar mandi lalu menyiapkan diri sebelum berangkat ke sekolah.
Jessie keluar dari kamar mandi dengan dandanan yang amat sangat jelek, rok dibawah lutut, baju kebesaran, rambut kepang, kacamata bulet, wajah dan kulit yang sengaja di hitamkan, dan buku tebal di tangan nya.
Setelah setelah jam bersiap, Jessie keluar dari kamarnya dan mendapati Dara sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Dara sendiri.
"Kakak kapan bangun?"
Dara berbalik kemudian terkejut melihat dandanan Jessie yang amat sangat aneh, "Astaga. Kamu kenapa kayak gini? Ini kamu kan Jessie? Kamu jelek banget, astaga. " Dara menggelengkan kepalanya berharap itu hanya halusinasi belaka saja.
"Kakak kenapa? "
"Ini seriusan kamu? Kok jadi jelek gini sih? Ini alasan kamu nyuruh kakak beliin kamu kacamata kemarin? Benar benar nggak bisa dipercaya. " Omel Dara sambil memijit pelipisnya kasar.
Jessie terkekeh. "Iya, soalnya Jessie pengen sementara menjadi orang lain dulu. "
Jessie manggut-manggut kemudian duduk di kursi, "Terserah kamu Jessie. Intinya, kamu jadi kan sebentar pulang sekolah datang ke perusahaan? Kakak udah nyiapin dokumen yang harus kamu tandatangani selama beberapa hari belakangan ini. "
"Iya kak, Jessie datang kok."
Setelah sarapan Jessie memutuskan untuk berangkat ke sekolah setelah pamit dengan Dara yang juga bersiap siap menuju ke kantor mengurus dokumen dokumen yang menumpuk di mejanya.
Jessie berjalan ke arah parkiran dan melihat sebuah sepeda terparkir di samping mobilnya. Dia mengayuh sepeda nya menuju ke sekolah yang terletak tidak terlalu jauh dari apartemen nya sekaligus lebih terlihat seperti orang miskin. Tadinya dia ingin menggunakan mobil, tapi setelah tau dimana dia sekolah dia memutuskan untuk menjadi nerd agar tidak ada orang yang mengenalinya sama sekali.
Dengan begitu masa masa sementara yang akan dilaluinya bisa berjalan dengan normal, dengan menjadi nerd tentu saja membuka peluang bagi anak anak kaya untuk menghina, mengejek, bahkan membully nya karena itu adalah resiko menjadi seorang anak yang dapat masuk ke sekolah mewah seperti Alstair High School.
Butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di Alstair High School, saat sudah memarkirkan sepedanya tiba tiba dia di tabrak oleh seseorang membuatnya jatuh terduduk dan menjadi bahan tawaan seluruh murid pada pagi hari.
"YAAMPUN PANGERAN KU DATANG. "
"IHH KOK KAK GALAXY TAMBAH GANTENG AJA SIH"
"PENGEN DONG DITABRAK SAMA ABANG"
"DEDEK SAYANG SAMA ABANG, TEMBAK DEDEK BANG"
"AMPUN GENG NYA KAK GALAXY DATANG, PARA MOST WANTED ALSTAIR HIGH SCHOOL"
Jessie mendongak, dia dapat melihat wajah yang seseorang yang ditabrak nya, buru buru dia berdiri lalu membersihkan rok bagian belakangnya. "Maaf, tadi nggak sengaja. " Setelah mengatakan hal itu membuat Jessie berbalik dan meninggalkan Galaxy dan teman-teman nya di belakang.
Sepanjang jalan mencari ruangan kepala sekolah, selalu saja ada murid yang terang terangan menghinanya, hingga dia menunduk dan menabrak seseorang lagi. Jessie terkejut dan langsung mendongak kan kepalanya melihat Renata terduduk di lantai.
"Astaga Renata, sorry. "
Renata merasa mengenali suara itu kemudian mendongak dan matanya membulat. Dia langsung berdiri dan menatap Jessie lama "Ini seriusan kamu Jes? Kok kamu jelek banget yah? Nggak pernah loh aku ngeliat kamu kayak gini. " Renata mencubit kulitnya membuktikan bahwa ini memang bukan mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
Teen FictionHanya satu saja di pikiran Jessie selama ini. 'Sebuah senyuman menunjukkan kalau kamu itu kuat.' Jessie hanya ingin melupakan masa lalunya, dimana kedua orang tuanya membuang dirinya karena kesalahpahaman. Dia hanya ingin hidup normal karena itu dia...