Q U O T E S- 65

43 4 1
                                    





Dan pada akhirnya, selalu harus ada yang direlakan setelah melalui masa yang disebut, dikecewakan. Sekali atau dua kali tak apa berkata wajar. Tiga kali atau sampai lima kali masih ingin mencoba bertahan. Tapi, untuk kesekian kalinya tanpa hitungan jari atau hari, ini sudah kelewatan.
Kecewa bukan lah sebuah debu yang bila datang kembali, mudah untuk dibuang pergi. Bukan seperti bunga salju yang tumbuh, lalu ditiup dan terbang menghilang.
Karena, kecewa itu pasal hati. Bukan sekedar emosi yang bisa diajak kompromi. @nuranzka_






Ruang Kata 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang