5. Tamu Tak Di Undang

694 38 0
                                    

   Wado, sorry ya baru update. Gue nih emg kalo update selalu lama. Maafkeun yah :v

Enjoy 💋
-------------------------------------------------------------
  
   Jujur saja, hari ini Sakura senang sekali. Bahkan Sakura terus tersenyum kepada semua orang yang dilewatinya. Kalian tau kenapa? Yah karena tidak ada penganggu sama sekali di hari ini. Sakura senang karena cowo tidak jelas itu tidak datang lagi ke hadapannya maupun sekedar numpang lewat di depannya.

   Tapi entah kenapa juga, Sakura merasa kesepian karena tidak ada orang yang selalu mengganggunya. Seakan sadar Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya. Harusnya ia merasa senang karena cowok tidak jelas itu tidak memunculkan batang hidungnya. Saat di sekolah saja, cowo itu juga tidak menganggunya.

   "Sekarang saatnya kau menikmati kebahagiaan mu Sakura" batin Sakura menyemangati dirinya sendiri.

   Sekarang Sakura sedang menaiki bus dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Sakura membuka handphone nya hanya ingin melihat pesan dari teman-temannya yang belum ia baca. Setelah membaca semua pesan dari teman-temannya, Sakura kembali menyerngitkan dahinya saat membuka kembali pesan yang tidak diketahui pengirimnya.

   Pesan itu mengatakan bahwa pengirim yang tidak diketahui itu akan mengajaknya pergi. Sakura menyerngitkan dahinya, "Mungkin pesan salah sambung? Kenal saja tidak." batin Sakura berpikir positif.

   Setelah sampai di depan pintu rumah, Sakura langsung mengambil kunci pintu di dalam tas-nya. Ibu dan Ayah-nya sedang bekerja di luar kota jadi beginilah Sakura tinggal dirumahnya sendiri. Malah Sakura sudah terbiasa tinggal sendiri dirumahnya ini, karena orang tua-nya jarang pulang.

   Setelah membuka pintunya, Sakura langsung pergi ke kamarnya. Mengganti bajunya memakai kaos dan hotpants. Itu adalah pakaian sehari-hari Sakura ketika di dalam rumah. Kegiatan selanjutnya yang Sakura lakukan adalah kegiatan yang biasanya yang dia lakukan setiap pulang sekolah, yaitu tiduran di kasur dan bermain handphone nya sampai dia benar benar ingin melakukan sesuatu yang lain.

   Setelah beberapa jam hanya bermain Handphone di kasurnya, terdengar suara nafas teratur berasal dari gadis berambut bubble gum itu.

   Tak lama kemudian ada suara klakson mobil yang terdengar di kuping Sakura. Dan suara itulah yang menganggunya tidur. "Tck siapa sih yang membunyikan klakson mobil itu? Berisikk" gumam Sakura tak terima tidurnya diganggu. Tetap saja, saat ingin melanjutkan tidurnya bukan suara klakson mobil yang berbunyi, Tapi bel rumahnya.

   Sakura memilih untuk mengabaikan tamu saat ini yang berani-beraninya menganggu tidurnya. Bel itu terus berbunyi, bagaimana Sakura bisa melanjutkan tidurnya? Akhirnya Sakura keluar kamar lalu ke pintu utama untuk melihat siapa tamu yang berani-beraninya mengganggu tidurnya. Tanpa bertanya siapa tamu yang datang, Sakura langsung membuka pintu dengan wajah terlihat tidak mau menerima tamu.

   "Siapa ka--" ucapan Sakura berhenti tatkala orang di depannya adalah orang yang menghilang selama beberapa hari ini, ya dia adalah Sasuke. Sementara Sasuke hanya menyeringai melihat ekspresi gadis-nya. Sakura langsung mengubah raut wajahnya menjadi marah, dia marah karena diganggu tidurnya dan dia juga marah karena kedatangan tamu tak di undang ini. Sakura bersidekap dada lalu menatap angkuh kepada cowo di hadapannya.

   "Sedang apa kau disini?!"

   "Aku ingin mengajakmu pergi"

   "Aku tidak mau! Karena kau tidur siang-ku terganggu! Sudah sana pulang saja!" ucap Sakura seraya mengibas-ngibaskan tangannya, mengusir cowo dihadapannya lebih tepatnya.

   Tanpa mau menunggu apa jawaban Sasuke, Sakura langsung berbalik badan dan menutup pintu rumahnya. Tetapi sebelum pintu itu benar benar tertutup, Sasuke sudah membopong paksa Sakura ala bridal style, refleks Sakura langsung berteriak dan memukul dada Sasuke. Sakura juga heran dengan para tetangganya, dia berteriak seperti ini tidak ada yang mendengar? Mereka tuli, budek atau bagaimana ya?

You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang