"Tok..tok..tok.." terdengar suara pintu diketuk.
Kelas IPA 3 yang sedang melakukan aktifitas KBM pun berhenti sejenak dan mengalihkan perhatiannya pada sumber suara tadi."Assalamualaikum" salam salah satu siswa dari 3 orang yang berada di depan pintu.
Pak Bambang yang sedang menerangkan materi pelajarannya terpakasa terhenti sejenak.
"Waalaikumsalam" jawab Pak Bambang dan murid-murid yang ada di dalam ruangan itu.
Ketiga orang yang sempat berada di ambang pintu itupun masuk dan mendekati Pak Bambang yang berada di depan papan tulis.
"Pak saya mau memanggil Ketua dan Sekretaris untuk ke perpustakaan mengambil buku paket yang baru tiba. Juga adminiatrasinya." jelas Nia yang diketahui adalah salah satu dari pengurus OSIS di SMA Mutiara Bangsa.
"Oh ya, silahkan yang Ketua dan Sekretaris ke perpustakaan untuk mengambil paket." Kata Pak Bambang pada siswa-siswi IPA 3.
"Dit lo di panggil tuh" Sinta menyenggol lengan Dita.
"Aduhh...kenapa harus sama dia sih" gerutu Dita tak terima.
"Yah mau gimana lagi, si Adit kan ketuanya dan elo sekretarisnya." kata Sinta.
"Lo aja deh yang gantiin gue" rengek Dita melas.
"Busyet ogah ah!" tolak Sinta.
Ketiga pengurus OSIS tadi sudah berpamitan dan meninggalkan kelas beberapa detik lalu.
Adit beranjak dari bangkunya dan menghampiri bangku Dita.
"Yuk!" ajak Adit.
Dita menghela nafas pasrah dan mengikuti langkah Adit dari belakang.
*****
Wajah Dita cengo saat menatap tumpukan buku di depan nya kini. Lalu matanya beralih pada cowok yang ada disebelahnya.
"Kok jatah gue banyak banget. Punya lo cuma segitu. Gak adil dong. Jahat banget sih lu!" protes Dita pada cowok itu.
"Gue ini baik tauk!" protes cowok yang sedang duduk dikursi perpustakaan bersama Dita.
"Baik? Darimananya?" tanya Dita heran.
"Ya gue segini dulu, nah kalo udah selesai baru deh gue bantuin lo, gue itu suka membantu. Tenang aja" jawab cowok itu santai seperti di pantai.
Dita tak habis pikir pada orang yang sedang duduk manis di sampingnya kini. Ia juga heran bisa sampai menyukai pria ini. Yang otak nya mungkin gesrek.
"Hahh... Alibi lo gak masuk banget. Pokoknya nih! Kita bagi sama rata." Dita memindahkan beberapa buku yang ada ditumpukkan depannya beralih ketumpukan buku Adit.
Beberapa menit lalu semua ketua dan sekretaris dari masing-masing kelas X dikumpulkan di perpustakaan dan diberi tugas untuk menyalin kode yang ada pada buku paket ke kertas yang akan dibagikan pada tiap-tiap siswa. Nantinya kode itu akan dicocokkan dari kode yang ditulis siswa dan kode di buku perpustakaan saat pengembalian buku. Agar apabila rusak atau hilang akan mudah diketahui siapa yang mesti bertanggung jawab.
"Lo tambah juga gak masalah kok. Nanti yang selesai duluan paling juga gue. Tapi inget! gue gak mau bantu lo" sombong Adit.
"Cihh" Dita mendecih. "Gausah takabur deh. Kita buktiin aja siapa yang selesai duluan." tantang Dita.
"Oke gak masalah" terima Adit.
"Tapi ada konsekuensinya" timpal Dita kemudian.
"Apa?" tanya Adit penasaran.
"Yang kalah harus mau ngelakuin permintaan yang menang. Gimana?" tawar Dita.
Adit mengangguk setuju. "Oke"
Setelah itu Dita mulai menghitung.
"Satu...dua...tiga!'' aba-aba Dita.Kemudian keduanya saling cepat-cepatan menyalin kode-kode yang ada di buku paket ke kertas.
*****
Siapa yang bakal menang nih???
Aditya or Nandita?Suka? VOMENT yups.
Tengkyu💗IG:@diahputri_melody
Sinta😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandita dan Aditya
Teen FictionCinta gak kemana-mana Dit tenang aja.~Adit. Gue akan tunggu lo Dit. ~Dita.