《3》Bakalan Tanggung Jawab

813 349 337
                                    

Bahkan, kalo kaki lu terkilir gara-gara gue, gue pasti bakal tanggung jawab sampe kaki itu sembuh -Boy

----------------------------------------------------------

AUTHOR'S POV

Setelah Citra membantu Boy menjawab soal, Bu Guru mempersilahkan mereka untuk kembali ke bangku mereka masing- masing. Bu guru pun menjelaskan materi bab 1 dengan rinci dan jelas.

Setelah itu, Bu Guru memberikan PR kepada murid-muridnya dan harus dikumpulkan pada besok pagi.

***

Bel berbunyi, tanda istirahat. Murid-murid langsung berbondong-
bondong untuk keluar kelas. Ada yang pergi ke kantin, ada yang hanya di dalam kelas menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Ada juga seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tengah duduk di teras depan kelas sambil bersenda gurau layaknya sepasang kekasih.

Sementara Citra, pergi ke UKS untuk mengobati kaki nya yang terkilir itu.

Citra berjalan dengan pelan di tengah keramaian tepatnya di lapangan menuju arah ke UKS.

Tampak sekumpulan anak laki-laki yang bermain sepak bola di lapangan.

Melihat itu, Citra sangat takut jika bola besar sialan itu mengenai kepalanya.

Dan benar saja, tiba tiba bola besar itu mengenai kepalanya. Saat Citra hampir terjatuh, lagi-lagi Boy yang seperti pahlawan kesiangan itu pun dengan sigap menangkap tubuh Citra sampai Citra jatuh di pelukan Boy.

Mereka saling menatap satu sama lain di tengah terik nya matahari.

Citra yang sadar saat menatap Boy, langsung bangun dari pelukan Boy. Dan saat Citra ingin berjalan lagi ke ruang UKS, tiba-tiba Boy langsung menegur Citra.

"Citra?! Lo mau kemana?" tanya Boy sambil menyipitkan kedua matanya karena terkena silauan matahari.

"Gue mau ke UKS," jawab Citra yang sedang membelakangi Boy dan tidak berhadapan langsung oleh lawan bicaranya itu.

Boy pun segera menghampiri Citra. "Gue anter lo, ya?" tawar Boy.

"Gak usah. Gue bisa sendiri," tolak Citra mentah-mentah akan niat baik Boy itu.

"Apa lo bilang? Lo bisa sendiri? Kalo lo bisa sendiri, kepala lo gak mungkin kena bola besar sialan itu tadi, njay," geram Boy melihat Citra yang merasa gengsi dengannya.

Mendengar Boy yang sedang mengomel barusan, Citra hanya mengeluarkan aura cueknya. Ia juga hanya bisa terdiam seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Citra? Lo jangan keras kepala kali ini. Biarin gue yang nganter lo ke UKS. Gue takut lo kenapa-kenapa kayak tadi. Lebih baik lo nurut sama gue," paksa Boy dengan wajah yang sangat serius, sampai-sampai Citra juga ikut-ikutan serius menanggapi setiap kalimat paksaan yang diutarakan Boy barusan.

Boy pun langsung membantu Citra untuk berjalan ke UKS. Sambil berjalan menuju UKS, Citra merasa heran hari ini. Mengapa baru kali ini ia bisa mendapatkan teman yang sangat perhatian seperti Boy? Padahal di awal dia bersikap tidak baik pada Boy.

Setelah sampai di UKS, Boy membantu Citra untuk berbaring di tempat tidur.

"Makasih, Boy. Lo udah nganterin gue ke UKS, sekali lagi, makasih," ucap Citra pertama kali saat mengucapkan kata terimakasih kepada seseorang.

Boy yang sadar akan ucapan Citra barusan, langsung tersenyum kepada Citra. Ternyata, Ia bisa meluluhkan hati orang gengsi seperti Citra

"Sama-sama. Anggap aja ini adalah tanda terimakasih gue karena waktu itu lo ngebantu gue ngerjain soal Matematika tadi," jelas Boy.

My Love Is My Brother✔ [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang