"semoga lie dateng"
"Gue udah ganteng belum ya?"
"Takutnya gue belum ganteng"
"Tar lie jadi gasuka"
"Lie nanti cantik ga ya?"
"Ah... Cantik teruslah" - batin third
"Oy third!!!" Third mendengar teriakan itu, third sudah hafal betul suaranya, ya, itu adalah suara sahabatnya , Marc.
Third menengok ke arah suara Marc, Marc pun menghampiri third.
"Apaan?"
"Ayo gabung"
"Bentar"
"Nyari siapa? Lie?"
"Iya"
"Ntar jg dia dateng"
"Eh Marc!!!" Teriak third sembari menepuk pundak Marc
"B aja Napa, kenapa sih?"
"Itu lie bukan?"
"Iya kali"
"Gue samperin ga ya?"
"Samperin sana"
Third menghampiri lie , lalu berniat untuk menepuk pundaknya.
"Lie?" Menepuk pundak lie dan menunggu lie membalikan badannya
Tapi...
Ternyata...
"ANJING! SIAPA LO?!!!!!" Third terkejut, bukan lie yang didapatinnya tetapi temen seangkatannya yang sengaja memakai wig persis seperti rambut lie
"Lah ada juga gue yang nanya, Lo ngapain nepuk pundak gue?!!!" Kata orang tersebut tak mau kalah
"Sorry sorry, gue salah orang"
Demi apapun, third tidak sadar apa yang ia lakukan. Malu, iya malu.
Klekkk...
Itu suara pintu gedung terbuka, seluruh mata memandangnya.
Hanya ada cahaya lampu diluar, siapa yang sebenarnya datang? Semua mata masih menatap pintu itu tajam.
Dan ternyata....
Yang datang itu adalah..
KUNTILANAK!!!
seluruh isi gedung panik tak karuan, apa itu? Apakah hanya kain putih? Tetapi apa dia ngesot untuk menghampiri isi gedung.
Tidak, tidak, third tau gelagat dari seorang kuntilanak tersebut, ia kenal.
Dengan memberanikan diri ia menghampiri kuntilanak tersebut, kuntilanak itu pun berdiri, sudah third duga. Itu bukan sungguhan."Siapa Lo?" Tanya third seakan akan mengintrogasi maling
Pltok...
Hyaaaa... Third tau ciri khas suara itu, itu suara ledakan permen karet lie.
"Nih gue diundangkan?"
"Lie?"
"Iyalah"
Realita yang terjadi sekarang jauh dari ekspetasi third, ia membayangkan betapa cantiknya lie dipesta ini. Tapi nihil hasilnya, ia mengerikan. Tetapi tetap saja cantik Dimata third.
Third, lie dan teman temannya asik berjoget ria digedung itu, beriringan dengan lagu yang tidak bisa membuat mereka diam.
***
Pesta sudah selesai 15 menit yang lalu, semua bubar. Termasuk third dan lie, tapi mereka berencana jalan bareng sekarang.
"Lie?" Panggilnya dengan nada yang agak canggung
"Hm?" Lie berdehem.
"G-gue...". Third gugup
"Kenapa?"
"G-gue s-suka s-sama lo" lagi lagi third benar benar gugup dan gagap
"Hah?"
"Iya, gue suka sama Lo? Would you be mine?"
"Yes, i would." Mata third berbinar binar mendengar kata penerimaan dari lie.
"Thanks lie, gue janji bakalan bahagiain Lo, dan ga bikin lo kecewa, gue usaha."
Lie hanya terkekeh pelan.
"Lo cantik"
"Biasa aja"
"Engga tuh, cantik"
"Biasa aja"
"Cantik!!!"
"Biasa aja!!!"
Hihihi...
Third dan lie mendengar jelas suara itu, pikiran lie dan third entah sudah kemana.
"Third suara apaan sih itu?" Tanya lie tanpa menoleh kethird
"Ga tau"
"Gimana kalau kita nengok kebelakang bareng bareng."
"Oke,"
1...
2...
3....
"WOAAAA... KABUR....." teriak mereka berdua kaya mendapati 3 kuntilanak yang sedang mengesot.