Chapter 4 -Blonde & Black-

55 28 13
                                    

Aku pernah berpikir tentang bagaimana aku di kemudian hari

Tentang aku yang seperti apa di kemudian hari dan

Bagaimana aku bisa sukses lalu menikah, memiliki anak dan berakhir hidup dengan bahagia.

Untuk sekarang aku masih menerawang tentang masa depanku.

Tapi setelah bertemu dengan pemuda bersurai coklat terang -bahkan kau bisa menyebutnya pirang- dan ia mengaku sebagai Jeoseungsaja.

Ayolah orang gila dari rumah sakit mana dia ini?

Well, aku bukan tidak percaya tentang adanya malaikat maut tapi yang kutahu malaikat maut tidak mungkin -err- setampan dia bahkan sampai ratusan kali aku menolakpun ia tetap tampan dan kenyataannya ia masih tampan. Sangat

.

.

.

Hari ini aku ada kelas siang dan menyempatkan diri untuk datang ke tempatku bekerja sebelum berangkat menuju kampus. Tambahan aku tidak sendiri

Berdua, maksudku-

-Dengan Jeoseungsaja gila ini.

Semenjak kejadian malam itu, pemuda ini terus membuntutiku bagai anak ayam pada induknya, dengan rambut pirang terang seperti itu ia cocok disebut anak ayam tapi mana mungkin aku menjadi induknya. Jangan berpikir yang tidak-tidak tolong

"Yeseul cepat!" kami berjalan beriringan, mungkin 10 detik yang lalu tapi sekarang ia mendahuluiku

"Kau ini baru 2 minggu dapat pekerjaan tapi sudah malas" ocehnya

Aku memutar mataku malas "Taehyung mana ada orang yang akan bersemangat pergi ke tempat kerjanya yang bahkan sekarang belum genap pukul 6 pagi!" aku meneriakinya

"Kalau ada, mungkin orang itu tidak waras" lanjutku

Mendengarku mengoceh di pagi-pagi mungkin menjadi sarapan bagi Taehyung, sekarang ia malah terkekeh dan asik dengan daun Maple yang dipungutnya, aku hanya memberi tahu bahwa sekarang sudah memasuki penghujung musim gugur jadi daun Maple yang berguguran di sepanjang jalanan Seoul semakin sedikit.

"Ya kau yang gila" kekehnya

Lagi-lagi tingkahnya membuatku ingin menulis nama nya dengan penaku, lihat saja.

Bukan seperti beberapa menit yang lalu, sekarang kami berjalan beriringan. Perjalanan dari rumahku menuju toko bunga sebenarnya tidak jauh tapi Taehyung yang gila ini mengambil arah memutar sehingga perjalanan menjadi 2 kali lebih jauh.

'Ini olahraga Yeseul, anggap saja begitu. Tidakkah kau lihat lemak pada perutmu?

Kata-katanya sebelum kami berangkat tadi pagi masih menggema di sekitarku. Dasar Jeoseungsaja gila

"Tae kau mengubah mengubah warna rambutmu?" tanyaku, ya memang hari ini Taehyung sedikit berbeda

Taehyung mengangguk lalu melemparkan daun Maple yang tadi dipegangnya dan sekarang memainkan rambutnya "Ada lagi lho"

"Kau juga memotongnya?" ucapku santai

Taehyung tersenyum " Yeseul memang terbaik" lalu memberiku kedua ibu jarinya

"Kenapa kau mengubah rambutmu?" aku bertanya lagi. Taehyung melakukan perubahan yang mencolok hai ini, mulai surainya yang ia ubah dari pirang menjadi coklat tua dan memotong bagian depan surainya yang sebelumnya terlalu panjang bahkan menutupi matanya menjadi lebih rapih

Death Pen -KTH-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang