Jiae menuruti permintaan Yoongi. Sebelum jam 10, ia sudah menghampiri Yoongi di asrama putra.
'Gue udah siap. Gue udah rapi. Gue ngga dandan heboh. Lagian cuma nemenim Yoongi kan. Paling cari barang buat gebetannya,' pikir Jiae.
"Gi, Yoongi! Kuy udah jam 10 nih!"
Tak lama Yoongi keluar dari kamarnya. Sama seperti Jiae, Yoongi
memakai kaos dan jeket dipadu dengan celana panjang lengkap dengan sniker, bedanya Yoongi memaki topi. Jiae tidak. Mereka ngga janjian."Duduk dulu Ji, gue panasin motor bentar,"
Sambil menunggu, untuk membunuh waktu Jiae memainkan ponselnya. Menjelajah ke dunia maya.
"Ji, buru yuk!" tau-tau Yoongi udah nangkring di atas motor lengkap sama helmnya.
"Loh, katanya mau panasin motor?" Heran Jiae.
"Udah kok,"
Jiae tidak mendebat lagi, ia pun mengambil helm yang Yoongi sodorkan padanya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di plaza. Hanya sekitar 20 menit. Setelah memarkirkan motor keduanya berjalan beriringan masuk ke mall yang sudah cukup ramai.
"Mau cari apa nih?"
"Liat-liat dulu aja,"
Mereka berkeliling. Jiae tidak bertanya lagi, karena Yoongi sepertinya tidak akan menjawab pertanyaannya.
Setelah merasa cukup acara melihat-lihatnya, Yoongi mengajak Jiae ke gramedia.
"Lo liat-liat aja dulu. Gue mau cari sesuatu yang penting," Yoongi cuma bilang gitu sebelum melesat. Ninggalin Jiae di rak komik.
"Eh Gi, lo mau ke mana?" Tanya Jiae sambil berteriak.
"Tunggu aja situ! Gue ngga lama kok."
"Dasar! Tau gitu ngga usah minta temenin kalo bisa sendiri. Yoongi ngga jelas!" Gerutu Jiae.
Pasrah, itu yang Jiae lakuin. Mau ngga mau dia nungguin si Yoongi sambil liat-liat komik. Jiae suka komik, apalagi kalo bacanya gratis. Jiae baca komik yang sampulnya udah ke buka aja dan genrenya harus Shojou. Jiae menyusuri rak-rak komik, setelah mendapat komiknya Jiae duduk diilantai dan menyandarkan diri pada rak. Jiae pun larut dalam bacaan.
Ngga kerasa Jiae menguap lebar. Cuaca diluar emang lumayan mendung, apalagi kena hawa Ac buat Jiae tambah pengen tidur.
Yoongi emang ngga lama, tapi Jiae sudah terlelap sambil pegang komik yang masih terbuka. Kepala yang sebelumnya menyandar kini sudah tertunduk.
"Ji, yok cabut! Gue udah dapet bukunya," kata Yoongi kembali ke rak komik. Dia melongo mendapati Jiae ngga sadar. Cewek itu bisanya tidur sambil duduk, masih pegang komik malah. Bukannya bangunin, Yoongi malah ikut duduk di samping Jiae. Biarin cewek itu tidur. Narik kepalanya, disandarin ke bahunya, Jiaenya pun ngga bangun atau pun ngerasa ke ganggu.
Setelah setengah jam Jiae terbangun, terkejut dengan posisinya saat ini. Yoongi terlihat tidak terganggu, ia sedang membaca buku dengan serius.
"Gi, sorry gue ketiduran," katanya canggung.
"Oh, lo udah bangun?" Tanya Yoongi sambil membenarkan posisi duduknya.
Jiae mengangguk malu. Ini pertama kalinya dia tertidur di tempat umum, terlebih ia tidur dibahu Yoongi.
"Lo udah dapet yang lo cari?" Tanya Jiae setelah benar-benar sadar.
"Udah,"
"Sekarang kita bisa pulang ngga? Gue keknya mau lanjut tidur," kata Jiae.
Yoongi tidak mengiyakan, tapi tersenyum lebar.
"Ngga bisa sih, gue laper banget. Mau makan dulu sebelum pulang,"
Jiae melongos, ia pikir senyum Yoongi mendukungnya.
Jiae mengekor di belakang Yoongi. Mereka masuk ke sebuah restoran cepat saji. Setelah memesan dan mendapatkan makanamya. Yoongi mengajak Jiae duduk di salah satu kursi terdekat.
"Nah, minum dulu!" Yoongi memberikan jusnya pada Jiae. Jiae tidak lapar jadi dia tidak memesan apa pun, tapi Yoongi berbaik hati memberikan minumannya pada Jiae.
"Thanks,"
Jiae sebenarnya ingin menolak, tapi ia tidak mau menyia-nyiakan kebaikan Yoongi. Kapan lagi kan ditraktir Yoongi yang super pelit? Iya, fyi Yoongi itu super pelit kalo soal makanan, doi malah seneng banget kalo dapat gratisan. Tapi giliran suruh traktir balik lo mohon-mohon sampe jungkir balik juga ngga bakal dijabanin sama Yoongi.
"Ji, semalem lo begadang yak?"
"Kok tau?"
"Abis lo kok bisanya tidur di sini?"
Jiae malu abis, ia pikir Yoongi tidak akan membahas kejadian tadi.
"Gue semalam marathon drama L yang baru, padahal cuma 2 episode tapi ngga tau kok udah jam 3 aja," cerita Jiae.
"Paket Midnight ya!" Teba Yoongi sambil terus mengunyah makanannya.
"Iya, kan sayang kalo ngga kepake. Btw, lo cari buku apaan sih?"
"Kepo banget,"
Jiae sebel, punya temen kek Yoongi musti banyak-banyak sabar.
"Lo itu mah gue nanya baik-baik dari tadi ngga ada gitu yang ke jawab pertanyaan gue,"
"Ya makanya buang jauh-jauh itu si kepo! Ngga ada yang nyuruh lo nanya-nanya juga kan. Gue kan cuma minta lo temenin,"
Ada golok ngga? kalo bunuh orang ngga dosa mungkin saat ini Jiae udah gorok lehernya Yoongi. Untung dosa, jadi aman tuh si Yoongi.
Fix, Jiae jadi bisu. Diem. Batu. Ngga ngomong apa-apa lagi. Ngomong sama Yoongi makan ati.
"Lo ngambek Ji?!"
"____"
"Ji, elah jangan cemberut napa!"
"____"
"Gue traktir dah, pesen es krim sono gue yang bayar!"
Ngga mempan rayuan es krimnya si Yoongi, Jiae ngambek berat. Dia masang muka datar kek tembok.
Yoongi panik sendiri, Jiae ngga pernah separah ini kalo ngambek. Biasanya diimingi-imingi es krim juga udah cair. Nah ini, Jiae marah banget keknya. Dia ngga nyautin sama sekali omongan Yoongi. Bahkan mukanya ngga enak buat di liat. Jutek abiisss.
"Ji! Maaf dah, jangan kacangin gue napa?"
"____"
"Lo sakit?"
"_____"
"Lagi pms?"
Jiae menghela napas panjang. Ia meraih tasnya dan mengambil ponsel. Menghubungi sesorang lalu menjauh dari Yoongi.
"Ji! Mau ke mana? Gue belum selesai nih,"
"Bodo amat!" Kata Jiae pelan sambari meninggalkan restoran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiae and Her Friends [complete]
Fanfiction♧ Just about daily miss Yoo and Her Friends ♧ _start 3 Mei 2018_