[❁] 5 : (Y/n) ㅡ Cerita

381 111 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kerap kali, aku lebih banyak diam. Ingin ku berucap soal kata hati pada seorang kawan, tapi.. siapa? Hanya Jihoon yang tinggal dalam pikirku lah tempatku menuang ceritaku, segalanya.

ㅡ ♡ ㅡ

[catatan benakmu untuk jihoon]
Kuharap kau ada waktu untuk mendengarkan ceritaku, Jihoon. Karena tak ada orang lain yang sempat mendengarku disini. Ya?

ㅡ ♡ ㅡ

Hari Jumat。

Kamu menutup matamu perlahan. Alunan lembutnya melodi sebuah lagu terdengar melalui sepasang earphone yang bertengger di kedua telingamu.

Sejak beberapa waktu lalu, kamu duduk di depan meja belajarmu. Sebuah buku yang terbuka menampilkan halamannya, kini kamu abaikan.

Kedua matamu terpejam, meresapi indahnya rangkaian nada yang terdengar.

Satu menit berlalu.. airmata mulai jatuh membasahi pipimu. Kamu menangis.

Hatimu terlalu sesak untuk menyimpan segala macam beban yang kamu rasakan seorang diri. Hatimu terlalu sakit untuk menahan rasa sedih oleh karena sepi.

Kamu menangis.
Karena tak tahu harus bicara soal hatimu pada siapa. Karena kamu tak tahu. Ya, kamu benar tak tahu.

Kamu menempatkan kedua tanganmu menutup wajahmu yang kini basah oleh air mata. Tertahan, kamu mencoba untuk tak terisak.

Kamu kuat. Seharusnya kamu kuat.
Bukankah kamu selalu menyimpan segalanya seorang diri?

Waktu telah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Kamu menyeka wajahmu perlahan dengan kedua tanganmu, lalu melangkah perlahan menuju ranjang.

Dalam diam, kamu menarik selimutmu. Sekadar untuk memberi sedikit kehangatan di tubuh mungilmu. Tapi, kamu juga membutuhkan seseorang untuk menghangatkan hatimu.

Menghangatkan hatimu yang sesak.
Menghangatkan hatimu yang sedang melemah.

Maka, kamu meraih boneka bebek milikmu menutupi satu sisi wajahmu.

today, also | p.jihoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang