Seorang gadis berambut hitam bergelombang sedang menyeret kopernya dari dalam bandara. Sudah lima tahun dia di Amerika dan sekarang dia kembali di tanah kelahirannya. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa gadis itu kembali, selain karena perusahaan miliknya sedang dalam kendala membuatnya terpaksa mengeceknya sendiri dan juga karena dia merindukan tanah kelahirannya itu.
Jika bukan karena kedua alasan itu mungkin sekarang dia akan menetap di Amerika dan tak kan pernah mau kembali ke tanah kelahirannya itu. Oke, kalian jangan menganggapnya sebagai anak yang tidak menghargai tanah kelahirannya karena memutuskan hal itu, tapi karena dia memang tidak punya keluarga di sini, karena hanya orang yang dianggap mengerti dirinya berada di Amerika semua.
Keluarga?
Seriously, dia bahkan sudah di buang ke panti asuhan karena kesalahpahaman yang membuat kedua orang tuanya membenci nya. Jadi anggap saja dia tidak mempunyai keluarga atau kenalan disini sekarang. Jujur, gadis itu adalah salah satu orang yang memiliki perusahaan terbesar di dunia.
Bahkan seluruh pemegang saham dari berbagai penjuru di dunia mengenalinya sebagai CEO termuda. Umur gadis itu baru enam belas tahun, dia memulai karirnya saat berumur 7 tahun, dia termasuk anak yang jenius. Wajah gadis itu cantik, membuat seluruh perusahaan besar mengincar dirinya untuk dijadikan NYONYA.
Bahkan saat pertama kali menginjakkan kaki di bandara Soekarno Hatta, banyak pasang mata yang menatap dirinya seakan akan dia adalah artis dunia yang sedang berjalan di atas red karpet. Kulitnya seputih salju, bibirnya tipis membuat kaum adam ingin merasakan bibir mungil itu.
Dia berjalan keluar dari dalam bandara, di depan sudah terparkir mobil mercedes-benz putih yang diantarkan oleh salah satu orang kepercayaan nya. Dia lalu menaiki mobil itu mencari sebuah apartemen sebagai tempat tinggalnya untuk sementara waktu.
×××
Gadis itu turun begitu sampai di sebuah kawasan apartemen elit di kota Jakarta. Saat turun, seorang wanita yang lebih tua darinya menghampirinya.
"Hallo, Jessie. Kau sudah kembali rupanya," Wanita itu tersenyum tipis, gadis itu adalah Jessie, tepatnya Jessica Claravelle.
Jessie mengangguk, "Begitulah, kak Dara. " Wanita itu adalah pemegang perusahaan Jessie di Indonesia, karena Jessie percaya pada gadis yang berusia dua puluh tahun itu. Dara Geraldine, nama wanita itu.
Dara terseyum, "Kau semakin cantik saja, Jessie. Aku sampai iri kepadamu" Jessie tertawa kecil karena godaan Dara.
"Kakak bisa saja. "
Dara mengajak Jessie masuk, dia menunjukkan apartemen Jessie berada dimana. "Apartemen ini tidak kalah mewah dengan apartemenmu di Amerika." Dara membuka pintu apartemen Jessie, apartemen itu luas bahkan terkesan elegan.
"Kau suka? " Tanya Dara begitu melihat ekspresi Jessie. Jessie mengangguk sebagai jawaban, "Bagiku, yang terpenting itu bukan mewah atau tidaknya, tapi nyaman atau tidaknya orang itu tinggal. " Jelas Jessie sambil memandangi seluruh sudut sudut apartemen barunya itu.
"Kapan kau akan kembali ke Amerika? Kau tidak berniat tinggal disini? " Tanya Dara yang berjalan menuju sofa.
Jessie menggeleng kecil, "Aku bahkan belum sehari disini, yang pasti setelah urusan perusahaan disini dalam keadaan stabil. Aku akan kembali ke Amerika, dan mungkin tidak akan kembali kesini, jadi selama aku disini kakak harus bersenang senang denganku sebelum aku kembali. " Jessie tertawa kemudian memandang Dara yang terlihat sedih dengan pernyataan Jessie.
"Aku tidak bisa memaksamu untuk tetap tinggal, tapi satu yang kuharapkan darimu Jessie. " Dara menggantung ucapannya kemudian memandang Jessie sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD
Fiksi RemajaHanya satu saja di pikiran Jessie selama ini. 'Sebuah senyuman menunjukkan kalau kamu itu kuat.' Jessie hanya ingin melupakan masa lalunya, dimana kedua orang tuanya membuang dirinya karena kesalahpahaman. Dia hanya ingin hidup normal karena itu dia...